Friday, January 30, 2009

Guru dan Siswa Korban Banjir Diterapi

Thursday, 29 January 2009

POLEWALI (SINDO) – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan menggelar terapi di Lapangan Petoosang, Kecamatan Alu.

Terapi ini diberikan kepada guru-guru dan siswa-siswi yang dilanda banjir bandang, beberapa waktu lalu. Kasi Disdikpora Polman Yohanis Piterson menyatakan, pihaknya memprogramkan kegiatan pakem/CTL terhadap guru dan murid-murid SDN 001 Petoosang dan SMPN 1 Petoosang untuk menghilangkan trauma banjir.

Kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari,yakni dari 28–31 Januari mendatang. Menurut Yonahis, kegiatan tersebut akan didesain untuk menghilangkan trauma yang dialami guru dan siswa. Kegiatan itu akan dilakukan dalam bentuk pembelajaran di luar kelas,berupa belajar sambil bermain, seperti pemberian KTSP,menyuguhkan permainan (game) dengan nuansa pendidikan, pemutaran film pendidikan, dan lomba gambar dengan tema alam dan lingkungan.

“Hal ini berguna untuk membangkitkan semangat para guru dan siswa untuk kembali ke sekolah pascabanjir. Sebab, musibah banjir bandang itu mengakibatkan banyak persoalan, bukan hanya derita fisik, tapi juga melahirkan problem, yakni ratusan anak mengalami trauma berat,”jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, para siswa akan menerima bantuan berupa alat tulis,dan biaya transportasi ke Kecamatan Alu.“Langkah itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap anak-anak yang trauma oleh bencana banjir yang menewaskan 13 orang tersebut,” tandasnya.

Informasi yang dihimpun SINDO, pascabanjir tersebut para murid dan guru di daerah tersebut mengalami trauma berat,yakni mereka tidak dapat melihat hujan dan ingin langsung pulang ke rumah mereka.“Situasi yang kami alami di sini pascabanjir sangat menyedihkan. Anak-anak tidak bisa mendengar hujan, gerimis sekalipun mereka sudah langsung ingin pulang.

Bahkan, orangtua mereka langsung datang menjemput,” kata Kepala SDN 001 Petoosang Sinar kepada SINDO,kemarin. Dia berharap adanya program pemerintah tersebut dapat mengembalikan situasi dan kondisi para siswa dan guru agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan seperti sebelum banjir melanda Petoosang. (abdullah nicolha)

No comments: