Monday, January 26, 2009

Warga Korban Banjir Kecewa dengan Pemerintah Pusat

Monday, 26 January 2009

POLEWALI(SINDO) – Sejumlah warga Kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang merupakan korban banjir bandang yang melanda Sabtu (10/1) lalu,meminta pemerintah pusat memberikan perhatian khusus bagi korban banjir.

“Kami hanya minta perhatian khusus dari pemerintah pusat karena pemerintah provinsi dan daerah sekitar memberikan bantuannya,berupa sembako dan beberapa pakaian,” kata kepala lingkungan di Kecamatan Alu Juhu di Petoosang,kemarin.

Dia mengaku, warga setempat memberikan bantuan berupa sembako, tetapi hal itu masih kurang karena rumah- rumah telah rata dengan tanah dan mereka tidak memiliki harta benda. “Semua yang kami miliki telah hilang dan tidak ada yang tersisa lagi. Karena itu, kami minta pemerintah pusat turun langsung meninjau korban banjir di daerah kami,”ungkapnya.

Permintaan tersebut dipicu karena informasi yang didengar warga setempat, khususnya warga Polman bahwa Presiden Susilo Bambang Yudoyono mengunjungi Papua–– daerah yang terkena longsor yang hanya menewaskan lima orang. Sementara banjir bandang di Polman menelan korban 13 orang,tetapi tidak dikunjungi Presiden.

“Yang kami sesalkan karena mendengar Presiden berkunjung ke Papua untuk mengunjungi korban longsor.Sementara di daerah kami yang menewaskan 13 orang tidak dikunjungi Presiden. Kami hanya ingin diperhatikan pemerintah pusat,kantidak adil kalau bencana yang menelan lebih banyak korban tidak dikunjungi Presiden,”ucapnya.

Senada diungkapkan salah seorang pejuang pembentukan Sulawesi Barat (Sulbar) Farhanuddin bahwa seharusnya permintaan masyarakat tersebut dapat diperhatikan. Pengayom masyarakat adalah pemerintah,maka pemerintah memberikan keadilan dalam memberikan perhatian,utamanya mereka yang terkena bencana banjir.

“Wajar kalau warga protes Presiden tidak mengunjungi daerah yang dilanda bencana yang menewaskan 13 warga. Sementara bencana di daerah lain yang hanya menewaskan warga lebih sedikit mendapat kunjungan Presiden, makanya, permintaan warga perlu mendapat perhatian,” ungkapnya kepada SINDO, kemarin.

Banjir bandang yang melanda Polewali Mandar beberapa waktu lalu tersebut menewaskan 13 orang warga setempat tiga di antaranya belum ditemukan hingga sekarang. Ketiga belas warga tersebut berasal dari Desa Sepa Batu di Kecamatan Tinambung 2 orang, Desa Buku di Kecamatan Mapilli 1 orang, dan Desa Petoosang di Kecamatan Alu 10 orang.

Wakil Bupati Polman Nadjamuddin Ibrahim yang dihubungi kemarin menyatakan, pihaknya melaporkan hasil kerugian pascabencana banjir tersebut ke pemerintah pusat dengan estimasi anggaran Rp167 miliar dalam bentuk proposal yang diantarkan langsung Bupati Polman Ali Baal Masdar beberapa waktu lalu.

“Ini sudah diserahkan langsung Pak Bupati ke Jakarta,”katanya. Menurut Wabup, pihaknya belum dapat memastikan akan dikunjungi Presiden SBY,tetapi sejumlah pejabatpejabat pusat akan melakukan kunjungannya ke daerah ini (Polman). (abdullah nicolha)

No comments: