Wednesday, April 8, 2009

Dana Tak Cair,KPPS Ancam Mundur

Tuesday, 07 April 2009
MAMUJU(SI) – Sejumlah kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) di Kabupaten Mamuju mengancam mengundurkan diri dari panitia penyelenggara.

Pasalnya, dana operasional dan honor hingga saat ini belum diberikan. Hal tersebut disampaikan delapan Ketua KPPS se-Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar, yang mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat kemarin.

Mereka yang mewakili ratusan anggota KPPS di daerah itu memprotes mempertanyakan kejelasan anggaran pemilu terkait dana operasional dan honor yang hingga kini belum juga dikucurkan KPU. Ketua KPPS Binanga M Jalil mengungkapkan, pihaknya setelah dilantik beberapa waktu lalu, belum menerima dana tersebut, baik operasional maupun honor.

“Sejak dilantik, kami belum pernah mendapatkannya,”kata dia di Mamuju kemarin. Saat mereka mendistribusikan surat panggilan kepada warga untuk memilih di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari H mendatang, mereka terpaksa menggunakan dana pribadi untuk mendistribusikannya.

“Saat mendistribusikan surat panggilan ke TPS kepada warga, kami terpaksa menggunakan dana pribadi. Bahkan mengutang kepada orang lain untuk melancarkan tahapan ini,”ungkap dia. Meskipun risikonya akan meninggalkan pemilu di wilayah tersebut, hal itu terpaksa dilakukan karena akan menyusahkan setiap anggota apabila dana itu tidak dibayarkan.

Ketua KPU Mamuju Zainal Abidin mengakui, pihaknya hingga saat ini belum dapat membayarkan dana operasional dan honor karena terkendala pada pihak pemenang tender,yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang belum memiliki dan yang cukup. “Kendala ada pada pihak BRI yang katanya belum memiliki dana untuk mencairkan anggaran itu, padahal anggarannya telah dikucurkan di pusat,” katanya kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya kemarin.

Menurut dia,pihaknya membayarkan dana operasional kepada KPPS di kecamatan lain pada Senin (6/4).Namun, pihaknya mengaku belum mencairkan dana honor karena menurut acuan KPPN,yakni tidak membayarkan dana honor sebelum pekerjaan selesai.

“Dana operasional untuk kecamatan lain telah diberikan kemarin.Kami berinisiatif mereka didahulukan karena jauh sehingga untuk Kecamatan Mamuju baru Selasa,“ jelas dia. Zainal juga menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak BRI setempat untuk segera mencairkan dana tersebut karena kalau tidak segera dilakukan, akan menghambat jalannya pelaksanaan pemilu di daerah ini (Mamuju).

“Saya kembali akan mengoordinasikan masalah ini ke BRI karena sebelumnya bendahara KPU juga mengoordinasikannya, tapi karena belum mencukupi sehingga belum ada pencairan,”ungkap dia. Data yang dihimpun SI,anggaran yang disiapkan dalam APBN untuk biaya operasional dan honor sebesar Rp5 miliar.

Dengan rincian, operasional bagi tiap TPS sebanyak Rp4 juta, total dana operasional untuk tiap TPS sebanyak Rp3 miliar, dan anggaran untuk honor sebesar Rp2 miliar karena di Kabupaten Mamuju terdapat 750 TPS. Sementara itu, pihak BRI Cabang Mamuju yang dikonfirmasi menyatakan,pihaknya memang belum dapat mencairkan dana tersebut pada pagi hari karena belum ada dalam rekening.

Kendati demikian, pihaknya telah mencairkan semua dana tersebut pada Selasa sore. “Memang kami belum dapat mencairkan dananya pada pagi hari karena kendala itu.Namun, tadi sudah dicairkan semua untuk KPU. Jadi, sekarang kami sudah tidak ada lagi masalah karena semua sudah beres,”tandas Bagian Penunjang Bisnis BRI Cabang Mamuju Muh Samsudin kepada SI di area kantornya kemarin. (abdullah nicolha)

No comments: