Sunday, February 7, 2010

Persaingan Pilkada Soppeng Ketat

Sunday, 07 February 2010
EMPATbulan menjelang Pilkada Soppeng persaingan sejumlah figur terlihat semakin ketat. Birokrat,tokoh politik,dan tokoh masyarakat diprediksi bakal bersaing menjadi orang nomor satu di Bumi Latemmamala.

Figur yang mengemuka, incumbent Bupati Soppeng Soppeng Andi Soetomo,Wakil Bupati Soppeng Andi Sarimin Saransi (ASA), Ketua DPRD Andi Kaswadi Razak (Akar),dan Asisten II Pemprov Sulsel Andi Sulham Hasan. Keempatnya diperkirakan akan maju melalui jalur dukungan partai.

Dua kandidat lainnya yang akan maju melalui jalur perseorangan, yakni Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Syamsu Niang dan perwira polisi dari Polda Sulselbar AKBP Andi Taufan Made Alie. Siapa yang paling berpeluang? Tentunya semua kandidat percaya diri untuk menang. Strategi tentunya menjadi modal.Selain itu, basis partai pendukung dan ketokohan sangat memegang peranan besar dalam pemilihan langsung ini.

Pemilihan yang akan digelar pada Juni (asumsi pilkada satu putaran) masih banyak yang bisa berubah. Jika melihat pada pemilihan langsung paling terakhir (pemilu legislatif-pileg), Andi Dulli-sapaan Kaswadi Razaklayak diperhitungkan.

Dari 1.000-an calon anggota legislatif, Andi Dulli memenuhi bilangan pembagi pemilih (BPP) yang juga mengantarnya masuk dalam jajaran perolehan suara terbanyak di Sulsel.Hanya saja,tak bisa dipungkiri hasil ini berkorelasi dengan Partai Golkar sebagai partai terbesar di Soppeng,pengusung Andi Dulli pada pileg lalu.

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Soppeng, perolehan suara pada pemilu legislatif lalu, di Daerah Pemilihan (Dapil) Soppeng 3 (Kecamatan Lalabata dan Ganra) Golkar berhasil meraih sebanyak 8.255 suara dengan dua kursi, sekitar 5.309 suara mendukung Andi Kaswadi Razak. Dapil 1 (Kecamatan Marioriwawo) partai berlambang pohon beringin meraih suara terbanyak, yakni 7.038.

Di Dapil 2 (Kecamatan Liliriaja, Lilirilau, dan Citta) sebanyak 10.720 dan Dapil 4 (Kecamatan Marioriawa dan Donri- donri) sebanyak 4.213 suara. “Andi Dulli tidak diragukan lagi dalam penggalangan massa. Bahkan, dia mampu mempertahankan itu hingga dalam beberapa periode.

Itulah yang membuatnya diprediksi mendominasi untuk memenangkan Pilkada Soppeng,” ungkap Sekretaris PKB Soppeng Rudi Amir Setta kepada SI di Watansoppeng baru-baru ini.

Selain melihat hasil pileg lalu, Andi Dulli memiliki rumpun keluarga yang tersebar di seluruh penjuru Kota Kalong salah satunya Kecamatan Marioriwawo dan Marioriawa. Hanya saja, dalam tradisi pilkada di Sulsel, peluang incumbent selalu berada pada posisi paling menguntungkan.

Andi Soetomo, selain memiliki popularitas karena jabatannya sebagai bupati (hasil survei beberapa lembaga, posisinya masih yang tertinggi), hingga kini partai yang akan mengusungnya juga layak diperhitungkan.Partai Amanat Nasional (PAN) berhasil meraih 8.048 suara yang tersebar di tujuh kecamatan di Soppeng. Data pileg lalu,di Dapil 1 dan 2 partai bentukan tokoh reformasi Amin Rais tersebut tidak berhasil mendudukkan wakilnya dari dapil itu.

Namun, di dapil 2 PAN meraih 1.896 suara, Dapil 4 sebanyak dua kursi yakni 3.695. Incaran lain dari Andi Soetomo adalah PPRN yang berhasil meraih suara 4.236 dan Partai Persatuan Daerah (PPD) 1.701 suara cukup untuk mendongkrak peluangnya.

Sehingga, dia akan mampu menyaingi Golkar dan PDIP ditambah posisinya sebagai incumbent. Rumpun keluarga Andi Tomo - sapaan akrab Bupati Soppeng ituyakni di wilayah Kecamatan Liliriaja, Ganra, dua desa di Kec Donri-Donri yakni Tajuncu dan Cenrana serta Cabbenge Kecamatan Lilirilau.

“Kalau untuk wilayah kota milik bersama,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat setempat Andi Tantu Galib. Alasannya, semua kandidat memiliki rumpun keluarga di kota. Persaingan kemungkinan tak hanya dari dua kandidat di atas. Kandidat lain juga memiliki peluang yang tidak kalah besarnya.

Asisten II Pemprov Sulsel Andi Sulham Hasan jika berhasil mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) yang berhasil meraih 7.177 suara, tentunya akan memiliki peluang meraih suara di Kecamatan Marioriawa dan Donri-Donri serta Kecamatan Liliriaja, Lilirilau, dan Citta.

Karena di dapil 4 PDK berhasil mendulang suara sebanyak 2.753 dan begitu juga di dapil 2. Mantan Kepala Dinas Perhubungan Sulsel itu juga telah mengklaim didukung beberapa partai lainnya. Di antaranya Partai Indonesia Baru (PIB) yang berhasil mendudukkan satu wakilnya di DPRD Soppeng dengan meraih 2.163 suara.

Sedangkan PKNU 2.215 suara, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 3.027 suara, dan mengklaim akan didukung oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang berhasil meraih 3.852 suara. Sementara untuk kalangan rumpun keluarga yang dimiliki pejabat provinsi tersebut terdapat di Cabbenge Kecamatan Lilirilau.

Untuk posisi Andi Sarimin Saransi (ASA), jika berhasil meraih simpati dan dukungan Partai Demokrat peluangnya akan bertambah besar.

Selain dari popularitasnya sebagai wakil bupati. Partai Demokrat Soppeng berhasil mendudukkan tiga orang wakilnya di DPRD Soppeng dengan perolehan sebanyak 7.975 suara yang tersebar di tiga dapil di Soppeng, yakni Dapil 2 sebanyak 2.946 suara,di Dapil 3 1.896 suara, dan dapil 4 sebanyak 2.463 suara.

Kaswadi mengklaim akan didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memiliki dua orang wakil di DPRD Soppeng dengan perolehan suara sebanyak 3.769. Perolehan suara itu tersebar di dua dapil yakni dapil 3 dengan 1.588 suara dan dapil 4 sebanyak 1.376 suara.

Pihak ASA juga mengklaim akan didukung oleh PIB dan Gerindra. “Sebenarnya,kami telah mendapat sinyal dukungan dari partai- partai tersebut,namun saat ini kami tinggal menunggu kepastian dari provinsi untuk segera mendeklarasikan paket,” tutur Andi Sarimin.

Modal lain, selain dukungan dari partai politik wabup Soppeng, Andi Sarimin juga memiliki rumpun keluarga yang tersebar daerah Cabbenge Kec Lilirilau dan Tajuncu Kec Donri-Donri.

Hanya saja, jika parpol yang diklaim oleh Andi Sarimin dan Andi Sulham itu benar,maka salah satu diantaranya akan terancam tidak memenuhi syarat dukungan maju di Pilkada Soppeng. Kendati demikian, keduanya dinilai masih berpeluang besar untuk maju di Pilkada bergantung pada komunikasi politik yang mereka lakukan.

Sementara di kubu non parlemen Soppeng,dimungkinkan akan mengusung satu paket calon bupati.Pasalnya, perolehan suara keseluruhan dari 13 parpol yang bergabung dalam koalisi tersebut memenuhi syarat dukungan 15%, yakni sebanyak 20.084 suara.

“Yang jelas kami bertekad memenangkan calon yang kami usung dan bukan hanya sekadar mengusung, tapi akan memerjuangkannya,” kata mediator koalisi non parlemen Soppeng Muchtar Baso kepada SI di Warkop Asia Watansoppeng belum lama ini.

Saat ini, ada dua bakal calon yang akan diusung koalisi tersebut yakni, Hira Putriani Rasyid dan Andi Munarfa.Keduanya dinilai masih berpeluang sama untuk mengendarai 13 parpol tersebut pada Pilkada mendatang.

Perseorangan

Pilkada Soppeng juga akan diramaikan dua pasangan balon bupati dan wakil bupati melalui jalur perseorangan, yakni pasangan Syamsu Niang-Andi Hendra Pabeangi (Saudarata) dan Andi Taufan Made Alie-Sukman Juluddin (ATM-Man).

Bahkan, kedua pasangan tersebut telah menyerahkan dukungannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk diverifikasi secara faktual. Syamsu Niang, kendati banyak berkiprah di Makassar namun legislator PDK ini,optimistis dengan dukungan keluarga.

Juga dukungan aminisi Andi Hendra yang merupakan salah seorang tokoh adat di Soppeng memiliki basis massa di Kecamatan Marioriwawo yang juga menjabat sebagai kepala kecamatan (camat) di daerah tersebut.

Pasangan Andi Taufan dan Sukman,tentunya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya dalam waktu 1,5 bulan, mereka sudah mengumpulkan kartu tanda penduduk 15.547 dukungan. Angka ini melebihi persyatan KPU sebanyak 15.026.

Modal lain Andi Taufan adalah dia cukup popular di Soppeng karena merupakan putra mantan Bupati Soppeng Andi Made Alie. Sementara pasangannya Ketua Partai Merdeka Soppeng. (abdullah nicolha) REFERENSIA

No comments: