Tuesday, February 9, 2010

Syahrul Yasin Limpo Tidak Dilibatkan

Wednesday, 10 February 2010
MAKASSAR(SI) – Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo tidak dilibatkan dalam penentuan calon bupati yang sudah diputuskan DPP.

Ketidakterlibatan orang nomor satu di jajaran kepengurusan Partai Golkar Sulsel itu, disebabkan pada saat yang bersamaan, Syahrul sedang menjalani medical check up di Singapura.

“Sampai saat ini,Pak Syahrul tidak tahu siapa-siapa yang dipilih partai untuk diusung di Golkar.Saya pun belum berani memberitahukannya karena jangan sampai mengganggu konsentrasinya,” kata Irman Yasin Limpo, adik kandung Syahrul Yasin Limpo kepada Seputar Indonesia,kemarin.

Irman yang juga mantan master campaignTim Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) pada Pilgub 2007 lalu, mengaku kaget atas beberapa nama yang muncul sebagai kandidat usungan Golkar.

Sebab, survei pembanding yang dilakukan Adiyaksa Supporting House ada beberapa nama yang elektibilitasnya tidak tertinggi. “Sebagai contoh di Maros. Kandidat yang surveinya tertinggi adalah Hatta, di Luwu Utara adalah Arifin Junaedi, di Tana Toraja adalah Victor, dan Sutomo di Soppeng,”kata Irman.

Irman yang akrab dipanggil None ini menyayangkan DPP Partai Golkar yang tidak mempertimbangkan survei pembanding. “Nah, kalau kandidat yang diusung Golkar ini kalah, apakah DPP mau bertanggung jawab.Hal ini justru akan merusak pencitraan Syahrul.Sebab pertanggungjawabannya tetap Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel,”kata None.

Koordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) Area Sulawesi Herman Heizer yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya beberapa cabup Golkar yang elektabilitasnya tidak tertinggi namun dipilih untuk mengendarai Golkar. “Memang ada beberapa daerah. Tapi, meskipun rendah, cabup tersebut masih ada peluang untuk menang karenamemilikitrenyang terusnaik secara signifikan,”kata Herman.

Kontroversi penetapan cabup ini dikhawatirkan berpotensi melahirkan bibit-bibit perpecahan di internal Golkar.Apalagi, penetapan cabup tersebut seolah mengarah konstalasi perebutan kursi gubernur pada 2013 mendatang.

Ini juga mengindikasikan adanya tarik menarik kepentingan diantara tiga elite Golkar yang kemungkinan bakal bertarung di 2013. Tiga elite Golkar itu yakni Ketua DPD I Golkar,Syahrul Yasin Limpo, Kordinator Wilayah (Korwil) Pemenangan Pemilu Sulawesi DPP,Nurdin Halid,serta mantan Ketua DPD I,Ilham Arief Sirajuddin.

Sekadar diketahui, penentuan calon bupati usungan Golkar, sepenuhnya dikendalikan DPP dibawah komando Nurdin Halid sebagai korwil. Sementara Syahrul yang baru menjabat Ketua DPD I, sekitar dua bulan, perannya sangat tipis. Sehingga banyak kandidat yang memiliki kedekatan dengan Gubernur Sulsel tersebut, tidak terakomodir di partainya. Sebut misalnya, Andi Sulham Hasan di Soppeng, Andi Paharuddin di Maros,Nico Biringkanae di Tana Toraja.

Khusus Ilham, yang saat ini mulai gencar road show pembentukan Nasional Demokrat (ND) di sejumlah daerah, sebagian “loyalisnya” mendapat tempat di partai berlambang pohon beringin. Seperti Andi Kaswadi Razak di Soppeng. Disamping itu, Syahriwijaya yang tim pemenangannya sebagian dikendalikan mantan tim sukses Ilham di Pilkada Makassar 2008, juga ikut ditetapkan di Maros.

Selain jagoan elit eberingin ini, beberapa calon bupati yang masih tercatat sebagai kader tulen Golkar, menyatakan kesiapannya berhadapan dengan usungan partainya. Seperti Malkan Amin di Barru, dan Ince Langke di Selayar, serta Majid Tahir yang mengincar posisi wakil bupati di Luwu Timur berpasangan Nur Husain.

Terkait kader yang tidak menjalankan keputusan partai,Sekertaris DPD I Golkar Sulsel, Pangerang Rahim mengingatkan mengenai sanksi partai yang diatur dalam Juklat DPP Nomor 2 Tahun 2009. “Kalau ada maju lewat kendaraan lain, itu sangat jelas aturannya tidak bisa memakai atribut partai. Begitupun bila ada kader yang melanggar atau membelot, itu akan kita proses untuk pemberian sanksi,” tegas Anggota DPRD Sulsel ini, kepada Seputar Indonesia, tadi malam.

Kendati demikian,Pangerang tetap optimitis,keputusan partainya menetapkan sembilan calon bupati, bisa diterima elit dan kader. Sehingga target untuk menyapu bersih pilkada di Sulsel 2010 ini,tetap akan terpenuhi.

“Apa yang diputuskan DPP itu sudah sesuai mekanisme, seperti survei dan masukan-masukan DPD I.Tentu ini akan dijalankan sepenuhnya semua lapisan kader di berbagai tingkatan kepengurusan. Dan perlu kami tegaskan,bahwa tidak ada pengkotak-kotakan calon bupati antara elite Golkar,” bantah Pangerang,meyakinkan.

Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Armin Aryad, menilai, tiga trio Golkar, Nurdin, Syahrul, dan Ilham,memungkinkan bisa melakukan manuver politik secara berbeda di 11 kabupaten yang menggelar pilkada, khususnya Ilham Arief Sirajuddin.

Alasannya, Ilham sudah mundur dari kepengurusan partai. Sehingga bisa saja, memilih mendukung kandidat lain,dan tidak berada dalam komando partainya.Apalagi lanjut dia,Wali Kota Makassar dua periode tersebut, masih memilihki pengaruh di Golkar.

“Dalam politik itu biasa saja,berlainan sikap.Tentu ada target tersendiri sehingga mendukung calon itu. Tetapi peran partai masih dominant menggerakan mesin politiknya,ketimbang person atau yang mengatasnamakan elit partai,” urai Armin saat diminta tanggapannya. Hanya, lanjut dia, Syahrul masih diatas angin, kalau terjadi persaingan dengan Ilham.

Sebab posisinya sebagai Ketua DPD I, tentu akan menjadi pertarungan tersendiri memenangkan usungan partainya secara all out. Armin juga memprediksi, bila usungan Golkar ditetapkan benar- benar objektif berdasarkan hasil survei,maka peluang memenangkan kandidat di 11 kabupaten sangat terbuka lebar. Dengan catatan, lanjut dia, jagoannya tersebut terus didampingi lembaga survei, guna mengevaluasi berbagai gerakan penggalangan dukungannya.

Head to Head Demokrat-Golkar

Sementara itu, pesta demokrasi di Luwu Utara tampaknya bakal diwarnai persaingan kuat antara partai Demokrat dengan partai Golkar. Kandidat yang dusung oleh kedua partai besar ini disebut sebut bakal seru dan diprediksi akan berlanjut hingga diputaran kedua Pilkada nanti.

Ketua DPC Partai Demokrat Luwu Utara Ansar Akib yang dihubungi kemarin mengatakan, pihaknya akan memberikan perhatian penuh untuk memenangkan kandidat usungan Demokrat. Untuk diketahui, Partai Demokrat sudah menjatuhkan dukungannya kepada pasangan Thahar Rum-Anshar Akib (Trans) sebagai lawan kuat Golkar.

Menurutnya, Demokrat di Lutra cukup mendapat tempat di masyarakat, terbukti pada Pemilu legislatif lalu,Demokrat berhasil merebut tiga kursi di perlemen Luwu Utara dari periode sebelumnya yang tidak mendapatkan satu kursi pun. “Kami sangat yakin, Demokrat akan menjadi pilihan masyarakat pada Pilkada nanti,”ujarnya.

Akar Unjuk Kekuatan

Pasca penetapan DPP Golkar yang memilih Andi Kaswadi Rasak sebagai cabup Soppeng, disambut penuh suka cita pendukung, simpatisan, kolega, dan pengurus Golkar Soppeng,kemarin.

Bahkan, kegembiraan mereka diluapkan dengan unjuk kekuatan dan mengerahkan 1000-an pendukungnya untuk menyambut kedatangan Andi Kaswadi Razak yang telah ditetapkan oleh DPP Golkar untuk diusung pada perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di daerah berjuluk Kota Kalong itu.

Dari pantauan SI, para pendukung itu berkumpul di AKAR Center Jalan Pasar Watansoppeng dan berkomfoi menuju ke perbatasan Kabupaten Soppeng-Bone di Dusun Messangeng Kecamatan Marioriwawo. (arif saleh/ abdullah nicolha /asdar)

No comments: