PERLU DIBENAHI. Nampak warga sedang menikmati Pemandian wisata Ompo beberapa waktu lalu. Namun, untuk menaikkan tarif di Ompo, perlu dilakukan pembenahan karna fasilitas yang ada di kawasan tersebut belum memadai. (FOTO: Abdullah Nicolha).
Thursday, 22 July 2010
WATANSOPPENG (SI) – DPRD Soppeng meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng kembali mempertimbangkan secara matang rencana menaikkan tarif wisata pemandian Ompo, di Kelurahan Ompo,Kecamatan Lalabata.
Sebab, fasilitas di objek wisata itu belum memadai. Kenaikan tarif bisa diterapkan jika Pemkab telah membenahi seluruh fasilitas di objek wisata kebanggaan warga di Bumi Latemmamala itu.
Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Soppeng Andi Wadeng mengatakan, melihat lokasi permandian wisata Opmo, rencana kenaikan tarif perlu pertimbangan lebih matang. “Untuk tarif permandian Ompo perlu dipertimbangkan lagi jika ingin menaikkan tarifnya karena fasilitas yang ada saat ini belum memadai.
Jadi, sebelum tarif dinaikkan, perlu dibenahi dulu fasilitasnya,” ungkap Andi Wadeng kepada harian Seputar Indonesia (SI), seusai melakukan kunker di ruang kerjanya kemarin.
Menurut legislator PDK dua periode ini, berbeda dengan wisata alam permandian air panas Lejja, Kecamatan Marioriawa, yang sudah layak dinaikkan tarifnya karena fasilitasnya memadai.
“Dari tinjauan kami di lapangan, Ompo dan Lejja jauh berbeda. Fasilitas yang ada di Lejja sudah memadai, sementara fasilitas di Ompo masih perlu dibenahi. Dengan begitu, perlu dipertimbangkan soal kenaikan tarif ini,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Soppeng ini.
Dalam peninjauan yang dilakukan di lapangan terkait kesediaan warga Soppeng atas raperda itu,kata Wadeng, sebagian besar masyarakat merespons baik.Namun,mereka meminta nantinya dikuatkan dengan peraturan bupati.
Kunjungan kerja yang dilakukan sembilan anggota Dewan terbagi dalam dua tim, yakni tim I dipimpin Andi Wadeng berkunjung ke Kecamatan Marioriawa, Donri- Donri, Ganra, dan Lalabata. Sementara untuk tim II yang diketuai Ibrahim, berkunjung ke Kecamatan Marioriwawo, Citta, Lilirilau, dan Liliriaja.
Wakil Ketua DPRD Soppeng Andi Kuneng mengungkapkan, kunker di seluruh kecamatan itu dilakukan dalam rangka kelancaran dalam pembahasan sembilan raperda, khususnya raperda tentang desa. “Kunker dilakukan mulai 19 hingga 22 Juli,” kata legislator PAN ini. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment