Tuesday, July 20, 2010

Lantai 3 Pusper Soppeng Kosong

KOTOR. Salah seorang petugas Dinas Kebersihan Pemkab Soppeng sedang melakukan tugas pembersihan di sekitar gedung pusat pertokoan kebanggaan warga Soppeng itu. Namun, lantai III gedung tersebut kini terbengkalai karna belum difungsikan, berbeda dengan lanjtai I dan II. (FOTO: Abdullah Nicolha).

Tuesday, 20 July 2010
WATANSOPPENG (SI) – Gedung pusat pertokoan (pusper) berlantai tiga yang terletak di tengah-tengah Kota Watansoppeng,Kabupaten Soppeng,hingga kini masih terlihat terbengkalai.

Dari informasi yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI),pada periode sebelumnya, lantai tiga pusper merupakan salah satu aset daerah yang menyumbangkan PAD untuk pembangunan di Bumi Latemmamala tersebut.

“Pada periode sebelumnya, lantai tiga pusper banyak dikunjungi warga,baik dari dalam maupun luar Soppeng. Namun, saat ini sudah tidak terawat lagi karena sudah lama tidak difungsikan,” ungkap salah seorang aktivis pemuda Soppeng,Andi Fery Gentor,kemarin.

Bahkan, pada 2008, Pemkab Soppeng mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk renovasi. Kendati telah lama tidak difungsikan,Pemkab setempat akan segera memfungsikannya kembali.

Sementara lantai satu dan dua tetap difungsikan dengan cara sewa kepada para pedagang yang ingin menggunakan tempat tersebut. Begitu juga nanti dengan lantai tiga juga akan tetap dipersewakan ke sejumlah pedagang.

Kepala Bidang (Kabid) Aset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Soppeng Anwar mengatakan, bangunan baru lantai tiga pusper tersebut terbagi atas 36 petak dengan ukuran masing-masing seluas 3x3 meter.

Menurutnya,jika nanti akan difungsikan, setiap petak akan disewakan antara Rp40.000– Rp50.000 per bulan. “Pemanfaatan bangunan baru pusper ini berdasarkan perda pengelolaan pasar yang selama ini kami terapkan. Jadi persewaannya tetap sama dengan sistem yang telah diterapkan sebelumnya bagi pedagang yang menempati lantai satu dan dua,” katanya.

Anwar yang didampingi Kabid Pendapatan Dinas PPKAD Ismail menjelaskan, khusus lantai tiga di prioritas bagi pedagang makan, penjual kopi, dan sejenisnya. Namun, karena pedagang yang telah mendaftar mencapai 40 orang, berarti melebihi jumlah kapasitas tempat yang tersedia 36 petak.

Maka tentu harus dilakukan sistem pengundian supaya adil agar tidak satu pun di antara mereka yang merasa kecewa.“Jadi semua yang telah mendaftar akan kami undang untuk diundi.Namun, dari 40 nomor pendaftar akan diundi itu tentunya ada empat di antaranya yang tidak kebagian tempat,alias nomor undian yang dicabut kosong,”ungkapnya.

Sekedar diketahui, pusper kebanggaan masyarakat Soppeng ini dibangun sejak 1997 silam. Awal pembangunannya menggunakan dana IBRD atau Pinjaman Internasional Bank For Reconstruction and Development (Bank Dunia) sebesar Rp1,6 miliar lebih.

Menurut Kabid Akuntansi Dinas PPKAD Soppeng Ady Setiadi yang dihubungi sebelumnya menuturkan, jangka waktu pengembalian utang Pemkab Soppeng ini berlangsung selama 15 tahun dengan bunga pinjaman sekitar 11,75%. (abdullah nicolha)

No comments: