Saturday, May 28, 2011

Syahrul-Ilham Bisa Saling Melengkapi

Thursday, 26 May 2011
MAKASSAR “ Wacana duet Syahrul Yasin Limpo-Ilham Arief Sirajuddin pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 terus menarik perhatian sejumlah kalangan di Makassar. Keduanya memang dianggap sulit bersatu, namun pasangan dua tokoh Sulsel itu bukan hal mustahil.


Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dedy Tikson justru sudah memprediksi jauh sebelumnya bahwa Syahrul dan Ilham akan mencari titik temu agar bisa bersinergi dan saling melengkapi baik dalam menjalankan roda pemerintahan maupun pada PilgubSulsel2013mendatang.

Apalagi, sejak Ilham keluar dari Partai Golkar dan terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel, opini negatif terus terbangun dengan membenturkan kedua elite Sulsel tersebut.

Namun,Dedy berpandangan bahwa keduanya tidak bisa terus diadu karena akan melahirkan dampak negatif bagi masyarakat Sulsel. Apalagi, keduanya merupakan tokoh potensial yang sangat berpengaruh, yakni Syahrul sebagai Gubernur Sulsel dan Ketua DPD Partai Golkar Sulsel serta Ilham selaku Wali Kota Makassar dan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.

“Karena akan keras kalau dua orang ini terus berseteru dan bertemu di pilgub,ujarnya di Makassar kemarin. Dedy juga memprediksi bahwa hubungan Syahrul-Ilham akan menjadikan Golkar dan Demokrat semakin mesra. Karena itu, dia mendukung duet Syahrul-Ilham agar tidak terjadi persaingan yang sia- sia.

“Pak Ilham masih muda. Ikut dulu Pak Syahrul pada jabatan kedua, kemudian pilgub berikutnya baru jadi cagub. Karena Pak Syahrul tidak lagi mencalonkan, Pak Ilham yang jadi Gubernur. Pada pilgub nanti, keduanya akan menjadi pasangan kuat karena tidak akan ada yang mengalahkan. Tidak ada pertarungan dan akan sangat kuat sekali, katanya.

Dia juga menilai, wacana duet tersebut akan menghindari konflik dua kubu, yang kedua karena menghindari konflik maka kedua orang ini mungkin mengutamakan kerukunan baik di antara elite maupun di antara para pendukungnya.

Prediksi Dedy tersebut diperkuat juga dengan komitmen Syahrul dan Ilham untuk bersinergi pada pertemuan pertamanya di ruang kerja Gubernur Sulsel,akhir Januari lalu.

Saat itu, Ilham menemui Syahrul sekaligus mengundang hadir di pelantikan pengurus DPD Demokrat Sulsel pada Sabtu (29/1). Ilham menepis terjadinya rivalitas di antara mereka terkait wacana pilgub Sulsel. Kedua pimpinan parpol di Sulsel ini bahkan sepakat untuk saling bersinergi dalam tatanan pemerintahan demi kemajuan Sulsel.

Inilah pertemuan pertama kedua tokoh Sulsel itu sejak Ilham terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel periode 2010-2015. Kemesraan Syahrul dan Ilham itu menepis rivalitas dua tokoh Sulsel yang digosipkan tengah berseteru.

Syahrul juga meyakinkan bahwa isu yang berkembang tentang rivalitasnya dengan Ilham hanya secara kasat mata. “Saya menjadi bagian Pak Aco (Ilham Arief Sirajuddin). Selama ini,selalu saja ada yang ingin melihat dari sisi kekurangan itu. Saya dengan Pak Wali selalu sama-sama.Tetapi memang, selalu saja ada yang ingin melihat kurang dan tentu merasa happy dengan (kekurangan) itu,” ungkap Syahrul saat itu.

Di lain sisi,pengamat politik lainnya menilai duet Syahrul- Ilham sulit terwujud.Pasalnya, kedua tokoh tersebut merupakan politikus kawakan yang memiliki kans besar untuk menjadi orang nomor satu di Sulsel.

Selain memiliki pengaalaman dalam pemerintahan, keduanya juga merupakan pemimpin partai besar di daerah ini. “Saya belum bisa memberikan kepastian bahwa apakah duet itu akan betul-betul terjadi, belum ada dalam kamus analisa saya bahwa dua orang ini akan berpaket,”ungkap Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Muchlis Madani, kemarin.

Muchlis melihat dua orang tersebut adalah kompetitor, karena seandainya ingin berduet, tentu aktivitas yang dilakukan keduanya ini selalu yang hangat dan sejuk. “Tapi belakangan dilihat, dalam segala aktivitasnya kan justru selalu berada pada kondisi yang selalu mau jalan dengan komposisinya masingmasing,” ujarnya.

Namun, dia mengakui, jika keduanya berpaket di pilgub mendatang, hampir dipastikan kemenangan ada di tangan mereka. “Kalau keduanya berpaket saya pikir sudah selesai.¨Tapi, maukah Pak Ilham menjadi wakil atau maukah Pak Syahrul memilih Ilham sebagai wakilnya? Ini yang menjadi persoalan,”ungkapnya.

Hal senada diungkapkan pengamat politik Unhas Kautsar Bailusy. Dia menilai duet tersebut hanya untuk mengelabui para pendukung sebelum pertarungan perebutan kursi kosong satu Sulsel itu dimulai.Bahkan dirinya tidak yakin hal itu akan terjadi.

“Bukan duet, tapi pesaing. Saya tidak yakin kalau keduanya akan berduet,karena Ilham juga layak untuk menjadi orang nomor satu di Sulsel, jika keduanya bersaing maka pertarungan itu akan menjadi bagus karena keduanya sama-sama muda,”ungkap-nya.

Tetapi dia juga mengakui, jika keduanya berpasangan, pilgub akan berjalan lancar. Kalau keduanya berduet, itu berarti, aman dunia. Karena siapa pun lawannya,tidak akan bisa terkalahkan,”ujarnya. Hanya, dia belum percaya tentang wacana duet dua figur tersebut.

“Tapi, saya belum percaya sepenuhnya, karena kalau saya lihat Beliau (Ilham) punya langkah-langkah, itu akan menjadi pesaing terhadap gubernur yang ada sekarang. Kautsar mengingatkan,jika Ilham ingin bersaing di posisi gubernur, maka harus berhatihati karena Golkar belum pernah kalah di Sulsel. @abdullah nicolha

No comments: