Thursday, 26 May 2011
MAKASSAR “ Wacana duet Syahrul Yasin Limpo-Ilham
Arief Sirajuddin pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 terus menarik
perhatian sejumlah kalangan di Makassar. Keduanya memang dianggap sulit
bersatu, namun pasangan dua tokoh Sulsel itu bukan hal mustahil.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas)
Dedy Tikson justru sudah memprediksi jauh sebelumnya bahwa Syahrul dan Ilham
akan mencari titik temu agar bisa bersinergi dan saling melengkapi baik dalam
menjalankan roda pemerintahan maupun pada PilgubSulsel2013mendatang.
Apalagi, sejak Ilham keluar dari Partai Golkar
dan terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel, opini negatif terus terbangun
dengan membenturkan kedua elite Sulsel tersebut.
Namun,Dedy berpandangan bahwa keduanya tidak
bisa terus diadu karena akan melahirkan dampak negatif bagi masyarakat Sulsel. Apalagi,
keduanya merupakan tokoh potensial yang sangat berpengaruh, yakni Syahrul
sebagai Gubernur Sulsel dan Ketua DPD Partai Golkar Sulsel serta Ilham selaku
Wali Kota Makassar dan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.
“Karena akan keras kalau dua orang ini terus
berseteru dan bertemu di pilgub,ujarnya di Makassar kemarin. Dedy juga memprediksi
bahwa hubungan Syahrul-Ilham akan menjadikan Golkar dan Demokrat semakin mesra.
Karena itu, dia mendukung duet Syahrul-Ilham agar tidak terjadi persaingan yang
sia- sia.
“Pak Ilham masih muda. Ikut dulu Pak Syahrul
pada jabatan kedua, kemudian pilgub berikutnya baru jadi cagub. Karena Pak
Syahrul tidak lagi mencalonkan, Pak Ilham yang jadi Gubernur. Pada pilgub
nanti, keduanya akan menjadi pasangan kuat karena tidak akan ada yang
mengalahkan. Tidak ada pertarungan dan akan sangat kuat sekali, katanya.
Dia juga menilai, wacana duet tersebut akan
menghindari konflik dua kubu, yang kedua karena menghindari konflik maka kedua
orang ini mungkin mengutamakan kerukunan baik di antara elite maupun di antara
para pendukungnya.
Prediksi Dedy tersebut diperkuat juga dengan
komitmen Syahrul dan Ilham untuk bersinergi pada pertemuan pertamanya di ruang
kerja Gubernur Sulsel,akhir Januari lalu.
Saat itu, Ilham menemui Syahrul sekaligus
mengundang hadir di pelantikan pengurus DPD Demokrat Sulsel pada Sabtu (29/1).
Ilham menepis terjadinya rivalitas di antara mereka terkait wacana pilgub
Sulsel. Kedua pimpinan parpol di Sulsel ini bahkan sepakat untuk saling
bersinergi dalam tatanan pemerintahan demi kemajuan Sulsel.
Inilah pertemuan pertama kedua tokoh Sulsel itu
sejak Ilham terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel periode 2010-2015.
Kemesraan Syahrul dan Ilham itu menepis rivalitas dua tokoh Sulsel yang
digosipkan tengah berseteru.
Syahrul juga meyakinkan bahwa isu yang
berkembang tentang rivalitasnya dengan Ilham hanya secara kasat mata. “Saya
menjadi bagian Pak Aco (Ilham Arief Sirajuddin). Selama ini,selalu saja ada
yang ingin melihat dari sisi kekurangan itu. Saya dengan Pak Wali selalu
sama-sama.Tetapi memang, selalu saja ada yang ingin melihat kurang dan tentu
merasa happy dengan (kekurangan) itu,” ungkap Syahrul saat
itu.
Di lain sisi,pengamat politik lainnya menilai
duet Syahrul- Ilham sulit terwujud.Pasalnya, kedua tokoh tersebut merupakan
politikus kawakan yang memiliki kans besar untuk menjadi orang nomor satu di
Sulsel.
Selain memiliki pengaalaman dalam pemerintahan,
keduanya juga merupakan pemimpin partai besar di daerah ini. “Saya belum bisa
memberikan kepastian bahwa apakah duet itu akan betul-betul terjadi, belum ada
dalam kamus analisa saya bahwa dua orang ini akan berpaket,”ungkap
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar Muchlis Madani, kemarin.
Muchlis melihat dua orang tersebut adalah
kompetitor, karena seandainya ingin berduet, tentu aktivitas yang dilakukan
keduanya ini selalu yang hangat dan sejuk. “Tapi belakangan dilihat, dalam
segala aktivitasnya kan justru selalu berada pada kondisi yang selalu mau jalan
dengan komposisinya masingmasing,” ujarnya.
Namun, dia mengakui, jika keduanya berpaket di
pilgub mendatang, hampir dipastikan kemenangan ada di tangan mereka. “Kalau
keduanya berpaket saya pikir sudah selesai.¨Tapi, maukah Pak Ilham menjadi wakil
atau maukah Pak Syahrul memilih Ilham sebagai wakilnya? Ini yang menjadi
persoalan,”ungkapnya.
Hal senada diungkapkan pengamat politik Unhas
Kautsar Bailusy. Dia menilai duet tersebut hanya untuk mengelabui para
pendukung sebelum pertarungan perebutan kursi kosong satu Sulsel itu
dimulai.Bahkan dirinya tidak yakin hal itu akan terjadi.
“Bukan duet, tapi pesaing. Saya tidak yakin
kalau keduanya akan berduet,karena Ilham juga layak untuk menjadi orang nomor
satu di Sulsel, jika keduanya bersaing maka pertarungan itu akan menjadi bagus
karena keduanya sama-sama muda,”ungkap-nya.
Tetapi dia juga mengakui, jika keduanya
berpasangan, pilgub akan berjalan lancar. Kalau keduanya berduet, itu berarti,
aman dunia. Karena siapa pun lawannya,tidak akan bisa terkalahkan,”ujarnya.
Hanya, dia belum percaya tentang wacana duet dua figur tersebut.
“Tapi, saya belum percaya sepenuhnya, karena
kalau saya lihat Beliau (Ilham) punya langkah-langkah, itu akan menjadi pesaing
terhadap gubernur yang ada sekarang. Kautsar mengingatkan,jika Ilham ingin bersaing di
posisi gubernur, maka harus berhatihati karena Golkar belum pernah kalah di
Sulsel. @abdullah nicolha
No comments:
Post a Comment