Tuesday, December 30, 2008

JK Isyaratkan Musda Januari

Tuesday, 30 December 2008

RAPAT GOLKAR Wakil Presiden (Wapres)Jusuf Kalla menyampaikan orasi politiknya di depan sejumlah kader Golkar di Room Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, kemarin. JK mengisyaratkan Musda Januari mendatang.



MAKASSAR(SINDO) – Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) mengisyaratkan untuk mempercepat Musyawarah Daerah (Musda) guna mencari pengganti HM Amin Syam yang memilih mundur dari Ketua DPD I.

Isyarat JK itu disampaikan saat transit di Bandara Sultan Hasanuddin, sebelum melanjutkan perjalanannya ke Provinsi Papua,kemarin.Bahkan,menurut Koordinator Tim Media Wapres, Muchlis Hasyim,JK sempat memberi waktu paling lama sepuluh hari untuk menggelar musda. ”Musda dipercepat itu hanya pergantian ketua saja, dan bukan penggantian seluruh pengurus,”kata Muchlis mengutip pernyataan JK kemarin. Lantas siapa putra mahkota yang disiapkan JK untuk mengendalikan Golkar Sulsel?

Menurut Muchlis,Ketua Umum DPP Partai Golkar itu tidak secara gamblang menyebutkan figur. JK hanya menetapkan satu syarat, yakni memiliki jam terbang tinggi alias berpengalaman. Sekadar diketahui, jauh sebelum Amin Syam menyatakan pengunduran dirinya,beredar bursa calon Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, antara lain,SyahrulYasin Limpo,Ilham Arief Sirajuddin,dan HM Roem. Ketiga figur ini memang masuk dalam kriteria yang diinginkan JK. Syahrul misalnya, merupakan mantan Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulsel yang kini menjabat Gubernur Sulsel.

Ilham Arief Sirajuddin adalah tokoh muda Golkar yang terpilih kembali memimpin Kota Makassar. Sedang HM Roem merupakankaderseniorberinginyang pernahmenjabatBupatiSinjai dan saat ini menjadi pengendali sementara partai warisan pemerintahan orde baru ini. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 35 menit di VIP room Bandara Sultan Hasanuddin, JK hanya berharap, siapapun pengganti Amin Syam harus mampu membawa partai bernomor urut 23 ini tetap menyamai atau melebihi prestasi perolehan suara pada Pemilu 2004 lalu.

Selain menawarkan opsi musda dipercepat, JK juga membuat satu opsi lagi,yaitu pergantian ketua dengan cukup menunjuk saja Ketua Harian DPD I Golkar Sulsel, HM Roem untuk mengendalikan partai hingga pelaksanaan Musda akhir 2009 mendatang. Berdasarkan pantauan SINDO kemarin, saat JK transit di Makassar, ia disambut Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo,Ketua DPRD HM Roem,KapoldaSulselIrjenPol Sisno Adiwinoto, sejumlah bupati, dan beberapa Ketua DPDIIPartaiGolkarMakassar, diantaranya Ilham Arief Sirajuddin dan Andi Asmidin.

Amin Syam dikabarkan lebih memilih untuk beristirahat di kediaman pribadinya di Bojo,Kabupaten Barru ketimbang hadir di pertemuan. Kendati disarankan mempercepat musda, namun Roem dengan tegas menolak. Alasannya, pengurus DPD I sudah sepakat fokus menjelang pemilu.”Tidak ada Musda dipercepat.Kami sudah sepakat dengan teman-teman pengurus untuk fokus saja di pemilu,” kata Roem yang juga Ketua DPRD Sulsel ini secara singkat saat keluar dari pintu bandara.

Terpisah, Syahrul yang juga Ketua Kosgoro Sulsel 1957 menyatakan tidak setuju kalau Musda dipercepat. Menurutnya, Golkar harus fokus saja melakukan konsolidasi menjelang pemilu.”Bagi saya sebagai bagian keluarga besar Golkar, lebih baik fokus saja di Pemilu.Apalagi kan ini sudah sisa berapa bulan lagi. Ngapain harus mempercepat Musda lagi. Nanti juga strateginya beda kalau itu diurusi,” kata Syahrul kepada wartawan. Sementara itu, pengunduran diri HM Amin Syam langsung direspons pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel.

Bahkan,tadi malam,rapat pengurus sudah memutuskan untuk mengikuti mekanisme penggantian Ketua DPD I sesuai dengan mekanisme yang ada. Soal jadwal pelaksanaan musda, DPD I menyerahkan sepenuhnya ke DPP. Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulsel HM Roem tadi malam membenarkan hasil keputusan DPD I itu. ”Terserah DPP. DPD I telah sepakat untuk menyerahkan masalah ini ke DPP,”kata Roem.

Terima Kasih ke Amin

Sebelum memberikan arahan selama 35 menit mulai pukul 9.40 Wita pagi,JK membacakan surat pengunduran diri Amin sebagai ketua, dengan alasan pribadi. Sayangnya, tidak dijelaskan secara rinci alasan yang dimaksud.

Meski Amin tidak hadir di pertemuan tersebut,namun JK tetap menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Amin atas kepemimpinannya selama ini dalam mengendalikan Partai Golkar selama beberapa tahun.” Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pak Amin, meski diakuinya hasil pilkada tidak terlalu maksimal,”ujar Muchlis. Kendati demikian,JK juga menyinggung kalau dirinya terpilih sebagai wakil presiden bukan karena didukung Golkar. Sehingga, ia tidak mempermasalahkan kalau hasil pilkada tidak terlalu maksimal,termasuk di Sulsel.

PKS Ajak Amin

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel akan mengajak Amin Syam masuk menjadi Dewan Pakar PKS Sulsel untuk bersama dengan dewan pakar lainnya dari berbagai unsur, baik tokoh,ulama dan akademisi, yang fungsinya memberikan pertimbangan kepada struktur PKS dalam berbagai hal.

”Kalau memang kabar mundurnya Amin Syam dari Golkar itu benar, kami akan mengajak Bapak Amin Syam bergabung dalam Dewan Pakar PKS,” tegas Ketua DPW PKS Sulsel, Najamuddin Marahamid melalui rilisnya kepada SINDO. Menurutnya, mantan Bupati Enrekang tersebut dianggap sebagai tokoh Sulsel, dan sarat dengan pengalaman berpengalaman dalam mengelola pemerintahan dan juga sangat memahami kondisi masyarakat Sulsel.”

PKS Sebagai Partai yang punya visi mensejahterakan masyarakat, sayang rasanya kalau tokoh Sulsel seperti Amin Syam tidak kita libatkan dalam Dewan Pakar PKS untuk memberikan pertimbangan, masukan bagi struktur PKS termasuk anggota Dewan PKS, agar dalam membuat kebijakan bagi masyarakat akan sesuai dengan harapan masyarakat sulsel,” kata Najamuddin.

Dalam waktu dekat lanjutnya, pengurus PKS akan melakukan silaturahim kepada Amin, sekaligus akan meminta secara resmi kesediaanya untuk bergabung sebagai Dewan Pakar PKS.”Saya lagi di Selayar, sepulang dari sini, saya bersama struktur PKS akan membicarakan kapan waktu yang tepat untuk silaturahim kepada Bapak Amin Syam,”tambah Najamuddin.

Sikap DPD II

Terkait pengunduran diri Amin Syam, sejumlah pengurus DPD II dari berbagai daerah juga mulai angkat bicara. Sekretaris DPD II Partai Golkar Palopo Rahmat Masri Bandaso menilai,pengunduran diri Amin Syam tidak bisa langsung ditanggapi dengan pelaksnaaan musda, tetapi harus dilihat dari aspek aturan internal partai.

”Partai Golkar memiliki aturan tersendiri yang mengatur tentang itu, dan banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum pelaksanaaannya, sehingga harus dipikirkan secara matang,”ujarnya. Namun, menurutnya, pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya pelaksnaan musda ke DPD I,apakah akan dipercepat sebelum pemilu 2009,atau pasca pemilu. Hal senada juga juga diungkapkan oleh Ketua Bappilu DPD II Golkar Kab Luwu Rakhmad Sudjono.

Menurut dia,figur Ketua DPD I Golkar merupakan pilihan terbaik di Golkar kelak.”Saat ini, pengendali sementara di Golkar adalah Pak Roem. Kalau memang itulah yang terbaik bagi partai kita di daerah menerima saja,”katanya kepada SINDO,kemarin. Menurut Ketua Bappilu ini, Golkar saat ini harus mempertajam mesin politik partai untuk dapat meraih dukungan dari masyarakat, hal itu juga sekaitan dengan kekalahan calon Golkar pada Pilkada lalu. ”Mesin politik harus kita pertajam untuk pemilu mendatang kalau tidak,kita hanya akan meraih suara tradisional,”katanya.

Senada diungkapkan mantan ketua pengurus Harian DPD II Golkar Lutra Mahfud Yunus bahwa, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan tentang pelaksanaan Musdalub ke DPD Provinsi dan DPP.

”Terserah pengurus DPD I dan DPP kalau memang ingin menggelar cepat kita mengikut, tapi kalau masalah pengunduran di Ketua DPD I Golkar Amin Syam kami tidak berkomentar yang jelas kami hanya menerima keputusan dari pengurus yang lebih diatas,” kata Wakil Ketua DPRD Lutra ini kepada SINDO,kemarin. (arif saleh/ abdullah nicolha/asdhar)

No comments: