Monday, December 29, 2008

Caleg Wajib Perjuangkan Luwu Raya

Monday, 29 December 2008

LUWU (SINDO) – Sejumlah caleg asal Luwu Raya yang akan memperebutkan tujuh kursi di daerah pemilihan (dapil) III di Sulsel,menargetkan empat kursi menuju Senayan.

Ketua KNPI Luwu AstamangaAzis menyatakan,Pemilu Legislatif 2009 harus menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat memperjuangkan Provinsi Luwu Raya.

”Kami mengharapkan para caleg yang akan berkompetisi ke Senayan, khususnya putra-putri asal Luwu Raya, mampu meraih 4 kursi dari 7 kursi yang diperebutkan di dapil III Sulsel ini,”paparnya saat menggelar dialog terbuka akhir tahun di Wisma Subur Belopa kemarin. Dialog yang digelar KPNI Luwu tersebut dihadiri caleg DPR RI asal Partai Golkar, yakni Badaruddin A Picunang dan Partai Gerindra Juliadi.

Selain itu,caleg DPRD Provinsi Armin Mustamin juga turut hadir dan pengurus DPP Golkar Andi Ida Nursanty. Badaruddin A Picunang mengatakan, keinginan Tana Luwu untuk terbentuk dan mandiri sebagai sebuah provinsi sebenarnya keinginan sejak zaman perjuangan. Karena itu,kami harus memperjuangkan hingga cita-cita ini terwujud. ”Pada zaman Presiden Soekarno, keinginan itu sudah diutarakan ke pemerintah pusat.

Jika sampai hari ini kami masih terus menghendaki agar Provinsi Luwu Raya menjadi provinsi yang terpisah dari induknya, hal itu wajar dan harus diwujudkan bersama.Yang jelas, Provinsi Luwu Raya bagi kami merupakan sebuah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi,”ungkap Badar––sapaan akrabnya,kemarin. Caleg asal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Juliadi juga mengatakan hal yang sama.Untuk meraih citacita pembentukan Provinsi Luwu Raya,putra-putri Luwu harus dapat merebut kekuasaan secara konstitusional.

”Dalam beberapa tahun ini,kami hanya memiliki satu wakil di Senayankarenaminimnya putri- putri Luwu yang berada dalam posisi penentu,”katanya. Menurut dia, kebijakan tersebut diprediksi berlangsung hingga beberapa tahun ke depan, apabila tidak dari sekarang kami dapat merebut kekuasaan secara konstitusional. ”Ini bukan primordialisme,demikianlah kenyataannya,”tandasnya. Di pusat,bahkan di Provinsi Luwu Raya, tidak memiliki putra-putri yang mampu duduk di birokrasi untuk memengaruhi sebuah kebijakan.

”Nah, sekarang pemilu ada di depan mata,7.000 suara di Luwu Raya ini harus menentukan pilihan politiknya,”ujar dia. Dia juga menyatakan, sepakat dari partai manapun caleg DPR RI di dapil III Sulsel, minimal harus ada 4 kursi yang disabet putra-putri Tana Luwu dari 7 kursi yang akan diperebutkan. Armin Mustamin Toputiri yang merupakan caleg DPRD Provinsi asal Partai Golkar mengatakan, apabila memang masyarakat Luwu Raya menginginkan ada wakilnya di Senayan, mau tidak mau masyarakat Luwu Raya harus bersatu dalam menjatuhkan pilihan politiknya.

Sebab, jika hal tersebut tidak dilakukan, masyarakat Luwu Raya bersiap-siap sakit hati selama lima tahun. ”Jalan satu-satunya merebut 4 kursi dari 7 kursi yang tersedia, masyarakat harus menyatukan pilihan politik pada figur tertentu. Jika tidak, suara Luwu Raya akan pecah dan kami tidak akan mampu mendudukkan putraputri ke Senayan,”papar dia. Sebab, dapil III Sulsel untuk DPR RI ini bukan hanya Luwu Raya,melainkan beberapa daerah di dalamnya, yakni Kabupaten Pinrang, Enrekang,Toraja, dan Sidrap.

”Tentunya kami tidak ingin 700.000 lebih pemilih Luwu Raya ini terpecah-pecah dan akhirnya direbut caleg dari daerah lain yang satu dapil dengan Luwu Raya,” ucap Armin yang didampingi Muchlis Supri,kemarin. Dari hasil dialog tersebut, KNPI se-Luwu Raya diminta lebih memberikan pencerahan kepada masyarakat Luwu Raya untuk dapat teliti dan mampu menempatkan pilihan politiknya secara tepat. (abdullah nicolha).

No comments: