Saturday, January 3, 2009

Helmi Dibunuh Saudara Angkatnya Sendiri

Sunday, 04 January 2009

LUWU (SINDO) – Pelaku pembunuhan Helmi, bocah sembilan tahun di Bangkorang, Desa Malenggang, Kecamatan Bupon,Kabupaten Luwu,berhasil diringkus polisi, sekitar pukul 04.00 dini hari kemarin.

“Kami berhasil menangkap seorang anak berusia 13 tahun yang diduga pelaku pembunuhan bernama Pikko alias Viktor di Dusun Bangkorang, Melenggang, Kecamatan Bupon, dini hari kemarin dan langsung diamankan di Mapolres Luwu,”kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Bupon Ajun Komisaris Polisi (AKP) Munasir kepada SINDO kemarin.

Pikko merupakan kakak angkat korban.Beberapa bulan lalu, nenek korban mengangkat Pikko sebagai anak dan tinggal di rumahnya bersama dengan cucunya Helmi. Helmi sejak dua tahun lalu diambil neneknya setelah ayah Helmi,Andarias, menikah lagi dengan perempuan lain.

Dalam pemeriksaan di hadapan polisi, Pikko mengakui perbuatannya. Dia mengatakan, membunuh korban karena merasa sakit hati. Adik angkatnya itu selalu mengusirnya dari rumah. Sekadar diketahui, Helmi ditemukan oleh warga Subuh, 44, dengan kondisi mengenaskan di tengah hutan Desa Mallenggang Noling, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu,Jumat (2/1) sekitar pukul 14.00 Wita.

Korban ditemukan dalam keadaan beberapa organ tubuh terpisah dari badannya. Murid kelas IV SD Bangkorang, Desa Malenggang,Kecamatan Bupon itu dinyatakan hilang sejak hari Minggu (28/12/2008) lalu. Sebelumnya, Helmi terlihat bermain di halaman rumah. Pihak keluarga sudah berupaya melakukan pencarian ke rumah tetangga dan teman korban,namun tidak ketemu.

Kabar hilangnya putri Andrias tersebut telah dilaporkan ke pihak kepolisian dan pemerintah setempat untuk membantu melakukan pencarian. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, melihat kondisi korbanyangditemukandalam keadaan terpotong, sempat beredar kabar jika Helmi dimutilasi.

Namun, dengan tertangkapnya Pikko, Kapolres Luwu AKBP Komisaris membantah.“ Mana mungkin anak berusia 13 tahun bisa melakukan mutilasi,”ujarnya. Menurutnya, hasil penyidikan yang dilakukan, korban diketahui tewas setelah mendapat pukulan benda keras pada bagian punggungnya.

Sementara bagian tubuh korban yang hilang,menurut Komisaris, disebabkan karena binatang buas. “Diperkirakan,korban tewas akibat pukulan benda keras pada bagian punggung. Banyaknya bagian tubuh korban yang hilang itu disebabkan karena dimakan oleh anjing liar yang banyak terdapat di dalam hutan tempat korban ditemukan, ”ungkapnya.

Sementara itu,Pikko yang ditemui di sel Mapolres Luwu mengakui, dirinya tidak memiliki niat untuk membunuh adik angkatnya itu.Menurutnya, tindakan yang dilakukan itu karena sakit hati terhadap korban yang beberapa kali mengusirnya tinggal serumah dengannya.“Saya sebenarnya hanya mau memukulnya karena sakit hati sudah diusir beberapa kali,” ungkapnya sembari menyesali. (asdhar/ abdullah nicolha)

No comments: