Thursday, January 8, 2009

Bupati Ancam Cabut Izin Distributor Pupuk Nakal

Thursday, 08 January 2009

MASAMBA(SINDO) – Bupati Luwu Utara HM Luthfi A Mutty kembali menegaskan, pihaknya akan mencabut izin distributor dan pengecer pupuk yang nakal dalam mendistribusikan pupuk kepada petani, apabila ditemukan tidak mengacu kepada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) kelompok tani.

“Kalau ditemukan penyalur yang mendistribusikan pupuk bukan kepada petani miskin dan tidak sesuai RDKK, izinnya saya akan cabut,”ujar Luthfi saat menggelar pertemuan antara kelompok tani, kepala desa, camat, dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di ruang kerjanya kemarin.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi maraknya pengecer dan distributor yang seenaknya mendistribusikan pupuk tanpa mengacu sistem dan prosedur yang berlaku. Dia menambahkan, semua petani perlu untuk membuat rencana kebutuhan itu.

“Perlunya petani membuat rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), sebagai asumsi kebutuhan pupuk yang diperlukan petani dan untuk menyeleksi petani mendapatkan pupuk bersubsidi,” tandasnya. Sesuai filosofisnya,pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi masyarakat petani miskin yang berkelompok, bukan kepada orang yang mampu, seyogianya kades, petugas lapangan, dan camat harus terlibat di dalamnya.

“Saya minta ada gerakan penyusunan RDKK,perlu ada penataan pelayanan distribusi pupuk, dan membentuk komisi pengawas pupuk, termasuk memeriksa RDKK,” tandasnya. Ketua Divisi Otonomi Daerah KNPI Luwu Utara Sudirman Salomba menyatakan, kelangkaan pupuk yang terjadi di Luwu Raya disebabkan adanya distributor dan pengecer nakal yang ingin memanfaatkan kesempatan.

“Kelangkaan itu karena mereka tidak mendistribusikannya dengan maksimal dan dinilai salah sasaran,dan tidak mengacu sistem dan prosedur yang berlaku,” paparnya kepada SINDO, kemarin. Adanya langkah Bupati Lutra untuk mencabut izin distributor dan pengecer nakal di daerah ini (Lutra), pihaknya yakin masyarakat akan menyambut dengan apresiasi.

Karena itu,masalah yang dihadapi petani saat ini (kelangkaan pupuk) akan dapat teratasi. “Hal itu langkah yang terbaik demi kesejahteraan petani,”katanya. Bahkan,dia juga berharap kepada para petani untuk proaktif memberikan informasi kepada pemerintah kalau ada oknum agen penjual pupuk yang mencoba mempermainkan harga secara sepihak. (abdullah nicolha)

No comments: