Monday, 05 January 2009
MASAMBA (SINDO) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) pada 2009,menarget daerahnya bebas buta aksara,khususnya pada usia produktif antara 15 hingga 45 tahun.
Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah dan Prasekolah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Luwu Utara Amri Sinala bertekad memberantas buta aksara agar tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa membaca, menulis, dan menghitung.
“Insya Allah, 2009 ini, target kami di Luwu Utara sudah bebas buta aksara, baik membaca, menulis, dan menghitung, untuk usia produktif antara 15 hingga 45 tahun,” paparnya di Masamba kemarin. Menurut dia, di wilayahnya sejak 1995 sampai sekarang, selalu terjadi peningkatan persentase masyarakat yang bebas buta aksara.
Saat ini sudah ada dua kecamatan yang dinyatakan bebas buta aksara, yakni Kecamatan Rampi dan Mappedeceng. Peningkatan persentase masyarakat bebas buta aksara tiap tahun,tidak terlepas dari partisipasi masyarakat dalam program pengentasan buta aksara yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN),APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten Luwu Utara.“
Sasaran pada 2009, yaitu 4.596 orang wajib belajar dan 460 kelompok,”tandasnya. Data yang dihimpun SINDO menyatakan, di KabupatenLuwuUtara, menempatkan sector pendidikan sebagai prioritas utama setelah sektor kesehatandanpertanian.
Jumlah penduduk buta aksara di Luwu Utara sebanyak 10.366 orang, terdiri atas 4.784 lakilaki dan 5.582 perempuan,dengan jumlah kelompok belajar 577 kelompok dan warga belajar 5.770 orang. Kabag Humas dan Protokol Lutra Syahruddin menyatakan, sisa wajib belajar yang akan dituntaskan di daerah tersebutsebanyak4.596orang.
Untuk program tersebut,menelan anggaran Rp1,8 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan yang tingkat buta aksara tertinggi, yaitu Kecamatan Malangke Barat berjumlah 1.505 orang,Kecamatan Sukamaju 1476 orang, Kecamatan Masamba 1464 orang, dan Kecamatan Bone- Bone 1263 orang.
Selebihnya Kecamatan Malangke 980 orang, Seko 971 orang, Limbong 711 orang,Baebunta 634 orang, Sabbang 613, Rampi 410 orang,dan Mappedeceng 339 orang. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment