Sunday, May 24, 2009

Banjir Masih Ancam Kota Palopo

Di Polman, Ratusan Rumah Kembali Terendam Banjir
Sunday, 24 May 2009

PALOPO(SI) – Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) Pusat memprediksi, potensi banjir masih mengancam Kota Palopo dan sekitarnya hingga Juni mendatang.

Sekretaris Kota Palopo HM Jaya mengatakan, sesuai kawat surat yang diterima Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo dari BMKG, ancaman banjir dan bencana lainnya masih terus mengancam Kota Palopo.“ Cuaca buruk yang terjadi saat ini memang berisiko terjadi bencana. Karena itu,kami meminta warga tetap waspada,”kata dia kemarin.

Sesuai edaran yang ditandatangani Kepala BMKG Sri Woro B Harijono, curah hujan tinggi disertai angin kencang di beberapa wilayah di Sulsel selama Mei hingga Juni, mengancam terjadinya rawan bencana banjir untuk beberapa daerah, termasuk Palopo. Diketahui, Jumat (22/5) lalu, banjir bandang melanda Kota Palopo.

Bencana air bah itu merendam ratusan unit rumah yang terdapat di empat kecamatan di daerah. Banjir bandang terjadi karena debit air di dua sungai yang membelah Kota Palopo meluap. Menurut data pos bencana Dinas Sosial Kota Palopo,400 unit rumah terendam dalam peristiwa tersebut. Selain itu,sejumlah fasilitas publik lainnya juga dilaporkan ikut rusak dan terendam banjir.

Sementara itu, sejumlah warga Kota Palopo mengeluhkan kurangnya air bersih pascabanjir bandang, Jumat lalu.Pasalnya, distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Palopo terhambat akibat beberapa fasilitas milik PDAM rusak akibat banjir.

Direktur PDAM Kota Palopo NurlanBaslanmengatakan,terhambatnya distribusi air bersih kepada warga disebabkan adanya sejumlah fasilitas pipa milik PDAM yang rusak akibat diterjang banjir,Jumat lalu.Menurut dia, pihaknya masih berusaha sesegera mungkin memperbaiki kerusakan tersebut agar distribusi air bersih dengan sistem pipanisasi dapat segera dilakukan.

Selain itu, tingkat kekeruhan baku PDAM yang berasal dari Sungai Latuppa dipastikan di atas 10.000 NTU, satuan tingkat kekeruhan air.“Kami tidak mungkin menyuplai air dengan tingkat kekeruhan yang sangat tinggi,”ujar dia. Batas tingkat kekeruhan air untuk dikelola PDAM maksimal 5.000 NTU,itu pun hasilnya dipastikan tidak akan maksimal.

Dia menargetkan, distribusi air bersih secara normal ditargetkan sudah akan dilakukan hari ini,itu pun dengan catatan apabila tingkat kekeruhan air kembali normal. “Kalau persoalan perbaikan pipa, saya targetkan Sabtu sudah bisa diatasi, tapi persoalan kekeruhan air masih terus kami pantau. Jika kondisinya sudah normal, kami menjamin distribusi air juga akan kembali normal,”tandasnya.

Sementara itu, di Pos Tanggap Bencana Kota Palopo di Kantor Kecamatan Wara, terlihat sejumlah bantuan yang berasal dari berbagai instansi mulai mengalir. Tim Tanggap Bencana juga mulai menyalurkan bantuan makanan kepada korban banjir bandang. Sementara itu, ratusan rumah di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) kembali terendam banjir.

Sebelumnya, tiga kelurahan di daerah tersebut juga terendam banjir, di antaranya Kelurahan Manding, Pekkabata, Mammi.Kali ini melanda warga Kelurahan Wattang di Kecamatan Polewali setinggi 50 sentimeter. Hal tersebut diakibatkan tingginya curah hujan yang turun dalam dua hari terakhir di daerah tersebut yang mengakibatkan ratusan rumah di pemukiman padat penduduk Kelurahan Wattang terendam banjir.

Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan protokol dengan ketinggian air yang juga mencapai 50 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa sehingga kendaraan sulit melewati jalan dan harus ekstra hati-hati.

“Dengan adanya genangan air ini,kami harus ekstra hati-hati saat melewati jalan karena macet. Air juga hingga ke mesin mobil jadi terpaksa kami harus berhenti ke tempat yang lebih tinggi untuk menjaga kendaraan,” ungkap salah seorang supir pete-pete, Irwan, 28, di lokasi banjir,kemarin. (asdhar/abdullah nicolha).

No comments: