Monday, July 5, 2010

Pemilihan Kasek Berprestasi Disoal

Sunday, 04 July 2010
WATANSOPPENG(SI) – Kalangan Komite sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Marioriwawo mempersoalkan pemilihan kepala sekolah (kasek) berprestasi tingkat nasional di Kabupaten Soppeng.

Alasannya, panitia pelaksana menetapkan kasek berprestasi dari sekolah yang belum berprestasi. Hal tersebut dibuktikan bahwa sekolah bersangkutan tidak masuk sebagai sekolah berprestasi dalam kontes capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu, RSSN, RSKM, RSBI,dan sekolah.

Ketua Komite SMAN 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng Panca Putra mengungkapkan, dalam pelaksanaannya, panitia pelaksana tidak mencerminkan asas transparansi dan kurang profesional. Sehingga, tim penilai tidak tahu konteks penilaian.

Komposisi panitia pelaksana katanya, selain tidak menganut penegakan asas transparansi, panitia juga tidak akuntabilitas dan demokrasi. Hal itu karena pihak penyelenggaraan tidak melibatkan unsur tokoh masyarakat pemerhati pendidikan dan sebagainya sebagaimana yang diatur dalam buku pedoman.

“Terbukti, sekolah yang belum layak pun diikutkan sebagai peserta dan turut dinilai serta tidak menerapkan metode-metode penilaian yang diisyaratkan,”ungkapnya kepada Harian Seputar Indonesia (SI) di Watansoppeng,akhir pekan lalu.

Menurutnya, dalam keputusan Bupati Soppeng nomor: 241/V/2010 tentang pembentukan panitia pelaksana dan tim penilai uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan tingkat Kabupaten Soppeng tahun 2010.

Pada pemilihan kasek berprestasi tingkat SMA,MA,dan SMK Kabupaten Soppeng tersebut, kasek yang berhasil meraih peringkat pertama, yakni Harmidong Kasek SMAN 3 Watansoppeng dengan total nilai 159,4%,mengalahkan rivalnya, Kasek SMAN 1 Marioriwawo Naharuddin dengan total nilai 141,7%.

Dari empat kategori di antaranya dokumen/portofolio,testertulis, karya/tulis,dan wawancara. Namun, hal tersebut menuai protes karena sekolah yang dipimpin Harmidong belum termasuk Standar Nasional Pendidikan (SNP), yaitu RSSN,RSKM, RSBI, dan sekolah.

“Bukannya kami keberatan karna SMAN 1 Marioriwawo adalah sekolah tempat kami jadi komite tetapi kami lihat dari syarat tersebut sehingga kami keberatan,” tutur Ketua Komite ini.

Ketua bidang uji kompetensi guru berprestasi Hantik yang juga Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Pendidikan Dasar (Dikdas) Dikmudora Soppeng mengaku bahwa memang pada saat pelaksanaan pemilihan tersebut terjadi hambatan,yakni penolakan atas hasil tersebut. (abdullah nicolha)

No comments: