Monday, 19 January 2009
POLEWALI (SINDO) – Sebanyak 37 sekolah di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), pascabanjir bandang yang terjadi Sabtu (10/1) lalu,masih lumpuh.
Hal itu karena sebagian sekolah mengalami kerusakan parah sehingga belajar-mengajar dihentikan. Ke-37 sekolah yang masih lumpuh tersebut tersebar merata di wilayah banjir yang melanda Tana Mandar tersebut, di antaranya SMA,SMP, SD,dan sejumlah TK di Kecamatan Alu,Tinambung,Campalagian, Wonomulyo, Luyo, Tubi-Taramanu (Tutar), dan Polewali.
”Kebanyakan sekolah tersebut mengalami kerusakan parah sehingga belajar- mengajar terpaksa dihentikan,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Polman Najib A Madjid kepada SINDO,kemarin. Menurut dia,pihaknya berupaya belajar mengajar segera dipulihkan agar pendidikan tidak berhenti mengingat masa ujian akhir nasional semakin dekat.
”Jadi, kami berupaya segera memulihkannya karena ujian akhir nasional tinggal beberapa bulan lagi,”jelasnya. Saat ini pihaknya mengalihkan beberapa sekolah ke sekolah tetangga untuk penanganan awal, seperti siswasiswi kelas III yang akan menghadapi ujian nanti.
”Jadi,kami memprioritaskan mereka yang sudah duduk di kelas III, baik itu dari SMA, SMP, dan SD, dengan belajar pada sore hari,”paparnya. Pihaknya hingga saat ini belum dapat memberikan data-data akurat tentang nama- nama sekolah yang mengalami kerusakan pascabanjir tersebut.
Yang jelas, SMA diperkirakan berjumlah 5 unit,SMP 5,SD 10 lebih, dan TK sekitar 15-an. ”Sekolah- sekolah ini menyebar di setiap kecamatan yang dilanda banjir,”ucapnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polman menargetkan pemulihan belajar-mengajar di sejumlah sekolah yang lumpuh tersebut sekitar sepekan.
”Insya Allah, kami telah menargetkan kegiatan belajar-mengajar akan dibuka kembali pekan depan karena pembenahan kecil telah dilakukan bersama semua pihak,”jelasnya. Wakil Bupati Polewali Mandar Najamuddin Ibrahim menyebutkan, untuk membenahi dan mengembalikan belajar-mengajar di sejumlah sekolah pascabanjir, akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Karena itu,kami mengusulkan kepada DPRD untuk dialokasikan dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2009. ”Kami belum mengetahui dana yang dibutuhkan.Yang jelas, kami sudah sampaikan ke DPRD untuk dimasukkan ke dalam APBD 2009 karena banjir ini perlu mendapat perhatian khusus, ”katanya kepada SINDO,kemarin.
Menurut Wabup yang baru menjabat ini,pihaknya telah menangani sejumlah korban banjir. Bahkan, dia berharap semoga dalam beberapa hari ke depan aktivitas sekolah di Polman dapat segera dikembalikan untuk memaksimalkan belajar-mengajar.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan kapan hal itu dapat terwujud mengingat harus melalui beberapa tahapan. ”Ada beberapa tahap sebelum merehabilitasi, perlu waktu yang agak lama dan mudah-mudahan dapat diwujudkan dalam waktu singkat,”tandasnya. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment