Thursday, January 22, 2009

Warga Mulai Diserang Penyakit

Wednesday, 21 January 2009

POLEWALI(SINDO) – Warga korban banjir bandang di Kabupaten Polewali Mandar (Polman),Sulawesi Barat (Silbar),Sabtu (10/1) lalu,mulai terserang penyakit demam dan gatal-gatal.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Polman, sekitar 3.000- an warga korban banjir mulai diserang penyakit dan hampir menyebar di seluruh wilayah banjir. “Dari data kami, ada 3.000 orang lebih yang terserang penyakit demam dan gatal- gatal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Polman dr Achmad Azis kepada SINDO,kemarin.

Menurut dia,pihaknya bersama tim gabungan berupaya memberikan penanganan awal terhadap penyebaran penyakit pascabanjir.Sebab,penyakit akibat genangan air biasanya rentan menyerang. “Kami telah melakukan sanitasi, pengurasan air sumur, yang dianggap tempat bersarangnya penyakit,”tuturnya.

Penanganantersebutmerupakan gambaran bahwa pihak Dinkes memberikan pelayan kesehatan kepada masyarakat. Pihaknya selain memberikan pengobatan, juga memberikan petunjuk agar masyarakat dapat menjaga kebersihan, khususnya saat mereka buang air besar (BAB).

Masyarakat menggunakan tempat yang telah disediakan atau memilih tempat yang lebih wajar agar terhindar diare. “Dampak tersebut akan timbul penyakit diare. Karena itu, kami minta memilih tempat yang representatif untuk membuang hajat jangan di sembarang tempat karena akan berdampak pada penyakit,” jelasnya.

Achmad juga menyatakan, pihak tim medis yang ditempatkan di setiap posko penanganan banjir banyak menemukan warga yang terserang demam dan gatal-gatal. Menurut dia, dalam tiap lima hari mengevaluasi setiap posko banjir untuk lebih memaksimalkan pelayanan.

“Pengerahan personil di setiap lokasi banjir dilihat dari kebutuhan, begitu juga dengan obatobatan,” tandasnya. Di Kecamatan Alu, yang merupakan daerah terparah yang terkena bencana banjir, sekitar 100-an lebih rumah para penduduk rata dengan tanah. Sementara yang tampak saat ini adalah tendatenda putih sebagai pengganti tempat para korban yang kehilangan tempat tinggal.

Data yang dihimpun SINDO di posko induk bencana banjir, kerugian materiil akibat banjir bandang tersebut tercatat puluhan ribu hektare (ha) sawah dan ribuan ha tambak hancur,dan sejumlah jembatan putus.

Sementara untuk rumah penduduk yang terkena terjangan banjir, tercatat 566 hanyut, 1.571 rusak berat,dan 3.858 rusak ringan. Wakil Bupati Polman Nadjamuddin Ibrahim menyatakan, pihaknya melakukan penanganan secara cepat agar penyebaran penyakit yang ditimbulkan bencana itu tidak meluas.

“Kami akan terus berupaya menanggulangi bencana ini dalam waktu cepat semaksimal mungkin,”ucapnya. Pantauan SINDO juga menyebutkan, di sebagian besar lokasi banjir tersebut, masih terlihat material banjir, berupa kayu gelondongan, lumpur yang masih bertumpuk dan masih menghalangi warga.

Begitu juga reruntuhan rumah yang hancur akibat hantaman banjir yang belum dapat dibenahi. Hal tersebut dilakukan, lantaran minimnya alat berat yang akan digunakan untuk mengangkut material banjir yang melanda Polman awal Januari lalu.

Terkait banyaknya kerugian material akibat banjir yang melanda Polman beberapa waktu lalu,Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh yang dihubungi kemarin menyatakan, hingga saat ini belum dapat memastikan kerugian yang ditimbulkan.

Pihaknya sudah meminta Bupati Polman Ali Baal Masdar bersama jajarannya untuk menghitung kerugian yang timbul akibat banjir bandang ini secara teliti. “Kami belum bisa memastikan kerugian akibat banjir ini karena harus dihitung dengan teliti.

Mudah-mudahan dalam waktu dekat dan paling lambat dua hari ke depan, perhitungan jumlah kerugian akibat banjir ini sudah bisa dikeluarkan,”jelasnya. (abdullah nicolha)

No comments: