Tuesday, October 6, 2009

Pembagian Kompor Elpiji Harus Selektif

Wednesday, 30 September 2009

WATANSOPPENG(SI)– BupatiSoppeng Andi Soetomo meminta seluruh camat, lurah, dan kepala desa (kades) selektifmembagikomporelpiji kepada warganya, sebagai konversi penggunaan minyak tanah.

“Jangan sampai yang menerima gas elpiji tersebut karena ada hubungan keluarga dan kerabat. Karena itu, pemerintah setempat diminta selektif dan penerima harus betul-betul yang berhak,”ujarnya di hadapan undangan di ruang pola bupati,kemarin.

Bupati menegaskan, instansi terkaitikutmengawasipelaksanaan pembagian kompor elpiji serta memberikan pengertian kepada masyarakat siapa saja yang berhak dan tidak mendapat paket konversi sehingga benar-benar tepat sasaran. Data yang dihimpun, data World in Figures pada 2008 menempatkan Indonesia di peringkat VIII dunia komoditas global gas, yakni mencapai 73,3 miliar meter kubik.

Hal tersebut menjadi alasan pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke gas elpiji yang diperkuat pada kesetaraan nilai kalori. Selain itu, subsidi elpiji lebih rendah daripada subsidi minyak tanah sehingga bisa menghemat subsidi sebesar Rp17,285 triliun.

”Pelaksanaan program itu dibutuhkan transparansi dan akuntabilitas dari semua pihak,” kata orang nomor satu di Soppeng ini. Sementara itu, Asisten Costumer Relation Pertamina Regional V Makassar mewakili Manajer Efrain Paparangmengatakan, sosialisasi yang dilakukan di Kabupaten Soppeng merupakan daerah ke-13 dengan sasaran program masyarakat pengguna minyak tanah murni.

Selain itu,sejumlah kriteria lainnya dengan tujuan hemat anggaran untuk subsidi sehingga signifikan digunakan membangun infrastruktur serta tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (abdullah nicolha)

No comments: