Saturday, October 16, 2010

60% Calhaj Malut Berisiko Tinggi

Sunday, 17 October 2010
MAKASSAR(SINDO) – Mayoritas calon jamaah haji (calhaj) yang diberangkatkan melalui embarkasi Makassar, berisiko tinggi.

Salah satu contohnya calhaj asal Maluku Utara (Malut) yang berjumlah 1.063 orang, 60% di antaranya dinyatakan memiliki risiko tinggi. Calhaj yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) VI,VII,dan VIII, rata-rata berusia lanjut.

Akibatnya, jamaah yang berasal dari daerah yang berjuluk Jaziratul Mulk (negeri para raja),harus mendapatkan pengawasan dan perhatian khusus tim medis dan panitia yang ikut dalam pemberangkatan.

“Dari data yang ada, sekitar 60% calhaj asal Maluku Utara berisiko tinggi karena rata-rata mereka walaupun kelihatan sehat, mereka sudah tua, jadi harus mendapat perhatian,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan PPIH Embarkasi Makassar dr Irwan kepada SINDO kemarin.

Yang masuk kategori risiko tinggi, di antaranya faktor umur atau usia lanjut, penyakit tekanan darah tinggi,gula,rematik,dan berbagai macam penyakit yang berpotensi mengganggu jalannya ibadah haji.

“Makanya dijaga dan selalu diberi arahan agar menjaga kesehatannya selama berada di Tanah Suci dan selalu mendengarkan arahan para medis karena jika itu diabaikan, bisa saja terserang penyakit,” katanya.

Menyinggung terkait para calhaj yang tidak tergolong risiko tinggi, Kabid Kesehatan PPIH ini menyebutkan, mereka itu disebut dengan istilah mandiri, artinya orang sehat yang tidak memiliki penyakit.

Namun, bisa saja terkena penyakit jika tidak pandai menjaga kesehatannya. “Karena itu, setiap kloter ada tim medis yang selalu mengecek kesehatan para calon haji yang menunaikan ibadah di Tanah Suci,” ujarnya kemarin.

Kendati demikian, pihaknya mengaku belum mendapatkan data keseluruhan calhaj berisiko tinggi yang diberangkatkan ke Tanah Suci. “Kami belum rekapitulasi secara keseluruhan datanya, tapi pihak medis setiap hari sudah merekapitulasi hingga malam hari,”tandasnya.

Dia juga menyebutkan, setiap calhaj yang akan menunaikan rukun Islam yang kelima itu wajib divaksinasi meningitis agar tidak tertular penyakit saat berada di Mekkah.

“Jika tidak divaksinasi,Pemerintah Arab Saudi tidak akan mau menerimanya. Jadi wajib divaksinasi dan itu dilakukan sejak masih berada di daerah masing-masing oleh tim medis setempat,”pungkas Irwan.

Kondisi tersebut juga diakui Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Utara Abd Gani Kasuba bahwa dari jumlah calon haji asal daerah sebanyak 1.063 orang, 60–65% di antaranya orang tua sehingga harus selalu dituntun, baik dari segi agama maupun kesehatannya.

“Musim haji tahun ini, sekitar 65% calhaj Maluku Utara kebanyakan orang tua,” kata Wakil Gubernur Malut, yang juga akan menunaikanhajike- 21kalinya inisesaat setelah tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar,Jumat (15/10) malam.

Dalam memimpin calon haji tersebut,kataWagub,yang lebih dikenal sebagai Amirulhaj ini, pihaknya memiliki tanggung jawab berat untuk selalu memberikan bimbingan kepada mereka.“Jadi harus ada perhatian medis dan selalu dituntun menjalankan ibadah haji karena mereka sangat awam,” tandasnya. (abdullahnicolha)

No comments: