Sunday, March 1, 2009

Video Kekerasan Antar Siswa SMP Beredar

Saturday, 28 February 2009

POLEWALI (SINDO) – Video rekaman kekerasan antar pelajar kembali beredar, kemarin. Kaliinimelibatkandua orang siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat.

Aksi kekerasan yang terjadi sekitar dua pekan lalu tersebut,direkam melalui kamera ponsel milik salah seorang teman pelaku.Rekaman video perkelahian antara dua siswa sekolah menengah pertama tersebut berdurasi satu menit yang berlokasi di ruang kelas mereka.

Dalam rekaman itu terlihat dua siswa SMP berduel saling pukul dan tendang yang disaksikan oleh puluhan siswa lainnya. Ironisnya meskipun terjadi dalam ruang kelas namun perkelahian ini luput dari pengawasan pihak sekolah. Salah seorang pelajar SMP Udin ,15, mengaku, mendapatkan video rekaman perkelahian tersebut dari salah satu temannya yang bersekolah di SMP Negeri 4 Polewali.

”Ini saya ambil dari teman saya yang berasal dari SMP Negeri 4. Saya juga tidak tahu siapa mereka Pak, yang jelas saya hanya menontonnya,” katanya kepada SINDO,kemarin.

Mendengar informasi tersebut, pihak Kepolisian Resor (Polres) Polman langsung mengambil tindakan dengan cara melacak sekolah itu dan mencari siswa-siswa yang terlibat di dalamnya. ”Kami segera menyelidiki video kekerasan pelajar tersebut,” kata Kanit Buser/Resmob PPA Polres Polman Aiptu Amir Les di Polewali Kamis, (26/2) malam.

Polisi periksa delapan siswa pelaku perkelahian

Penyelidikan pihak Polres Polman berkaitan dengan beredarnya video kekerasan antar siswa di ruang kelasnya tidak sia-sia. Polisi berhasil mengamankan dua orang siswa SMP bersama enam orang rekannya yang juga ikut menyaksikan perkelahian tersebut.

Kedelapan siswa itu diketahui bersekolah di SMP Negeri 3 Polewali,penyelidikan yang dilakukan di SMP Negeri 3 Polewali tersebut sempat mengundang perhatian siswa yang lain dan para guru mengaku kaget dengan beredarnya video kekerasan siswa yang melibatkan para siswanya.

”Kami merasa kaget kenapa ada polisi yang datang ke sekolah apalagi setelah melihat rekaman video kekerasan tersebut. Karena kami tidak pernah mendengar ada siswa yangberkelahididalamkelas,” kata Guru BK SMP Negeri 3 Polewali Sunarsih kepada SINDO di Polewali,kemarin. Setelah mengetahui identitas para pelaku yang terlibat perkelahian tersebut jajaran Buser yang dipimpin langsung Kanit Buser Aiptu Amir Les menggelandang kedelapan siswa itu ke Mapolres Polman untuk mendapatkan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan mereka.

”Mereka akan diberikan pembinaan agar kejadian tersebut tidak terulang,”kata Amir. Kedua siswa yang terlibat perkelahian tersebut diketahui bernama Adi Amri dan Pratama. (abdullah nicolha)

No comments: