Wednesday, March 4, 2009

Atribut Pemilu Rusak Estetika Kota

Wednesday, 04 March 2009

MAMUJU (SINDO) – Sejumlah kalangan meminta Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan semua pihak yang terkait untuk menertibkan atribut alat peraga peserta pemilu (baliho) yang dinilai merusak estetika kota.

“Kami meminta semua pihak yang terkait dan berwenang untuk menertibkan segala alat peraga peserta pemilu yang dinilai merusak estetika kota.Pasalnya, hingga saat ini tidak ada upaya penertiban yang dilakukan pihak yang berwenang,”kata mantan aktivis mahasiswa Armin Amasei yang saat ini aktif di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di daerah tersebut.

Senada diungkapkan Ketua Harian Lembaga Kajian Kawasan Barat Sulawesi (LK2BS) Sulbar Surgawan Askari bahwa pihak terkait seharusnya segera mengeluarkan aturan terkait masalah tersebut dan segera menertibkan atribut alat peraga peserta pemilu yang dinilai merusak estetika kota.

“Tidak adanya penertiban alat peraga tersebut disebabkan tidak adanya aturan dari pemerintah setempat yang dikoordinasikan ke penyelenggara pemilu untuk melakukan penertiban.Semua pihak yang terkait di dalamnya tidak dapat melakukan penertiban pada atribut yang dinilai merusak penataan kota,” katanya kepada SINDO,kemarin.

Ketua Panwas Pemilu Polman Mursalim mengaku, hingga saat ini pihaknya tidak dapat melakukan penertiban karena adanya beberapa perbedaan pendapat dan pengertian peraturan antara Panwas dan KPU.

Pihaknya tidak maksimal karena antara pemerintah setempat dan KPU mengeluarkan peraturan yang tidak dapat diterima Panwas Pemilu seperti yang terdapat dalam peraturan KPU No 01/2009 dan Peraturan Bupati No 15/2008 terkait Penertiban Atribut Parpol. Dia menyebutkan,membutuhkan pengkajian terhadap peraturan tersebut untuk memaksimal kan tugas-tugas dan menyamakan persepsi mengenai peraturan itu.

“Kami membutuhkan pengkajian terhadap peraturan tersebut karena adanya perbedaan antara pemkab dan KPU yang menyebutkan bahwa hal itu adalah tugas Panwas sepenuhnya. Padahal tidak seperti itu, maka akan dikaji apakah efektif atau tidak,” ungkap Mursalim,belum lama ini. (abdullah nicolha)

No comments: