Wednesday, June 24, 2009

Dua Investor Siap Kelola Produksi Kakao

Thursday, 25 June 2009

MAMUJU (SI) – Dua investor siap menanamkan modalnya di Sulawesi Barat (Sulbar) pada tahun ini untuk menunjang produksi kakao di daerah tersebut.

“Dalam waktu dekat ini ada dua investor yang sudah siap menanamkan modalnya di daerah ini Ada dua investor yang segera masuk pada 2009 ini,” kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh di Mamuju, kemarin.

Hal itu sekaitan Gerakan Nasional (Gernas) Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao yang dinilai harus dibarengi dengan peningkatan pasca panen. Harus ada pabrik pengolahan kakao untuk mengoptimalkan. Salah satu investor yang akan masuk ke Sulbar tersebut berasal dari Guangzhou China dan satunya lagi adalah BT Cocoa yang ada di Serpong Tangerang.

Dia menyatakan, gernas kakao yang sudah dicanangkan Wapres Yusuf Kalla memang membawa harapan besar bagi petani. Dana yang diterima Sulbar untuk lima kabupaten sebesar Rp273 miliar. “Ini memberikan harapan kepada jutaan petani kakao untuk kembali bangkit, apalagi dengan adanya pabrik pengolahan nanti,” kata Gubernur pertama Sulbar ini.

Dengan produksi yang besar, pemasaran luar negeri tetap tidak ada masalah. Sebab, kebutuhan kakao dunia belum terpenuhi. Namun, keberadaan industri pengolahan dibutuhkan agar ada nilai tambah dari hasil dan berguna untuk penyerapan tenaga kerja. “Jadi, ada multiflier efek ke masyarakat Sulbar,” tuturnya.

Informasi yang dihimpun SI, keseriusan investor asal China tersebut untuk memulai investasinya di Sulbar pada tahun ini sudah mulai tampak. Pasalnya, pihak perusahaan yang belum diketahui namanya tersebut membebaskan lahan seluas 30 hektar (ha) di sekitar Pelabuhan Belang-Belang Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju.

Pabrik yang akan dibangun tersebut berkapasitas 80.000 hingga 100.000 ton per tahun, sementara target produksi efektif gernas untuk 2012 mendatang di provinsi termuda di Indonesia itu sebesar 300.000 ton per tahun. “Kalau itu tidak tercapai silahkan tagih saya,” ungkap Ketua DPD I Golkar Sulbar ini.

Dia menegaskan, investor yang masuk ke Sulbar akan memperoleh banyak kemudahan, termasuk keuntungan berlipat, seperti bahan baku yang lebih murah dan akses transportasi yang mudah melalui pelabuhan Belang-Belang, tenaga kerja juga akan lebih gampang.

“Pemerintah kabupaten sendiri tentu bisa memiliki pendapatan. Saya juga ingin hasil olahan jangan setengah jadi, tapi ada yang bisa dimakan atau diminum,” ucapnya. Diketahui, saat ini Sulbar telah menyiapkan branding khusus yakni Kakao Mandar. (abdullah nicolha).

No comments: