Wednesday, November 3, 2010

Warga Jeneponto Macetkan Akses ke Asrama Haji

Wednesday, 03 November 2010
MAKASSAR (SINDO) – Ribuan warga yang berasal dari Kabupaten Jeneponto sejak pagi memadati kawasan Asrama Haji Sudiang Makassar kemarin.Akibatnya, jalan utama menuju lokasi pondokan calon haji (calhaj) macet total.

Dari pantauan SINDO,kemacetan tersebut mulai terlihat sekitar satu kilometer dari kawasan steril bagi calhaj yang akan diberangkatkan ke Baitullah (Mekkah). Bahkan kendaraan yang akan melintas harus bersabar menunggu hingga sejam lamanya.

Kemacetan itu diperparah karena sejumlah pengunjung dengan leluasa memarkir kendaraannya di tepi jalan, sementara banyak kendaraan yang melintas dan keluar masuk asrama.

“Iya,macet sekali setengah jam ma di sini,bagaimana tidak karena banyak yang memarkir kendaraannya di jalan,sementara banyak mobil yang mau lewat,”ujar salah seorang warga, Burhan, 36, kepada SINDO, saat terjebak macet di jalan utama menuju Asrama Haji Sudiang kemarin.

Kondisi tersebut tidak biasanya terjadi hingga memacetkan sepanjang jalan karena tidak semua jamaah diantar seperti ini.“Kalau calhaj Jeneponto yang masuk Asrama pasti macet karena banyak keluarganya yang mengantar,bahkan sampai bermalam di sekitar asrama,” katanya.

Kehadiran ribuan warga berbagai pelosok di Bumi Turatea itu untuk mengantar para keluarga mereka yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 32 embarkasi Makassar yang dijadwalkan akan diberangkatkan hari ini.

Kemacetan lebih diperparah saat calhaj asal Kabupaten Takalar, Bantaeng, dan Makassar, yang tergabung dalam kloter 33 memasuki Asrama Haji Sudiang sekitar pukul 14.30 Wita,yang juga diantar ratusan keluarga dan kerabat mereka.

Dari pantauan, kemacetan jalan tersebut berangsur pulih pada sore hari. Kepadatan warga juga terlihat dalam kawasan Asrama Haji, meski masih dibatasi pembatas (sekat), warga tetap antusias ingin menyaksikan aktivitas para keluarganya yang akan berangkat haji.

Salah seorang warga Kelara, Kecamatan Tolo Selatan,Kabupaten Jeneponto, Rohani, 25, mengaku setiap ada keluarga yang berangkat ke Tanah Suci pasti diantar banyak orang karena itu menjadi kebiasaan sejak dulu dan keyakinan warga setempat.

Keyakinan dan kebiasaan warga di Bumi Turatea itu, yakni jika mengantar calhaj akan mendapatkan berkah dan cepat bisa mengikuti jejak mereka berhaji.Mereka mengaku akan tetap bertahan di Asrama Haji hingga keluarganya berangkat ke Tanah Suci.

“Kami tidak tega meninggalkan keluarga sebelum berangkat dan kami selalu minta didoakan juga bisa berhaji. (abdullah nicolha)

No comments: