Monday, September 8, 2008

Peduli Kebutuhan Warga Miskin

Wawancara: Bupati Luwu Utara HM Luthfi A Mutty
Sunday, 07 September 2008

MENEKAN angka kemiskinan dengan fokus mengembangkan pertanian kakao menjadi tekad bulat Bupati Luwu Utara HM Luthfi A Mutty.Apa saja yang dilakukan?

Apa visi Anda membangun Luwu Utara?

Sebelum saya menjawab itu, kita perlu tahu dulu apa sebenarnya masalah yang dihadapi bangsa kita, permasalahan yang dihadapi bangsa kita ini adalah kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran. Ketiganya saling terkait. Untuk mengatasi masalah ini, kita fokus mengembangkan sektor pertanian kakao.Jadi,visi kita menjadikan Luwu Utara sebagai penghasil kakao terbaik nasional pada 2010. Sedangkan misinya adalah membuat masyarakat Luwu Utara menjadi cerdas dan sejahtera.

Apa hasil yang dicapai selama ini?

Berbicara mengenai perkembangan, banyak hal yang sudah kita capai.Selain di bidang pertanian juga di bidang pendidikan,dengan menggratiskan biaya kepada siswa SD dan SMP yang tidak mampu. Sedangkan di bidang kesehatan, kami memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Untuk mengentaskan kemiskinan, apa saja programprogram pokok Kabupaten Luwu Utara?

Kami ingin mencoba memulihkan produktivitas kakao, bahkan lebih tinggi dari apa yang pernah dicapai dulu. Sebab, kondisi eksistensi yang ada sekarang, dari 57.000 hektare, sebanyak 15.000 hektare rusak karena bencana alam. Masih ada 42.000 hektare yang produktif, tapi produktivitasnya dari tahun ke tahun selalu menurun.Pada 2003, produktivitasnya rata-rata 1,2 ton per ha per tahun, sekarang hanya rata-rata 400 kg per ha per tahun.Target kita, bagaimana produktivitas itu bisa meningkat, yakni mencapai 2 ton per ha per tahun.

Apakah program tersebut efektif?

Sangat efektif, karena sebagian besar masyarakat di daerah Luwu Utara bertumpu di sektor pertanian.Karena itu, dalam membangun pertanian tidak mungkin tanpa melalui kelompok, untuk itu kita membentuk Gerakan Rehabilitasi Massal Menuju Tanaman Kakao Berkualitas (GermasTakkwa)

Apa saja kendalanya?

Salah satu kendala yang pernah dihadapi adalah adanya pejabat teras Pemprov Sulsel yang mengatakan bahwa kakao di Luwu Utara itu tidak perlu diurusi karena sudah bagus. Pejabat tersebut berarti tidak tahu masalah yang sebenarnya.Kendala lain adalah tengkulak karena selama ini mereka membodohi petani.

Anda puas dengan hasil yang telah diperoleh?

Tidak,pemerintah tidak boleh puas.Ini masih jauh,apa yang ingin dipuaskan. Masyarakat masih miskin, pemerintah tidak boleh puas. Kalau pemerintah puas, itu sudah ‘kiamat’, jadi kalau puas tidak berpikir lagi.

Pemerintah tidak boleh berhenti berpikir.Kalau pemerintah berhenti berpikir, berarti pemerintahannya apatis dan stagnan. Pemerintah itu,menurut amanah konstitusi, bertugas menyejahterakan rakyat. Jadi, kalau rakyat sudah sejahtera, tahap berikutnya adalah mencari cara agar masyarakat bisa menyekolahkan anaknya. (abdullah nicolha).

No comments: