Friday, April 17, 2009

Dinas Pertanian Target 127.000 Ton Beras

Wednesday, 15 April 2009
MAMUJU (SI) – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mamuju akan meningkatkan produksi beras pada tahun ini menjadi 5,88%, yakni dari 120.000 ton menjadi 127.000 ton.

Kepala Distanak Mamuju Bustamin Bausat mengatakan, berdasarkan beberapa program pertanian yang dicanangkan pemerintah, target produksi beras pada tahun ini akan lebih ditingkatkan menjadi 127.000 ton. Menurut dia, besarnya target tersebut disesuaikan dengan luas lahan pertanian yang ada dan masih akan direalisasikan.

Saat ini lahan pertanian yang ada di Mamuju seluas 23.935 hektare (ha) ditambah dengan 6.500 ha untuk lahan yang menggunakan proyek irigasi. “Satu ha lahan bisa menghasilkan beras hingga 4,9 ton,” katanya di Mamuju kemarin. Apabila melihat dengan luas area yang ada pihaknya yakin dapat menargetkan lebih banyak lagi hingga mencapai 150.000 ton.

“Kalau mau dihitung dengan luas lahan yang ada, sebenarnya target bisa mencapai 150.000 ton. Masih ada areal yang menggunakan irigasi dan bisa ditanami sebanyak dua kali,”ungkapnya. Kendati demikian, pihaknya belum dapat menjadikan hal itu sebagai patokan karena masih tetap mewaspadai terjadinya kendala di luar kemampuan manusia, yakni faktor alam.

“Kami tetap mewaspadai kondisi alam sehingga hanya berani menargetkan angka 127.000 ton,”jelasnya. Informasi yang dihimpun SI, salah satu program Distanak yang dapat mendukung peningkatan produksi beras adalah realisasi irigasi dan pencetakan sawah baru. Kedua program tersebut akan mampu mengurangi jumlah sawah tadah hujan.

“Sebagian besar petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah.Karena itu,dengan program yang ada,petani tidak lagi hanya tergantung pada air hujan dan bisa menanam sebanyak dua kali setahun. Dengan begitu, hasilnya jelas akan bertambah,” tutur dia. Dia menambahkan bahwa peningkatan hasil produksi tetap akan diupayakan hingga tahun yang akan datang.

Hal ini juga mengingat dengan beberapa program pendukung yang masih harus ditambah, khususnya di beberapa daerah yang belum direalisasikan. “Proyek irigasi misalnya, kan baru ada di beberapa daerah. Padahal, sawah tadah hujan tersebar di berbagai daerah. Nah kalau semua daerah nanti sudah bisa dibangun dan direalisasikan.

Saya yakinhasilnya pastilebih besar lagi,”tandasnya. Salah seorang petani asal Simboro Kecamatan Simkep, Safaruddin, 39, mengaku dengan adanya program pemerintah tersebut pihaknya belum meyakini bahwa target itu akan terpenuhi selama petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) tidak memberikan pemahaman tentang pertanian kepada para petani.

“Jadi,peran petugas PPL sangat menunjang untuk program tersebut,” katanya kepada SI kemarin. Meski demikian,pihaknya yakin hal itu akan dapat terwujud karena mau tidak mau petani akan lebih giat bekerja karena telah mendapatkan bantuan dari pemerintah. (abdullah nicolha)

No comments: