Wednesday, April 15, 2009

500 Hektare Sawah di Mamuju Siap Dibuka

Tuesday, 14 April 2009
MAMUJU (SI) – Upaya peningkatan produksi hasil pertanian terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju.

Salah satunya pembukaan sawah baru seluas 500 hektare (ha) yang akan direalisasikan di delapan kecamatan. Lokasi tersebut yakni Kecamatan Tapalang seluas 25 ha, Simboro dan Kepulauan (Simkep) seluas 15 ha,Papalang 25 ha,Tommo seluas 75 ha, Budong-Budong seluas 71,25 ha,Topoyo 93,75 ha, Karossa 125 ha, dan Kalumpang seluas 75 ha.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mamuju Clara Surya Parerung mengatakan, untuk satu kecamatan yang luas lahannya cukup besar,seperti Karossa danTopoyo, bisa dibuka lebih dari satu sawah baru.Hal ini mengingat kedua daerah tersebut memiliki potensi sawah yang cukup besar.

Penentuan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) pun sudah dilakukan, yakni 19 kelompok tani (poktan). Saat ini realisasinya sedang menunggu selesainya survei investigasi desain (SID) yang ditargetkan akhir April ini. ”Melalui SID inilah akan diketahui gambar posisi sawah baru tersebut. Kalau ini selesai, tinggal menunggu rencana usaha kegiatan dari (RUK) dari poktan,”jelas dia di ruang kerjanya kemarin.

Melalui sawah baru itu, akan meningkatkan indeks pertanaman dan otomatis akan menambah hasil produksi. Dampak positif lain yang dihasilkan dari program ini adalah dapat mengurangi jumlah sawah tadah hujan yang hingga kini masih berkisar 80%.

”Tentu saja ini sudah disinkronkan dengan program pembangunan infrastruktur jaringan irigasi untuk mengurangi sawah tadah hujan. Yang jelas,kami akan mengoptimalkan pengurangan sawah tadah hujan,”jelasnya. Bahkan,jika tidak ada kendala serius dalam beberapa tahun ke depan, petani tidak lagi bergantung pada sawah tadah hujan.

Sejak awal sebelum realisasi program dilakukan, dia sudah mengungkapkan hal-hal yang sangat mungkin menjadi kendala di lapangan. Berdasarkan pengalaman pada beberapa tahun lalu,keadaan force majourseperti bencana alam, menjadi faktor utama tidak terealisasinya program dengan maksimal.

Informasi yang dihimpun SI, tahun lalu,dari 1.500 ha sawah yang direncanakan, hanya sekitar 1.105 ha yang terealisasi.”Yang jelas,ini masih kurang dan kami masih akan mengupayakan pada tahun yang akan datang,”tandasnya. (abdullah nicolha)

No comments: