Wednesday, April 15, 2009

Polres Dinilai Tak Serius Tangani Kasus Aktivis LAK

Tuesday, 14 April 2009
MAMUJU (SI) – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mamuju menilai pihak Kepolisian Resor (Polres) Mamuju tidak serius menangani kasus penganiayaan yang dialami aktivis Laskar Anti-Korupsi (LAK) Sulbar Muslim Fatillah Aziz, beberapa waktu lalu.

Direktur LBH Mamuju Hatta Kainang menyatakan, apabila pihak kepolisian benar-benar menjalankan proses hukum, seharusnya saat ini telah diserahkan surat perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) kepada pelapor, yakni korban.

”Seharusnya kepolisian setempat (penyidik) melakukan itu agar dapat diketahui perkembangan kasusnya,” katanya kepada SI via ponselnya kemarin. Menurut dia, pihak kepolisian juga harus memberikan publikasi kepada masyarakat mengenai masalah tersebut.Namun,hingga kini belum ada kemajuan sama sekali.

Padahal,sejak awal kepolisian berjanji akan menuntaskan kasus tersebut. Apabila hal itu tidak ditindak tegas, akan mempersulit proses hukum terhadap oknum-oknum yang diduga berkorupsi. ”Kinerja kepolisian sangat lamban, bahkan bisa dikatakan tidak serius.

Seharusnya kepolisian bisa melihat bahwa kasus ini bukan kasus biasa karena berkaitan dengan tugas warga negara.Makanya,kami minta kasus itu harus segera diusut tuntas dan menetapkan pelakunya agar ada efek jera dari oknumoknum yang terlibat,”ungkap dia. Kapolres Mamuju AKBP Andries Hermanto mengatakan bahwa hingga sekarang prosesnya terus berjalan.

Namun,saat ditanya saksi dan tersangka terkait kasus tersebut, dia tidak memberikan keterangan dengan jelas. ”Kalau mau menanyakan soal kasus Muslimin, suruh dia datang sendiri, jangan urusi perkara orang lain,”tuturnya.

Kasus pemukulan yang menimpa Muslim terjadi sekitar sebulan lalu. Muslim dikeroyok beberapa orang tak dikenal. Indikasi pemukulan tersebut adalah karena selama ini Muslim cukup keras menyuarakan kasus indikasi korupsi di Perusahaan Daerah (Perusda) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Agama Sulbar. (abdullah nicolha)

No comments: