Sunday, April 12, 2009

Menteri Pertanian Puji Kekayaan Sulbar

Sunday, 12 April 2009
MAMUJU(SI) – Menteri Pertanian (Mentan) RI Anton Apriantono melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Barat (Sulbar) kemarin.Dalam kunjungannya, Anton memuji kekayaan alam yang dimiliki provinsi ke-33 tersebut.

“Saya yakin, tidak mungkin ada rakyat Sulbar yang akan mengalami kemiskinan.Potensi yang dimiliki daerah ini (Sulbar) cukup menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan,” kata dia saat menggelar ramah-tamah dengan Muspida Sulbar di gedung PKK,Jumat (10/4) malam lalu.

Dia meminta dengan adanya program Gerakan Pembaharuan Kakao (GPK) dan Gerakan Nasional (Gernas), peningkatan mutu dan produktivitas kakao Sulbar dilakukan dengan baik.Juga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar direspon petani sehingga akan mampu mengatasi masalah yang ada di daerah ini.

Untuk 2009, Sulbar mendapatkan bantuan dana senilai Rp200 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk gerakan pembaruan kakao yang dibagi untuk lima kabupaten,di antaranya Kabupaten Polman, Majene, Mamasa, Mamuju, dan Mamuju Utara (Matra).

Sasaran utamanya, memperbaiki mutu kakao dengan tiga cara, yakni sambung samping, rehabilitasi berat dan ringan bagi tanaman kakao. Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh menyatakan, pihaknya memintadukungandaripihakpemerintah pusat,khususnya dalam bidang pertanian. Pasalnya, 60% masyarakat Sulbar bertumpu pada pertanian, utamanya pada sektor kakao.

Anwar mengaku, saat ini masyarakat Sulbar, khususnya para petani kakao, memiliki kendala yang menghambat kesejahteraan mereka,di antaranya infrastruktur yang belum memadai.Akibatnya, petani tidak dapat mendistribusikan hasil pertanian mereka ke luar daerah.

“Kami saat ini terkendala infrastruktur yang masih kurang dan masih adanya desa tertinggal yang sulit dijangkau kendaraan roda empat sehingga hasil pertanian tidak dapat disalurkan ke luar daerah,”paparnya. Dengan adanya program pembaruan kakao tersebut, diharapkan dapat membantu petani Sulbar untuk meningkatkan mutu dan infrastruktur yang masih memprihatinkan tersebut.

“Jadi,kami minta dukungan pemerintah pusat melalui Mentan agar masalah yang dihadapi saat ini dapat segera diatasi karena tanpa itu program ini tidak akan terwujud,”ungkap dia. Selain permasalahan pada petani kakao,Sulbar juga terkendala sektor petani jeruk yang ada di Kecamatan Sarudu,

Kabupaten Mamuju Utara, yang juga mengalami penurunan kualitas sehingga tidak mampu bersaing dengan jeruk impor.“Yang perlu diatasi,banyaknya buah impor yang masuk karena tidak mampu bersaing, tapi susah juga karena ada aturan kesepakatan. Jadi,solusinya adalah memperbaiki kualitas buah,” kata Mentan di Mamuju kemarin malam.

Kunjungan Menteri Pertanian tersebut dimulai dari Polmanhingga ke Matra.Hari ini,dia akan meninggalkan Sulbar menuju Sulawesi Tengah dengan tujuan yang sama. (abdullah nicolha).

No comments: