Monday, May 31, 2010

Jadi Calon Bupati, Dua Perwira Polda Mundur

Sunday, 30 May 2010
WATANSOPPENG (SI) – Dua anggota Polri yang berada di wilayah kerja Polda Sulselbar berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) mengundurkan diri dari satuannya.

Alasannya, kedua AKBP tersebut mencalonkan diri sebagai bupati di daerahnya masingmasing, yakni Andi Taufan Made Alie di Pilkada Soppeng yang bertugas di Polda Sulselbar dan mantan Kapolres Tator Victor Datuan Batara di Pilkada Tator.

“Jadi, ada dua anggota Polri yang mundur karena itu kan memang aturannya. Kalau mau ikut di pemilihan kepala daerah (pilkada), dia harus mundur dari anggota Polri,jadi anggota Polri itu tidak boleh dipilih maupun dipilih,” kata Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Adang Rochjana kepada Seputar Indonesia (SI), sesaat sebelum meninggalkan Mapolres Soppeng dalam kunjung kerjanya di daerah berjuluk Kota Kalong itu pekan lalu.

Dia menyebutkan, surat pengunduran diri dua anggota Polri di jajaran Polda Sulselbar itu telah diproses dan telah mendapat persetujuan. Dia juga menegaskan, netralitas Polri dalam pilkada adalah hal mutlak yang harus dijalankan setiap anggota.

Bahkan, pihaknya telah memberikan peringatan dan instruksi kepada semua jajarannya, terutama daerah yang menggelar pilkada, untuk tetap netral serta menyiapkan sanksi bagi yang melanggarnya.

“Telah ada ketentuan yang mengatur bahwa anggota yang bersangkutan akan terkena sanksi, begitu juga komandan (atasannya). Ada ketentuan di peraturan Perkap, sudah ada saya tuliskan dalam TR, dilarang,” ungkap Kapolda Sulselbar ini.

Sementara AKBP Andi Taufan Made Alie yang maju di Pilkada Soppeng, berpasangan dengan politisi asal Partai Merdeka Sukman Junuddin dengan mengusung nama ATM-Suka,mengaku, pihaknya telah mengajukan surat pengunduran diri ke atasannya sebelum penetapan calon beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, dia mengaku hingga saat ini belum menerima surat keputusan terkait masalah itu dari pimpinannya. “Sampai sekarang surat keputusan belum turun,tapi yang jelas itu salah satu persyaratan dari Polri,” ungkap putra mantan Bupati Soppeng Andi Made Alie ini kemarin.

Taufan menambahkan, keputusan mengundurkan diri dari jajaran Polri karena ingin memfokuskan pergerakannya meraih tampuk kepemimpinan di Bumi Latemmamala selama lima tahun ke depan. Dia juga mendapat dukungan penuh dari keluarganya.

Senada diungkapkan mantan Kapolres Tator AKBP Victor Datuan Batara yang juga maju di Pilkada Tator berpasangan dengan Rosina Palloan (Victori) bahwa sebagai salah satu syarat di jajaran Polri harus mundur dari jabatan dan cuti.

“Itu kan salah satu syarat di KPU untuk menjadi calon karena tidak bisa jadi calon jika itu tidak ada, saya harus mundur,” ungkap Victor kepada SI via ponselnya kemarin.

Kendati demikian, pihaknya juga mengaku belum mendapatkan surat keputusan itu. Saat ini pihaknya hanya ingin memfokuskan pencalonannya di Pilkada Tator yang digelar serentak di 10 kabupaten/kota di Sulsel Juni nanti.

Pihaknya optimistis dapat memenangkan Pilkada Tator dengan melihat kondisi masyarakat di Bumi Lakipadada menjelang perhelatan pesta demokrasi lima tahunan itu. “Yang jelas saat ini kami memfokuskan diri di Pilkada karena yakin mampu memenangkan Pilkada Tator,” tandas mantan Kapolres Tator ini kemarin.

Sebelumnya, Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Adang Rochjana saat kunjungannya di Mapolres Soppeng pekan lalu mengungkapkan, dalam setiap pertarungan Pilkada,ada dua sumber masalah yang harus diwaspadai dan dikenali aparat kepolisian,yakni calon yang bersangkutan dan para tim suksesnya, karena keduanya merupakan sumber masalah.

Konsep siap menang siap kalah bagi semua calon bupati dan wakil bupati harus betul-betul berdasarkan kaidah agama bahwa orang yang berjanji harus menepatinya. (abdullah nicolha)

No comments: