Sunday, May 31, 2009

Warga Majene Diserang DBD

Monday, 01 June 2009
MAJENE(SI) – Sedikitnya delapan orang anak di Kabupaten Majene,Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa dilarikan ke rumah sakit setempat,lantaran diserang penyakit demam berdarah.

Hal itu akibat datangnya musim penghujan di daerah itu sehingga penyakit berbahaya tersebut menghantui warga setempat. Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dua dari delapan anak tersebut sudah dinyatakan positif menderita DBD.

Data yang dihimpun SI dua anak yang sudah dipastikan terjangkit yakni,Ismawati,6,anak dari keluarga Ismail,30,warga Desa Parrasangan, Kecamatan Sendana dan Nurlisa, 9,yang juga merupakan warga Sendana anak dari Rahmatullah,29.

Kepala RSUD Majene Hj Rahmi mengatakan,dari delapan anak yang masuk ke rumah sakit dan diduga terserang DBD hanya tiga orang yang dirawat. Sementara enam anak lainnya tidak menjalani perawatan secara intensif (tidak diopname).

“Ada delapan yang masuk ke sini (RSUD) Pak, pada awalnya kedelapan anak tersebut memiliki gejala yang sama yakni suhu badan yang meninggi dan di sekujur tubuhnya terdapat bercak-bercak merah.Namun, setelah diperiksa melalui uji darah di laboratorium ternyata hanya dua diantaranya yang positif terjangkit,” katanya kepada wartawan di tempat kerjanya,kemarin.

Dia menuturkan, keduanya saat ini masih dalam perawatan intensif di RSUD Majene dan telah enam hari dirawat, Ismawati sendiri dari pemeriksaan pihak rumah sakit,di beberapa bagian tubuhnya terlihat ada bercak merah begitu juga yang terjadi pada Nurlisa.

Sementara itu, orang tua korban Ismail menyatakan, saat melihat kondisi anaknya yang sudah dua hari menderita demam pihaknya langsung berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit.

Selain panas demam juga mendapati bagian tubuh anaknya yang mengalami bercak-bercak merah. “Saya bawa ke rumah sakit ini karena badannya panas tinggi dan ada bercak-bercak merah. Itulah yang membuat saya khawatir,makanya kami langsung bawa kesini,” ungkapnya dengan nada haru.

Senada diungkapkan Rahmatullah, 29, yang juga merupakan orang tua korban Nurlisa bahwa, kekhawatirannya bersama sang istri bertambah saat melihat anaknya yang tak kunjung berhenti dari demam.

“Kami khawatir karena sudah dua hari panas demamnya tidak turun,kami tambah panik saat melihat sebagian tubuhnya juga ada bercak merah,”tuturnya. Orang tua korban juga sempat membawa anak mereka ke puskesmas setempat, namun pihak puskesmas menyarankan untuk membawanya langsung ke RSUD di Majene, karena peralatan di puskesmas tersebut tidak memadai.

“Kami sempat ke puskesmas tapi mereka menyarankan untuk membawanya langsung ke RSUD Majene karena disana ada laboratorium,” ungkapnya. Mereka berharap, agar penyakit yang diderita anak mereka dapat segera sembuh dan bisa bersekolah kembali.

Hingga kemarin, kedua anak tersebut masih menjalani perawatan secara intensif di ruang perawatan anak yang terjangkit DBD. Sementara enam anak lainnya sudah diperbolehkan pulang karena hanya menderita demam biasa.

Data yang dihimpun SI, hingga Mei terhitung sejak Januari 2009 ini,sudah 17 kasus DBD yang tercatat di RSUD Majene, lima diantaranya dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut. (abdullah nicolha).

No comments: