Tuesday, January 5, 2010

Kajati: Santun tapi Tegas



Tuesday, 05 January 2010
SOPPENG-Kantin Jujur. Nampak Kajati Sulselbar Adjat Sudrajat didampingi Kajari Soppeng Risal Fahlefi (tengah kanan) saat menandatangani buku tamu di SMA Negeri 1 Watansoppeng sesaat setelah memberikan sumbangan pribadinya untuk peningkatan Kantin Kejujuran di sekolah tersebut.

WATANSOPPENG(SI) – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan dan Barta (Sulselbar) Adjat Sudrajat pada kunjungan kerja di Kabupaten Soppeng menegaskan bahwa penegakan hukum harus menggunakan cara yang santun tapi tegas.

“Penegakan hukum tidak boleh menyakiti pencari keadilan,”katanya di hadapan ratusan kepala sekolah, Bupati Soppeng Andi Soetomo,dan muspida setempat di Baruga rumah jabatan bupati,kemarin. Kajati menambahkan, penegakan hukum juga jangan sampai mengganggu jalannya roda pemerintahan dan pembangunan.

Untuk itu, penegakan hukum yang santun dilakukan dengan memadukan pendekatan represif dan persuasif. “Kalau yang bengkok masih bisa diluruskan, kami luruskan. Tapi, kalau tidak bisa diluruskan, yahdiinjak saja,”tuturnya dengan nada bergurau. Hal tersebut dilakukan agar menjadi pelajaran sehingga hal yang sama tidak terulang.

“Biar masuk penjara, tetapi tidak perlu banyak karena yang penting jadi pelajaran bagi yang lain. Kami akan terus melakukan pendekatan selain yuridis, juga sosiologis dan psikologis,”katanya.

Kunjungan kerja Kajati Sulselbar beserta jajarannya melakukan briefing dengan Kejari Soppeng terkait penegakan hukum yang ada di Bumi Latemmamala tersebut selama 2009.

Selain itu, kajati juga mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan gratis serta melakukan sosialisasi, sekaligus peninjauan tentang program Kantin Kejujuran yang juga diterapkan di Sulselbar.

Adjat menyebutkan, program Kantin Kejujuran merupakan program unggulan kejaksaan yang bertujuan menanamkan benih kejujuran kepada generasi muda di setiap sekolah. “Program ini bukan untuk hariesok,tetapiuntuktahunmendatang. Sekaligus membentuk generasi penerus yang jujur,amanah,dan tidak berpikir melakukan pelanggaran hukum,”ungkapnya.

Menurut dia,Kantin Kejujuran tidak perlu memakai CCTV untuk memantau. Hanya dengan membuat tulisan berisi pesan penting dam itu dinilai lebih efektif.“Hanya perlu pesan tertulis, yakni, ‘ingat…Allah melihat dan malaikat mencatat’,”tutur Kajati.

Dia menyebutkan, hingga saat ini telah ada 17 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang siap memberikan bantuan untuk program itu. “Dana bantuan dari BUMN yang terkumpul sudah mencapai Rp560 juta. Diperkirakan pada 2010 akan mencapai Rp1 miliar,”jelasnya.

Kepala Dikmudora Soppeng Andi Endang Supiati melaporkan, dalam satu tahun ini telah membangun Kantin Kejujuran di 10 SD di Soppeng. Semua tersebar di 8 kecamatan, 5 SMP,dan 1 di SMA Negeri 1 Watansoppeng.

Bupati Soppeng Andi Soetomo dalam sambutannya mengatakan, dalam bidang pendidikan ada empat musuh yang harus dilawan, yakni kebodohan, kemalasan, ketidakjujuran, dan ketergantungan.

Data yang dihimpun SI, program pendidikan gratis di Kabupaten Soppeng pada 2008 mendapat alokasi dana dari Pemprov Sulsel sebesar Rp6 miliar. Sementara pada 2009,Pemkab Soppeng mengalokasikan Rp8 miliar atau 60% sesuai kesepakatan dalam MoU dan pemprov memberikan tambahan dana sebesar Rp5 miliar atau 40%.

“Pada 2010 ini, anggaran pendidikan gratis tetap diprioritaskan,”kata Bupati. Seusai menggelar pertemuan dengan Bupati Soppeng bersama ratusan kepala sekolah, kajati bersama Kadis Pendidikan Sulsel Andi Patabai Pabokori berkunjung ke SMA Negeri 1 Watansoppeng untuk meninjau Kantin Kejujuran di sekolah tersebut. (abdullah nicolha)

No comments: