Sunday, January 3, 2010

Aktivis LSM Dikeroyok


MAMASA-Unjuk Rasa. Nampak sejumlah aktivis mahasiswa dan LSM di Kabupaten Mamasa yang menuntut DPRD Mamasa membentukan pansus terkait defisit Rp63 miliar. Diduga, aksi demo tersebut yang menjadi pemicu pemukulan terhadap salah seorang aktivis LPKPL Mamasa Sakaria ,35, Kamis (31/12) malam lalu. (FOTO: Abdullah Nicolha).

Friday, 01 January 2010
MAMASA(SI) – Kasus pemukulan dan pengeroyokan terhadap seorang aktivis LSM Lembaga Pemantau Kinerja Pemerintah dan Legislatif (LPKPL) Kabupaten Mamasa, Sakaria,35,dilaporkan ke polisi.

Dalam kasus pemukulan ini diduga melibatkan orang dekat Bupati Mamasa Obed Nego Depparinding, yakni Edi Depparinding.Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di depan rumah jabatan (rujab) Bupati Mamasa pada acara menyambut pergantian 2009 ke 2010.

Dalam suasana pesta, tiba-tiba terjadi keributan akibat salah seorang aktivis LSM LPKPL Sakaria yang dikeroyok sekelompok orang yang belakangan diketahui adalah orang dekat Bupati Mamasa. Akibat pemukulan tersebut, Sakaria mengalami luka memar di bagian dahi sebelah kiri, dan rasa nyeri akibat pembengkakan di dagu korban.

Diduga, modus pemukulan akibat korban bersama sejumlah aktivis lainnya (LPKLP) Mamasa beberapa waktu lalu menjadi mediator antara pihak mahasiswa dan anggota untuk mempertanyakan defisit ABPD 2009 Mamasa yang mencapai sebanyak Rp63 miliar pada (28/12) lalu.

Informasi yang dihimpun Seputar Indonesia(SI),Sakaria yang hadir di lokasi pesta yang digelar di depan rujab Bupati Mamasa, meliput jalannya pesta tersebut, tiba-tiba diserang seseorang yang diketahui bernama Edi Depparinding. Pelaku mencekik leher korban sambil memanggil temannya, seraya mengucapkan, “Kenapa kamu juga ikut demo,padahal kamu selalu datang ke rumah dan dikasih minum”.

Mendengar kalimat tersebut korban langsung membantah. Aksi tersebut spontan membuat sejumlah pengunjung panik, sementara jajaranpolisipamongpraja(PP) yang berada di lokasi langsung sigap meleraidanmenyelamatkankorban.

Setelah pemukulan tersebut, Sakaria langsung melaporkan kejadian tersebut kepada LPKPL dan Pimpinan Redaksi SKU ORBIT. Dia juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Resor (Polres) Mamasa kemarin untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Ketua LPKPL Kabupaten Mamasa Yusak Nole Lolang mengungkapkan bahwa kejadian tersebut tidak boleh dianggap sebagai hal yang sepele karena telah melibatkan kelembagaan.“Persoalan tersebut hendaknya diproses sesuai hukum yang berlaku di negara ini tanpa pandang bulu,” ungkapnya melalui ponselnya kemarin.

Senada diungkapkan Sekretaris LSM Lembaga Transparansi dan Kemandirian Daerah (LTKD) Rihardes Bonggalotong.Dia menegaskan hal tersebut tidak menghargai nilai demokrasi yang ada di negeri ini,khususnya di Mamasa.

“Kalau mereka berbuat anarkistis, berarti tidak menghargai nilainilai demokrasi. Hal ini berarti ada rasa tidak nyaman dengan aksi yang dilakukan mahasiswa dan hal ini patut dipertanyakan,”ungkapnya.

Sementara itu,Kapolres Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agus Risendi dan Kasat Reskrim Polres Mamasa belum berhasil dikonfirmasi. Namun, dari pengakuan sejumlah kalangan LSM di daerah pecahan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) itu, laporan kasus pemukulan telah masuk dan diterima kepolisian setempat. (abdullah nicolha)

No comments: