Monday, February 14, 2011

Amin Syam Diminta Gantikan Nawir

Thursday, 10 February 2011
MAKASSAR(SINDO)- Partai Demokrat Sulsel belum menyerah merayu mantan Gubernur Sulsel Amin Syam untuk bergabung ke partai pemenang Pemilu 2009 itu. Demokrat membujuk Amin agar bersedia menerima jabatan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD). 

Amin Syam yang juga mantanKetuaDPDIGolkarSulseldisiapkan menggantikan Andi Nawir Pasinringi yang dicoret dari kepengurusan DPD Demokrat Sulsel. Amin pernah diminta bergabung ke Demokrat namun menolak dengan alasan tidak ingin lagi terlibat dalam dunia politik. 

Ketua DPD Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin mengungkapkan, pihaknya kembali menjajaki komunikasi dengan Amin.Hanya, hingga kemarin pihaknya belum menerima kepastian dari Amin, apakah bersedia atau menolak.

“Sekali lagi, ini baru sebatas membangun komunikasi kembali dengan Pak Amin untuk posisi ketua MPD,” ujar Ilham di Kantor Balai Kota Makassar,kemarin. Jika Amin tak bersedia, Ilham kemungkinan besar menunjuk Ketua Dewan Kehormatan DPD Demokrat Alwi Hamu untuk menduduki posisi ketua MPD.

Apalagi, mantan Staf Khusus Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu dikabarkan sudah siap menerima jabatan tersebut. Sekadar diketahui,pasca Nawir menolak menduduki ketua MPD, dan tidak menghadiri pelantikan pengurus Demokrat Sulsel, Ilham langsung mengeluarkan mantan Bupati Pinrang dua periode itu dari kepengurusan.

Ilham mengaku kebijakan itu atas petunjuk Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum. Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni’matullah mengatakan ajakan kepada Amin Syam bergabung itu belum dibicarakan secara resmi oleh pengurus.Kendati demikian, anggota DPRD Sulsel ini menilai hal itu baik jika yang bersangkutan bersedia. “Secara pribadi, saya kira bagus sajakalauPak AminSyammemang mau bergabung,”ujarnya.

Namun,Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sulsel ini memperkirakan hal itu sulit terwujud.Menurut dia, Amin Syam telah dianggap sebagai orang tua yang bisa mengayomi semua kalangan,termasuk parpol. Menanggapi isu yang menyatakan bahwa DPP Demokrat mencoret Nawir,dibantah Ni’matullah.Menurutnya, justru Nawir yang tidak bersedia menempati posisi ketua MPD itu.

”Itu bukan dicoret,tapi Pak Nawir tidak bersedia.Yang tidak bersedia tentu akan dicoret,”ujarnya. Terkait isu Nawir akan kembali ke Partai Golkar,Ni’matullah yakin itu tidak akan terjadi karena Nawir merupakan salah satu deklator Demokrat Sulsel. (arif saleh/abdullah nicolha) 

No comments: