Kamis 10 Februari
2011
MAKASSAR(SINDO) –
Partai Golkar Sulsel menyatakan siap menampung Andi Nawir Pasinringi apabila dia memutuskan keluar dari partai
Demokrat. Nawir diisukan bakal hengkang setelah dia dicoret dari kepengurusan Demokrat Sulsel.
Sekretaris DPD I
Partai Golkar Sulsel Pangerang Rahim mengungkapkan, banyak posisi di Partai Golkar
yang bisa ditempati Nawir jika dia ingin kembali bergabung ke rumah lamanya di
Golkar. ”Banyak tempat, bahkan ada yang sudah kita siapkan khusus,” ungkapnya kepada
wartawan di DPRD Sulsel, kemarin.
Sebelum Nawir
pindah ke Demokrat, dia merupakan kader Golkar. Dia bahkan pernah menduduki jabatan
Ketua DPD II Golkar Pinrang saat menjabat bupati di daerah itu.
Ketua DPD I
Partai Golkar Sulsel Syahrul
Yasin Limpo saat dikonfirmasi kemarin menepis isu adanya ajakan Golkar bagi
Nawir. Menurut dia, Golkar sebuah partai besar yang memiliki
prosedur tetap (protap) dan mekanisme yang harus dijalankan apabila seseorang ingin
bergabung.
”Golkar itu
partai besar, dia punya protap yang harus dijalankan. Mudah keluar, tapi untuk
masuk, susah,” ujarnya di DPRD Sulsel, kemarin.
Gubernur
Sulsel ini menyebutkan, setiap orang yang ingin masuk ke partai berlambang beringin
itu harus melalui mekanisme yang sudah ada. ”Mau di posisi apa (Nawir)? Semua itu harus melalui
mekanisme, tidak boleh karena ada satu orang yang menawari. Ketua saja
tidak boleh menawari, apalagi yang lain,” tegas Syahrul.
Syahrul justru menilai Nawir yang juga mantan Bupati Pinrang
dua periode itu memiliki karier yang bagus di Demokrat. ”Saya kira Nawir cukup
bagus di Demokrat. Kita support lah.Yang penting partai berpihak kepada
kepentingan rakyat, silakan,” ujar orang nomor satu di Sulsel ini.
Menanggapi tawaran Golkar untuk bergabung, Nawir mengaku
tidak ingin gegabah. Dia bahkan mengatakan dirinya hingga saat ini masih tercatat
sebagai kader Demokrat. ”Saya belum bisa berbicara banyak karena saya belum
keluar dari Demokrat. Saat ini saya masih kader Demokrat,” jelas Nawir tadi
malam.
Anggota DPRD Sulsel ini mengatakan, dia segera menentukan
sikap dalam waktu dekat. Saat ditanya apakah dia akan hengkang dari Demokrat, Nawir menjawab diplomatis. ”Saya
kan dikeluarkan dari pengurus. Tapi nantilah saya beri penjelasan. Saya akan
mengundang wartawan untuk menjelaskan semuanya,” tandas Nawir yang dikalahkan oleh Ilham Arief
Sirajuddin di pemilihan ketua DPD Demokrat Sulsel, Desember tahun lalu.
Nawir Pasinringi
dicoret dari kepengurusan DPD Demokrat Sulsel karena menolak jabatan Ketua Majelis
Pertimbangan Daerah (MPD). Nawir juga tidak hadir pada saat pelantikan pengurus Demokrat Sulsel yang
dihadiri Ketua Umum DPP
Demokrat Anas Urbaningrum.
Ketua DPD
Demokrat Sulsel Ilham Arif Sirajuddin mengatakan, jabatan ketua MPD yang
ditolak itu adalah posisi yang sangat terhormat dan penempatan Nawir di jabatan
itu atas pilihan kader Demokrat.
Ilham
menyebutkan, pencoretan nama
Nawir dari jajaran pengurus itu merupakan perintah langsung dari Ketua Umum DPP
Demokrat Anas Urbaningrum. “Ketua Umum yang meminta Pak Nawir dikeluarkan karena
dia tidak hadir saat pelantikan pengurus Demokrat,” jelas Ilham. (abdullah nicolha).
No comments:
Post a Comment