Saturday, October 30, 2010

Garuda Indonesia Sewa Dua Pesawat Asal Kanada

Saturday, 30 October 2010
MAKASSAR (SINDO) – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airlines menyewa dua unit pesawat milik maskapai penerbangan Air Transat asal Kanada.

Dua pesawat tersebut digunakan memberangkatkan calon haji (calhaj) melalui embarkasi Makassar. Pesawat tersebut juga melayani calhaj dari embarkasi Padang dan Palembang. Station Manager Garuda Indonesia Makassar Toto Suwarto mengatakan, dua unit pesawat terbang yang disewa tersebut adalah jenis pesawat Airbus A332 yang memiliki estimasi berat ratarata 217 ton.

Penyewaan dua pesawat terbang ini dilakukan karena jumlah pesawat terbang yang dimiliki Garuda Indonesia tidak cukup menampung seluruh calhaj di Indonesia. “Pemberangkatan seluruh calhaj melalui embarkasi Makassar memang menggunakan dua pesawat terbang yang disewa sesuai jumlah kloter yang berangkat setiap hari,”tuturnya.

Jika memang jumlah kloter yang berangkat cukup banyak, seperti pada 10 November nanti yang mencapai empat kloter,tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan menambah jumlah armada. Selama masa penyewaan, logo Garuda Indonesia akan ditempelkan pada badan pesawat terbang AirTransat.

“Untuk pemberangkatan calhaj melalui embarkasi Makassar, kami menggunakan pesawat terbang Air Transat ini selama dua tahun terakhir,”ujarnya.

Pihaknya masih menggunakan pesawat Air Transat ini karena memberikan pelayanan yang baik selama penyelenggaraan musim haji.“Kalau mengenai jumlah pesawat terbang yang digunakan di embarkasi tersebut, saya tidak begitu mengetahuinya,”ucapnya.

Calhaj Akan Ditimbang

Pihak maskapai Air Transat dalam penyewaan dua pesawat tersebut membutuhkan sampel untuk dibawa ke Kanada,yakni dengan menimbang berat badan 2.500 calhaj. Lokasi penimbangan itu akan ditempatkan di Asrama Haji Sudiang, bahkan dua orang utusan maskapai Air Transat telah meninjau langsung kondisi Asrama Haji Sudiang Makassar kemarin.

Koordinator Maskapai Garuda Indonesia Airlines di Asrama Haji Sudiang Makassar Jumhaerah mengatakan, penimbangan ini dilakukan berdasarkan permintaan maskapai Air Transat dari Kanada yang ikut mengangkut calhaj ke Tanah Suci.

Penimbangan calhaj ini rencananya akan dimulai Senin (1/11) dan dilakukan untuk tujuh kloter. Penimbangan calhaj tersebut untuk mengetahui detail berat badan calhaj yang akan diberangkatkan dan akan dijadikan sebagai bahan analisa bagi performance penerbangan melalui embarkasi Makassar.

Selama ini kapasitas berat yang digunakan maskapai penerbangan dihitung secara menyeluruh,yakni 75 kilogram untuk setiap calhaj, belum termasuk barang bawaan.

“Saat ini pihak maskapai hanya ingin mengetahui secara aktual mengenai berat badan calhaj khususnya dari embarkasi Makassar,”tandasnya. (abdullah nicolha)

No comments: