Saturday, October 30, 2010

Pengamanan Asrama Haji Diperketat

Rabu, 20 Oktober 2010
MAKASSAR(SINDO) – Pengamanan di Asrama Haji Sudiang Makassar semakin diperketat.Hal tersebut untuk memberikan kenyamanan kepada para calon jamaah haji (calhaj) yang berangkat melalui embarkasi Makassar.

Personel yang dikerahkan sebanyak satu satuan setingkat kompi (SSK) yang terdiri atas regu penjinak bom, satbrimob,provos, regu intelkam, dua peleton Pam Obvit Dit Sabara, Polairud, dan polisi pariwisata. Selain itu, pengamanan juga melibatkan Bandara Avition Security (Avsec).

“Kalau dikatakan diperketat boleh, tapi tentu kami memberikan pengamanan dan kenyamanan kepada para calhaj, intinya meningkatkan layanan pengamanan,” ungkap Direktur Samapta Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Pol M Elia W Mastoko
kepada SINDO di Asrama Haji Sudiang kemarin.

Pamen Polda Sulselbar ini juga menyebutkan, pola pengamanan yang dilakukan di Asrama Haji, yakni pengamanan tertutup dan terbuka. Personel yang diterjunkan
berjumlah sekitar 114 orang dengan sistem pembagian regu jaga.

“114 personel atau all of pos itu tidak bisa di stasioner Asrama Haji, jadi dibagi, paling 40–50 personel dalam sehari,” kata Pimpinan Pengamanan Asrama Haji Sudiang Makassar Kombes M Elia MW ini kepada SINDO.

Meski diperketat, tidak ada kekhawatiran terjadi tindak kriminal. Pasalnya,hingga saat ini hal seperti itu belum terjadi di pemondokan haji ini. Meski demikian, pihaknya tetap waspada akan hal semacam itu.

“Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada sifat kriminalitas yang berarti,paling tidak ada yang bersifat kecil, seperti kesalahpahaman antarpengunjung dengan pihak keamanan dan pengelola karena dilarang masuk, ada kerikil-kerikil, tapi tidak tajam,”katanya.

Menyinggung meningkatnya kriminalitas di Tanah Suci Mekkah terhadap jamaah haji, bahkan dari Indonesia,Elia mengaku,hal tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan yang ada di Asrama Haji Sudiang.Pengamanan hanya memeriksa bawaan jamaah terutama dari benda-benda tajam, seperti gunting,pisau,silet.

Diberitakan sebelumnya,tindak kriminalitas terhadap calhaj di Tanah Suci mulai meningkat, terutama asal Indonesia yang menjadi korban. Bahkan diduga kuat para pelaku adalah orang-orang Indonesia.

“Ini tidak ada kaitannya dengan kriminalitas di sana (Tanah Suci), tapi pengamanan yang kami lakukan adalah sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Dia juga menyebutkan, pengamanan yang dilakukan musim haji tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. (abdullah nicolha)

No comments: