Saturday, October 30, 2010

Gagal Berangkat, Petugas KBIH Disandera

Jumat, 12 NOvember 2010
MAKASSAR (SINDO) – Puluhan calon haji (calhaj) asal Kabupaten Pinrang yang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci mengamuk dan menyandera pengurus Kelompok Bimbingan Manasik Haji (KBIH) di Hotel Transito,Maros, dini hari kemarin.

Calhaj itu mengaku kecewa dan meminta meminta penjelasan kenapa tidak bisa diberangkatkan padahal biaya haji telah dilunasi.

Kemarahan warga Pinrang yang berjumlah 52 orang itu memuncak setelah mendapat kepastian tidak akan diberangkatkan. Merasa tertipu, mereka mengamuk di Hotel Transito, tempat mereka diinapkan, dan menyandera pengurus KBIH bernama Salahuddin yang merupakan pengurus yang menghubungkan calhaj dengan travel yang ada di Jakarta.

Kemarahan mereka bertambah setelah mengetahui bahwa pihak biro yang ada di Jakarta bersikeras akan memotong dana yang telah mereka setor sebesar 10%.

“Jumlah uang yang kami bayarkan bervariasi.Saya sendiri membayar sebesar Rp52 juta, Rp45 juta, Rp56 juta, dan bahkan yang mencapai Rp60 juta,” kata seorang calhaj asal Pinrang bernama Andika.

Diceritakan Andika, mereka berangkat dari Pinrang pada hari Minggu (7/11) dan dijanjikan berangkat pada hari itu juga. Namun, hingga berakhir pemberangkatan haji regular, Rabu (10/11) mereka juga tak kunjung diberangkatkan.

“Kami diberi tahu bahwa akan berangkat ke Tanah Suci pada hari Selasa pukul 03.00 Wita bersamaan dengan calhaj Pinrang lainnya yang memang masuk dalam daftar tunggu Kementerian Agama,namun hingga saat ini belum juga berangkat,”ungkapnya.

Informasi yang dihimpun dari kalangan calhaj yang merasa ditipu ini bahwa pembayaran yang mereka lakukan tidak disertai dengan bukti pembayaran (kuitansi) karena telah memercayai pengurus tersebut.

“Calhaj memang melakukan pembayaran tanpa disertai dengan kuitansi, dan hanya bermodalkan kepercayaan, meskipun tidak mengetahui nama biro perjalanan tersebut,” ungkap Andika.

Pembayaran biaya tersebut dilakukan dengan mengangsur, dimana untuk tahap pertama,calhaj diminta untuk membayar biaya administrasi sebesar Rp10 juta. Calhaj ini juga mengancam akan mengadukan biro perjalanan haji tersebut kepada pihak yang berwajib jika tidak mengembalikan uang mereka secara utuh sesuai yang telah dibayarkan.

“Kami meminta agar uang kami dikembalikan 100% dan tidak ada potongan sedikit pun.Jika tidak,maka hal ini akan kami adukan kepada pihak berwajib,” tegas Andika disambut para calhaj lainnya sesaat setelah menyandera Salahuddin.

Saat disandera, Salahuddin diminta oleh pihak kepolisian itu untuk menjelaskan bagaimana solusinya agar masalah tersebut dapat diselesaikan. “Saya tetap mengacu pada biro di Jakarta dan tidak mengetahui berapa potongannya,” jelasnya. Dia juga mengaku bahwa pemilik biro perjalanan haji di Jakarta itu bernama Haji Udin.

Calhaj Asal Gowa
Nasib sama juga dialami warga Kabupaten Gowa yang menggunakan jasa KBIH Azka di Jakarta. Hingga tadi malam,warga Gowa itu masih berada Hotel Istana ratu,Jalan Jaksa,Jakarta Pusat.

Palallo, salah satu warga yang menjadi korban calhaj gagal diberangkatkan, mengatakan, dirinya bersama 14 orang kerabatnya tergabung dalam rombongan itu.Dia menceritakan,mereka berangkar dari Sungguminasa, Gowa sejak tanggal 5 November.

“Kami dijanjikan akan berangkat tanggal 10. Tapi,kata pengurusnya visa tujuan belum diterbitkan pihak Arab Saudi,” kata Palallo yang juga merupakan Kepala Desa Bori Sallo, Kecamatan Parangloe,Gowa. Khusus untuk kelompoknya, ada 380 orang yang gagal berangkat.

“Kemarin (tanggal 10), kita dikumpulkan di masjid di daerah Taman Mini Indonesia Indah.Disitu ada 380 jamaah. Semua gagal berangkat,” kata Palallo yang dihubungi melalui handphone-nya.

Melalui KBIH Azka itu, mereka dijanjikan dengan paket perjalanan dengan fasilitas ongkos naik haji (ONH) plus, dengan iming-iming berangkat lebih cepat dan fasilitas lebih bagus. Tiap orang pun dikenakan pembayaran Rp65 juta.

Palallo mengatakan, itu salah satu alasan yang membuat mereka tertarik setelah dihubungkan dengan kerabatnya yang tinggal di Jakarta tahun lalu. Selain itu, menurut dia, jika melalui jalur haji reguler dengan melihat daftar tunggu, kesempatan berhaji masih butuh waktu lama.

Selanjutnya, mereka dijanjikan akan diberangkatkan pada musim haji tahun depan.Sekadar diketahui,mereka rencana diberangkatkan melalui Jakarta ke Malaysia selanjutnya ke Mekkah.

Dia mengatakan, nasib nahas seperti ini tidak terjadi hanya pada rombongannya. KBIH Syekh Yusuf ada satu kloter yang tidak jadi berangkat karena persoalan yang sama. “Ada tante saya yang gagal berangkat.Katanya mereka demo ke rumah KBIH itu di Sungguminasa. Sampai dijaga polisi,” tutur Palallo.

Selain itu,katanya,rombongan dari Bulukumba dan Bantaeng juga gagal berangkat dan sudah lebih dipulang ke Sulsel.”Mungkin perkiraan saya hampir 3.000 calon jamaah yang gagal berangkat karena alasan ini,”katanya.

Tahun lalu, nasib yang sama juga dialami puluhan warga asal Gowa juga gagal diberangkatkan yang menggunakan jasa KBIH Syekh Yusuf. Mereka hanya sampai di Jakarta.

Kepala Bidang (Kabid) Haji, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel A Syahrulyali R mengaku pihaknya tidak mengetahui pasti tentang masalah tersebut karena pengurusan haji seperti itu tidak masuk dalam laporan kementerian agama Sulsel.

“Untuk masalah itu saya tidak mengetahuinya secara pasti karena pengurusannya tidak masuk dalam Kemenag Sulsel,jadi kalau menanyakan masalah itu kami tidak tahu karena memang tidak kami tangani,” katanya singkat kepada SINDO,kemarin.

Kendati demikian, pihaknya mengaku mendengar bahwa ada sejumlah warga yang tertipu dengan adanya oknum yang mengatasnamakan biro perjalanan haji namun belum juga diberangkatkan ke tanah suci.“Memang saya dengar banyak yang tertipu,”ujarnya.

Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar ini mengimbau agar warga yang berniat melaksanakan rukun Islam yang kelima itu mendaftarkan diri secara resmi di kantor kementerian agama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang banyak terjadi saat ini.

“Makanya, kami mengimbau kepada seluruh warga yang ingin menunaikan ibadah haji agar mengikuti jalur resmi di Kantor Agama,karena itu dijamin aman,”imbaunya.

Syahrulyali menandaskan, terjadinya hal-hal seperti itu karena warga tidak sabar lagi ingin berhaji sehingga memilih jalur biro perjalanan haji agar bisa menjalankannya dengan cepat.

“Memang kalau melalui jalur resmi harus menunggu, makanya banyak yang mendaftarkan diri di biro perjalanan haji tetapi berisiko, seperti yang banyak terjadi saat ini,”tandasnya. (abdullah nicolha/herni amir/yakin achmad/ai pasinringi).

No comments: