Saturday, October 30, 2010

Kepastian Berhaji Tunggu Hasil Operasi

KISAH SEDIH CALHAJ ASAL SOPPENG (2)
Sunday, 17 October 2010

Menjalankan ibadah haji tidak semata-mata hanya bertumpu pada kemampuan finansial seseorang.Terlebih dari itu,dibutuhkan fisik dan kesehatan untuk bisa menjalankan ibadah dengan sempurna.

Terakhir,panggilan ke Baitullah yang sepenuhnya ditentukan Allah. Hal inilah yang dialami calon jamaah haji (calhaj) asal Soppeng, Masse binti Dafiside.Seharusnya warga Desa Labokong, Kecamatan DonriDonri ini sudah berada di Tanah Suci, Mekkah, bersama jamaah lainnya sejak Kamis lalu.

Apa daya, akibat kecelakaan kecil tiga hari sebelum diberangkatkan, Masse yang tergabung dalam kloter V malah harus menjalani perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.Patah tulang pada kaki sebelah kiri untuk sementara menunda keinginannya berhaji.

Meski demikian,masih ada setitik harapan bagi perempuan berusia 51 tahun ini untuk menjalankan rukun Islam kelima. Tim dokter RSUP menyiapkan operasi menyambung tulang yang mengalami fraktur tibia fibula.

Rencananya, tim dokter akan melakukan operasi, Senin. Sukses atau tidaknya operasi pemasangan pelat besi atau gips, sepenuhnya menentukan keberangkatan Masse ke Tanah Suci. “Rencananya dia (Masse) akan dioperasi pada Senin (18/10) mendatang,” kata spesialis penyakit dalam, dr Chalid Saleh, kepada SINDO di RS Wahidin kemarin.

Dokter yang juga menjabat sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RS Wahidin Sudirohusodo ini juga mengaku bahwa kesehatan pasien tersebut sudah membaik dan akan segera dioperasi.

“Jadi, tergantung hasil operasinya, jika hasil operasi kondisinya semakin membaik atau memungkinkan cepat sembuh, akan direkomendasikan diberangkatkan, tergantung gips atau plat besi yang akan dipasangkan di bagian patah,” tandasnya.

Tidak hanya Masse yang harus menunda keinginannya menginjakkan kaki di Baitullah. Seorang calhaj asal Kabupaten Bone, Hatimah binti Sattu,41,juga tertunda. Dia dinyatakan sakit menjelang pemberangkatan. Namun saat ini kondisinya mulai membaik dan kemungkinan besar dapat diberangkatkan ke Tanah Suci, Mekkah.

Kendati demikian, calhaj asal Bone yang tergabung dalam kloter II Embarkasi Makassar itu masih harus menunggu rekomendasi dokter setelah konsultasi terakhir yang akan dilakukan malam ini (kemarin).

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar dr Irwan mengatakan, calhaj tersebut tinggal membutuhkan konsultasi dokter sekali lagi atas penyakit yang dideritanya setelah kakinya tersiram air panas saat masih berada di kampung halamannya beberapa waktu lalu.

“Kondisinya (Hatimah) mulai membaik dan kemungkinan besar dapat diberangkatkan ke Tanah Suci dalam waktu dekat, bahkan dia tinggal membutuhkan konsultasi dokter sekali lagi sebentar malam,” katanya kepada SINDO di Asrama Haji Sudiang,Makassar,kemarin.

Informasi tentang kesehatan calhaj asal Kabupaten Bone itu disampaikan dokter yang menanganinya dan hampir dipastikan dapat diberangkatkan pada kloter lain. Kendati demikian, pihak medis tetap memberikan kewenangan kepada pihak PPIH untuk mengatur pemberangkatannya nanti.

“Meski sudah ada rekomendasi dokter yang menanganinya, kami tetap akan menyerahkan sepenuhnya kepada panitia untuk mengatur pemberangkatannya,” pungkas dia.

Kendati demikian, pihaknya berharap semua calon haji dapat diberangkatkan sehingga harus menjalani pengecekan kesehatan. “Kami tetap berharap semua jamaah calon haji dapat berangkat. Kami anjurkan menjaga kesehatan dan stamina tubuh,” tandas Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Makassar ini.

Sekaitan dengan masalah pemberangkatan calhaj yang tertunda,Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar A Syarulyali R mengungkapkan bahwa calhaj yang mengalami gangguan kesehatan, pihaknya hanya menerima rekomendasi pihak kesehatan tentang pemberangkatan mereka.

“Jadi, kalau pihak dokter atau bagian kesehatan merekomendasikan keberangkatannya, kami berangkatkan. Jika kesehatannya sudah membaik,yah kami berangkatkan, petugas haji hanya menerima rekomendasi dokter tentang itu,”katanya kepada wartawan. (abdullah nicolha/bersambung).

No comments: