Saturday, October 30, 2010

Kloter 13 Makassar Telantar di Madinah

Jumat, 22 Oktober 2010
MAKASSAR (SINDO) – Sebanyak 315 calon haji (calhaj) asal Sulsel yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 13 embarkasi Makassar,telantar di Madinah selama enam jam.

Salah seorang jamaah kloter 13 asal Kota Makassar,Muh Kasim bin Wahab, yang saat ini berada di Tanah Suci Mekkah,mengaku,calhaj terpaksa beristirahat dan menyebar di jalan mulai pukul 24.00 dini hari hingga pukul 06.00 pagi waktu Madinah.

“Kondisi tersebut terjadi karena Hotel Jahwaratalfayroz yang telah dijanjikan Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) dan sudah dibayar hingga kami tiba di Madinah,masih ditempati jamaah lain,”katanya kemarin.

Padahal,menurut Pengurus Haji Indonesia di Madinah, mengatakan bahwa semua sudah sepakat dan akan menempati Hotel Jahwaratalfayroz Madinah.Namun,pihak hotel hanya menyiapkan kamar yang hanya berkapasitas 200 jamaah.“Sementara kloter 13 Makassar
berjumlah 315 jamaah,”ujar dia.

Muhajir, salah seorang jamaah, mengatakan,antara pihak hotel dan pengurus hotel jamaah haji Indonesia sama-sama tidak konsisten karena jauh sebelumnya, telah sepakat,bahkan sudah bayar kamar.

“Pihak hotel tidak konsisten sehingga jamaah kloter 13 Makassar tercecer sekitar enam jam. Ini pengalaman pahit jamaah Makassar, mudah-mudahanke depantidak terulang lagi karena ini adalah gambaran buruk pengurusan jamaah haji Indonesia,”ungkapnya.

Karena alasan tidak mampu menampung satu kloter di hotel tersebut, kesepakatan pihak pengurus haji Indonesia dan pengurus kloter bersepakat memindahkan ke hotel lain dengan beberapa kesepakatan.

Salah satunya, satu hotel akan menampung satu kloter sejumlah 315. Namun, jamaah kloter 13 kembali harus kecewa karena hotel yang baru hanya mampu menampung
268 jamaah. “Jadi kembali tidak mampu menampung satu kloter,” ujar dia.

Ketua Kloter 13 Mujahid mengatakan, beruntung jamaah masih mampu menahan emosi karena dapat dibayangkan kondisi jamaah yang hampir drop setelah terbang selama 12 jam. Ditambah enam jam di pinggir jalan menunggu keputusan pihak hotel dan Pengurus
Haji Indonesia.“Bisa dibayangkan bagaimana kondisi fisik jamaah,”katanya.

Namun, setelah berembuk antara pengurus kloter,kelompok,dan rombongan, disepakati dengan pasrah. Mujahid mengungkapkan, tidak usah diperdebatkan siapa salah dan siapa benar,mari kembalikan ke Yang Mahakuasa. (abdullah nicolha)

No comments: