Selasa 10 Januari
2011
MAKASSAR (SINDO) – Anggota
DPRD Sulsel Amir Uskara akhirnya terpilih secara aklamasi pada pemilihan Ketua
DPW PPP Sulsel periode 2010-2015 di Hotel Singgasana Makassar,kemarin.
Ke-23 DPC yang
menyatakan dukungannya dibarengi dengan catatan agar partai tersebut ke depan
lebih baik lagi.Mereka menilai kepemimpinan Amir Uskara karena dalam
pengembangan partai selama ini cukup baik.
Salah seorang
pimpinan rapat M Amran Amirullah mengungkapkan bahwa tidak ada yang mencalonkan
diri sebagai calon ketua setelah pembacaan pemandangan umum tersebut. “Tidak
ada yang mengundurkan diri karena memang tidak ada yang mencalonkan diri.
Sementara semua DPC menginginkan Pak Amir sebagai ketua, sehingga otomatis terpilih
secara aklamasi,” ungkapnya kepada SINDO,kemarin.
Ketua DPW PPP
Sulsel terpilih Amir Uskara menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan dan amanah
yang telah diberikan untuk lima tahun ke depan. Dia juga berjanji akan berupaya
membesarkan partai lebih baik lagi dari sekarang.
Amir juga mengaku,
pada periode sebelumnya belum sempat bekerja untuk partai di pemilu 2009 lalu
karena pada saat itu Surat Keputusan (SK) pengangkatan dirinya belum
keluar.“Periode ini,saya belum berbuat.Saya belum melihat bagaimana kerja saya
karena belum diberikan kesempatan berbuat,” ungkapnya,kemarin.
Terkait dukungan
penuh dari 23 DPC yang menginginkan dirinya kembali menjabat ketua pada saat
menyampaikan pemandangan umumnya,hal itu murni dari keputusan mereka.“Terus
terang saja, tadi (saat pemandangan umum) tidak ada rekayasa. Itu murni dari
mereka,” katanya.Dia juga berpesan kepada para pengurus DPC agar tetap menjaga
citra PPP yang berazaskan Islam, berakhlakul karimah, dan harus merangkul umat.
Menyinggung
pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilu 2014 mendatang, pihaknya menargetkan akan
menempatkan kader-kadernya pada posisi pimpinan. Sementara DPP menargetkan
untuk nasional sebanyak enam kursi.
“Minimal menjadi
pimpinan Dewan.Target kita semua cabang minimal menempatkan kadernya jadi
pimpinan.Tapi kalau misalnya bisa jadi ketua DPRD kenapa harus ditahan.Target
kita bagaimana menempatkan kader di pimpinan Dewan,” katanya optimistis.
Terkait Pilgub
Sulsel mendatang, pihaknya mengaku belum menjalankan strategi menuju ke sana,
namun tidak menutup kemungkinan jika ada kader yang berpotensi untuk maju akan
didukung.
”Kita belum jalan
untuk itu. Tapi saya kira kalau ada kader internal yang punya potensi untuk mau
maju kenapa harus menarik dari luar. Kalau ada kader internal yang bisa
dikombain (gabung) dari partai lain untuk diusung sama-sama kenapa
tidak,”jelasnya.
Kendati demikian,
pihaknya akan tetap realistis melihat kalau memang belum ada yang berpotensi
dari internal partai akan dilihat dari partai mana dan siapa yang memiliki
komitmen berjuang untuk umat. ”Karena PPP ini adalah partai yang berazaskan
Islam,”pungkasnya.
Aras Menguat Jadi
Sekretaris
Sementara itu,
pasca penetapan Amir Uskara sebagai ketua terpilih secara aklamasi panitia
pelaksana kemudian melakukan pemilihan formatur yang akan menyusun pengurusan
baru PPP Sulsel lima tahun ke depan.
Amir Uskara
ditetapkan sebagai ketua formatur, sementara empat anggota lainnya dipilih oleh
semua peserta di antaranya,HM Aras 40 suara,Nursam A dan Ahdam Surya
masing-masing 38 suara,dan Risaldi 36 suara. “Kelima formatur inilah yang akan
menyusun pengurus baru PPP lima tahun ke depan,” ujara Amir.
Formatur tersebut
diberikan waktu selama tujuh hari untuk bekerja. Kendati tim formatur baru
bekerja, namun beberapa nama telah menguat untuk menduduki jabatan strategis,
salah satunya adalah Bendahara DPW periode lalu HM Aras yang disebut-sebut
menjabat sebagai sekretaris.
Sementara Wakil
Sekretaris M Amran Amirullah menguat menjadi bendahara,sementara untuk posisi
MPW disebut-sebut akan dijabat oleh Nasir Dg Mappaseng. Sementara Taufik
Zainuddin yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPW menguat menempati posisi
Wakil Ketua Bidang LP2PL (Lajna Penetapan Pemilihan Legislatif) dan desk
Pilkada.Sementara Andi Mariattang juga menguat masih tetap berada di posisi
wakil ketua.
Amir Uskara yang
dikonfirmasi terkait susunan pengurus itu enggan berkomentar banyak.Namun
pihaknya mengaku akan tetap mengakomodir semua anggota hanya saja ada
pergeseran.
“Semuanya akan
dirangkul. Hanya saja karena memang banyak tokoh yang baru bergabung dan
memiliki potensi,yah kita masukan. Tapi belum ada susunan pengurus, kita
tunggu hasil kerja formatur ada sebanyak 23 pengurus harian ditambah biro-biro
sesuai kebutuhan daerah,” pungkasnya kepada SINDO,tadi malam.
Penutupan Berjalan
Kondusif
Sementara
itu,penutupan Muswil Ke-VI PPP Sulsel yang digelar sekitar pukul 17.30 Wita
kemarin berjalan lancar dan tidak ada riakriak seperti pada saat pembukaan oleh
Ketua Umum PPP Suryadarma Ali yang sempat ricuh.
Bahkan, acara
penutupan berjalan khidmat yang dilakukan oleh Ketua Bidang OKP DPP-PPP Emran Pangkapi.Namun
tetap mendapat pengamanan dari keamanan internal dan eksternal partai.
Sebelumnya, pada
saat pembukaan, sejumlah pengunjuk rasa berusaha memasuki ruang muswil dan
menuntut agar acara muswil dibatalkan. Hal itu mengakibatkan terjadi insiden
kecil yang melukai salah seorangkaderPPPdariDPCMakassar.
Ketua DPW PPP
Sulsel Amir Uskara yang juga mencalonkan diri kembali pada perebutan kursi
ketua mengatakan,apa yang terjadi itu hanya bentuk antusiasme dari para kader
yang ingin bertemu langsung dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
”Yang tadi itu
bukan insiden, tapi hanya antusiasme dari para kader untuk ketemu langsung
dengan ketua umum.Namun karena ruangan tidak dapat menampung kader yang
hadir,ada yang tidak dapat masuk,”ujarnya.
Sementara terkait
adanya persoalan kepengurusan DPC yang belum tuntas, Amir mengatakan itu telah
diserahkan ke DPW untuk diambilalih.
Sementara itu,
untuk mengisi kekosongan yang terjadi di DPCPPP Makassar pihak DPW menunjuk WakilSekretarisDPW
Arifuddin Lewa untuk menjabat Pelaksana Tugas (Plt) ketua,sementara sekretaris dijabat
oleh Busranuddin yang juga anggota DPRD Kota Makassar.
Rangkul Ulama-Tokoh
Agama
Ketua DPW PPP
Sulsel terpilih Amir Uskara mengungkapkan pada kepengurusan PPP Sulsel lima tahun
ke depan akan memokuskan perjuangan kepada kepentingan umat.Salah satu cara
yang akan ditempuh adalah merangkul kembali tokoh-tokoh ulama dan agama.
“Kita memang
melakukan pendekatan kepada para ulama,tokoh agama untuk menyatukan potensi
kekuatan umat dan kepentingan umat.Kita berfikir itu,”bebernya.
Yang
dikhawatirkan, lanjutnya, daripada hanya karena ingin mencari suara dan membuka
diri di tempat lain, kenapa tidak memberikan pengertian kepada para ulama dan
tokoh ulama untuk bergabung untuk memperjuangkan umat.”Bagaimana kita mengambil
keputusan umat,jika ada umat lain bersama kita.Kita tidak bisa melarang itu,
selama kita memiliki kapasitas sama dengan mereka,” ungkapnya.
Dia menegaskan
bahwa bagaimana memberikan pemahaman kepada umat jika tidak menyatu. “Dari pada
di luar mengkritik, kenapa tidak kita sendiri yang berbuat,” ujar legislator PPP
Sulsel ini.
Ketua Umum PPP
Suryadarma Ali pada saat membuka muswil juga mengungkapkan akan kembali
merangkul tokoh-tokoh ulama untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan umat.
Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya pernyataan tertulis dari 42 kyai dan ulama di Jawa
Timur untuk bergabung di PPP.“Saat ini sudah ada sebanyak 41 kyai dan ulama
yang telah menyatakan kesediaannya,” kata Amir.
Sekretaris Komisi
D DPRD Sulsel ini menyebutkan, pendapat ketua umum didasarkan karena melihat
PPP adalah partai yang berazaskan Islam,namun saat ini kualitas keislaman yang
ada di dalamnya sudah berkurang. Itu dibuktikan dengan banyaknya tokoh agama
yang meninggalkan partai berlambang Kakbah itu.
”Kalau ditanya
kualitas Islamnya berkurang, kenapa berkurang karena banyak tokoh agama yang
meninggalkan partai ini. Itu yang mau dirangkul kembali,”katanya.
PPP merupakan
satu-satunya partai yang hingga saat ini masih konsisten dengan azas Islam yang
tertutup dan tidak menerima umat lain sehingga harus didampingi tokoh-tokoh
agama dan ulama yang memiliki pemahaman jauh lebih tinggi dengan yang ada
sekarang.
Ketua PPP Sulsel
yang terpilih aklamasi ini mengungkapkan bahwa hal utama yang menyebabkan pecahnya
tokoh-tokoh agama dan ulama yang ada di PPP adalah lahirnya reformasi.Era ini
memberikan kebebasan dalam membentuk partai sehingga kemudian banyak yang
memilih membangun partai sendiri bahkan pindah ke partai lain.
Wakil Sekretaris
DPW-PPP Sulsel Arifuddin Lewa menambahkan, saat itu di Makassar sudah ada
beberapa tokoh agama yang telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung di
partai berlambang Kakbah itu.“Ada beberapa ulama yang nyata-nyata akan masuk
dan menyatakan ingin membesarkan partai demi umat,”ujarnya di Hotel
Singgasana,kemarin.
Dia menyebutkan,
ada tiga tokoh agama yang telah menyatakan diri untuk bergabung di PPP di antaranya
KH Abd Muthalib,Ashar Tamanggung, dan Amrullah Dg Sibali.“Ketiganya merupakan
tokoh agama yang masih muda dan bertekad ingin berjuang untuk umat melalui
PPP,”pungkasnya.
Ketua Bidang OKP
DPP-PPP Emran Pangkapi mengungkapkan bahwa PPP merupakan partai besar yang dulu
pernah berjaya.Untuk mengembalikan kejayaan itu pihaknya akan kembali merangkul
alim ulama dan para tokoh agama untuk bergabung kembali dengan partai yang
berazaskan Islam itu.
Dia juga berharap,
periode ini akan lebih baik dari pada periode sebelumnya dan meyakini
kejayaannya bisa kembali diraih. “Saya yakin para kader dan pengurus ini akan
mampu mengembalikan kejayaan PPP di Sulsel,” ungkapnya disambut aplaus dari
ratusan kader sesaat sebelum menutup acara, kemarin.
Erman juga
menyebutkan, di Jawa Timur (Jatim) sudah ada 42 tokoh agama, alim ulama, dan
para kyai yang telah menyatakan dukungannya untuk kembali bergabung dengan PPP.
“Sementara di Jawa Tengah para tokoh agama, alim ulama,kyai akan menyatakan hal
sama pada Februari nanti,” tandasnya. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment