Saturday, February 12, 2011

Amir Uskara Pimpin PPP Sulsel

Selasa 10 Januari 2011
MAKASSAR (SINDO) – Anggota DPRD Sulsel Amir Uskara akhirnya terpilih secara aklamasi pada pemilihan Ketua DPW PPP Sulsel periode 2010-2015 di Hotel Singgasana Makassar,kemarin.
Amir melenggang mulus menakhodai partai berlambang Kakbah itu pasca penyampaian pemandangan umum dari 23 DPC minus Makassar yang menerima laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya dan mendukung WakilKetuaKomisi D itu untuk menjadi ketua untuk kedua kalinya.

Ke-23 DPC yang menyatakan dukungannya dibarengi dengan catatan agar partai tersebut ke depan lebih baik lagi.Mereka menilai kepemimpinan Amir Uskara karena dalam pengembangan partai selama ini cukup baik.

Salah seorang pimpinan rapat M Amran Amirullah mengungkapkan bahwa tidak ada yang mencalonkan diri sebagai calon ketua setelah pembacaan pemandangan umum tersebut. “Tidak ada yang mengundurkan diri karena memang tidak ada yang mencalonkan diri. Sementara semua DPC menginginkan Pak Amir sebagai ketua, sehingga otomatis terpilih secara aklamasi,” ungkapnya kepada SINDO,kemarin.

Ketua DPW PPP Sulsel terpilih Amir Uskara menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan untuk lima tahun ke depan. Dia juga berjanji akan berupaya membesarkan partai lebih baik lagi dari sekarang.

Amir juga mengaku, pada periode sebelumnya belum sempat bekerja untuk partai di pemilu 2009 lalu karena pada saat itu Surat Keputusan (SK) pengangkatan dirinya belum keluar.“Periode ini,saya belum berbuat.Saya belum melihat bagaimana kerja saya karena belum diberikan kesempatan berbuat,” ungkapnya,kemarin.

Terkait dukungan penuh dari 23 DPC yang menginginkan dirinya kembali menjabat ketua pada saat menyampaikan pemandangan umumnya,hal itu murni dari keputusan mereka.“Terus terang saja, tadi (saat pemandangan umum) tidak ada rekayasa. Itu murni dari mereka,” katanya.Dia juga berpesan kepada para pengurus DPC agar tetap menjaga citra PPP yang berazaskan Islam, berakhlakul karimah, dan harus merangkul umat.

Menyinggung pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilu 2014 mendatang, pihaknya menargetkan akan menempatkan kader-kadernya pada posisi pimpinan. Sementara DPP menargetkan untuk nasional sebanyak enam kursi.

“Minimal menjadi pimpinan Dewan.Target kita semua cabang minimal menempatkan kadernya jadi pimpinan.Tapi kalau misalnya bisa jadi ketua DPRD kenapa harus ditahan.Target kita bagaimana menempatkan kader di pimpinan Dewan,” katanya optimistis.

Terkait Pilgub Sulsel mendatang, pihaknya mengaku belum menjalankan strategi menuju ke sana, namun tidak menutup kemungkinan jika ada kader yang berpotensi untuk maju akan didukung.

”Kita belum jalan untuk itu. Tapi saya kira kalau ada kader internal yang punya potensi untuk mau maju kenapa harus menarik dari luar. Kalau ada kader internal yang bisa dikombain (gabung) dari partai lain untuk diusung sama-sama kenapa tidak,”jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya akan tetap realistis melihat kalau memang belum ada yang berpotensi dari internal partai akan dilihat dari partai mana dan siapa yang memiliki komitmen berjuang untuk umat. ”Karena PPP ini adalah partai yang berazaskan Islam,”pungkasnya.

Aras Menguat Jadi Sekretaris
Sementara itu, pasca penetapan Amir Uskara sebagai ketua terpilih secara aklamasi panitia pelaksana kemudian melakukan pemilihan formatur yang akan menyusun pengurusan baru PPP Sulsel lima tahun ke depan.

Amir Uskara ditetapkan sebagai ketua formatur, sementara empat anggota lainnya dipilih oleh semua peserta di antaranya,HM Aras 40 suara,Nursam A dan Ahdam Surya masing-masing 38 suara,dan Risaldi 36 suara. “Kelima formatur inilah yang akan menyusun pengurus baru PPP lima tahun ke depan,” ujara Amir.

Formatur tersebut diberikan waktu selama tujuh hari untuk bekerja. Kendati tim formatur baru bekerja, namun beberapa nama telah menguat untuk menduduki jabatan strategis, salah satunya adalah Bendahara DPW periode lalu HM Aras yang disebut-sebut menjabat sebagai sekretaris.

Sementara Wakil Sekretaris M Amran Amirullah menguat menjadi bendahara,sementara untuk posisi MPW disebut-sebut akan dijabat oleh Nasir Dg Mappaseng. Sementara Taufik Zainuddin yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPW menguat menempati posisi Wakil Ketua Bidang LP2PL (Lajna Penetapan Pemilihan Legislatif) dan desk Pilkada.Sementara Andi Mariattang juga menguat masih tetap berada di posisi wakil ketua.

Amir Uskara yang dikonfirmasi terkait susunan pengurus itu enggan berkomentar banyak.Namun pihaknya mengaku akan tetap mengakomodir semua anggota hanya saja ada pergeseran.

“Semuanya akan dirangkul. Hanya saja karena memang banyak tokoh yang baru bergabung dan memiliki potensi,yah kita masukan. Tapi belum ada susunan pengurus, kita tunggu hasil kerja formatur ada sebanyak 23 pengurus harian ditambah biro-biro sesuai kebutuhan daerah,” pungkasnya kepada SINDO,tadi malam.

Penutupan Berjalan Kondusif
Sementara itu,penutupan Muswil Ke-VI PPP Sulsel yang digelar sekitar pukul 17.30 Wita kemarin berjalan lancar dan tidak ada riakriak seperti pada saat pembukaan oleh Ketua Umum PPP Suryadarma Ali yang sempat ricuh.

Bahkan, acara penutupan berjalan khidmat yang dilakukan oleh Ketua Bidang OKP DPP-PPP Emran Pangkapi.Namun tetap mendapat pengamanan dari keamanan internal dan eksternal partai.

Sebelumnya, pada saat pembukaan, sejumlah pengunjuk rasa berusaha memasuki ruang muswil dan menuntut agar acara muswil dibatalkan. Hal itu mengakibatkan terjadi insiden kecil yang melukai salah seorangkaderPPPdariDPCMakassar.

Ketua DPW PPP Sulsel Amir Uskara yang juga mencalonkan diri kembali pada perebutan kursi ketua mengatakan,apa yang terjadi itu hanya bentuk antusiasme dari para kader yang ingin bertemu langsung dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

”Yang tadi itu bukan insiden, tapi hanya antusiasme dari para kader untuk ketemu langsung dengan ketua umum.Namun karena ruangan tidak dapat menampung kader yang hadir,ada yang tidak dapat masuk,”ujarnya.

Sementara terkait adanya persoalan kepengurusan DPC yang belum tuntas, Amir mengatakan itu telah diserahkan ke DPW untuk diambilalih.

Sementara itu, untuk mengisi kekosongan yang terjadi di DPCPPP Makassar pihak DPW menunjuk WakilSekretarisDPW Arifuddin Lewa untuk menjabat Pelaksana Tugas (Plt) ketua,sementara sekretaris dijabat oleh Busranuddin yang juga anggota DPRD Kota Makassar.

Rangkul Ulama-Tokoh Agama
Ketua DPW PPP Sulsel terpilih Amir Uskara mengungkapkan pada kepengurusan PPP Sulsel lima tahun ke depan akan memokuskan perjuangan kepada kepentingan umat.Salah satu cara yang akan ditempuh adalah merangkul kembali tokoh-tokoh ulama dan agama.

“Kita memang melakukan pendekatan kepada para ulama,tokoh agama untuk menyatukan potensi kekuatan umat dan kepentingan umat.Kita berfikir itu,”bebernya.

Yang dikhawatirkan, lanjutnya, daripada hanya karena ingin mencari suara dan membuka diri di tempat lain, kenapa tidak memberikan pengertian kepada para ulama dan tokoh ulama untuk bergabung untuk memperjuangkan umat.”Bagaimana kita mengambil keputusan umat,jika ada umat lain bersama kita.Kita tidak bisa melarang itu, selama kita memiliki kapasitas sama dengan mereka,” ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa bagaimana memberikan pemahaman kepada umat jika tidak menyatu. “Dari pada di luar mengkritik, kenapa tidak kita sendiri yang berbuat,” ujar legislator PPP Sulsel ini.

Ketua Umum PPP Suryadarma Ali pada saat membuka muswil juga mengungkapkan akan kembali merangkul tokoh-tokoh ulama untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan umat.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pernyataan tertulis dari 42 kyai dan ulama di Jawa Timur untuk bergabung di PPP.“Saat ini sudah ada sebanyak 41 kyai dan ulama yang telah menyatakan kesediaannya,” kata Amir.

Sekretaris Komisi D DPRD Sulsel ini menyebutkan, pendapat ketua umum didasarkan karena melihat PPP adalah partai yang berazaskan Islam,namun saat ini kualitas keislaman yang ada di dalamnya sudah berkurang. Itu dibuktikan dengan banyaknya tokoh agama yang meninggalkan partai berlambang Kakbah itu.

”Kalau ditanya kualitas Islamnya berkurang, kenapa berkurang karena banyak tokoh agama yang meninggalkan partai ini. Itu yang mau dirangkul kembali,”katanya.

PPP merupakan satu-satunya partai yang hingga saat ini masih konsisten dengan azas Islam yang tertutup dan tidak menerima umat lain sehingga harus didampingi tokoh-tokoh agama dan ulama yang memiliki pemahaman jauh lebih tinggi dengan yang ada sekarang.

Ketua PPP Sulsel yang terpilih aklamasi ini mengungkapkan bahwa hal utama yang menyebabkan pecahnya tokoh-tokoh agama dan ulama yang ada di PPP adalah lahirnya reformasi.Era ini memberikan kebebasan dalam membentuk partai sehingga kemudian banyak yang memilih membangun partai sendiri bahkan pindah ke partai lain.

Wakil Sekretaris DPW-PPP Sulsel Arifuddin Lewa menambahkan, saat itu di Makassar sudah ada beberapa tokoh agama yang telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung di partai berlambang Kakbah itu.“Ada beberapa ulama yang nyata-nyata akan masuk dan menyatakan ingin membesarkan partai demi umat,”ujarnya di Hotel Singgasana,kemarin.

Dia menyebutkan, ada tiga tokoh agama yang telah menyatakan diri untuk bergabung di PPP di antaranya KH Abd Muthalib,Ashar Tamanggung, dan Amrullah Dg Sibali.“Ketiganya merupakan tokoh agama yang masih muda dan bertekad ingin berjuang untuk umat melalui PPP,”pungkasnya.

Ketua Bidang OKP DPP-PPP Emran Pangkapi mengungkapkan bahwa PPP merupakan partai besar yang dulu pernah berjaya.Untuk mengembalikan kejayaan itu pihaknya akan kembali merangkul alim ulama dan para tokoh agama untuk bergabung kembali dengan partai yang berazaskan Islam itu.

Dia juga berharap, periode ini akan lebih baik dari pada periode sebelumnya dan meyakini kejayaannya bisa kembali diraih. “Saya yakin para kader dan pengurus ini akan mampu mengembalikan kejayaan PPP di Sulsel,” ungkapnya disambut aplaus dari ratusan kader sesaat sebelum menutup acara, kemarin.

Erman juga menyebutkan, di Jawa Timur (Jatim) sudah ada 42 tokoh agama, alim ulama, dan para kyai yang telah menyatakan dukungannya untuk kembali bergabung dengan PPP. “Sementara di Jawa Tengah para tokoh agama, alim ulama,kyai akan menyatakan hal sama pada Februari nanti,” tandasnya. (abdullah nicolha)

No comments: