Sabtu 8 Januari 2011
MAKASSAR(SINDO) –
Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel yang
digelar di Hotel Singgasana Makassar, kemarin,diwarnai kericuhan.
Sejumlah kader
PPP dari DPC Makassar tidak menerima keputusan DPW yang tidak memberikan hak suara
kepada mereka pada pemilihan ketua yang akan digelar hari ini.
Awalnya,kader
tersebut berencana menggelar aksi unjuk rasa di lokasi muswil.Namun, niat
tersebut batal dilakukan karena sejumlah tim pengamanan internal dan eksternal
yang dikerahkan ke lokasi muswil menghadang mereka saat tiba di lokasi.
Kericuhan berawal
saat para pengunjuk rasa memukul spanduk ucapan selamat datang yang terpajang di
depan pintu masuk menggunakan kayu berbendera PPP.
Tim pengamanan
yang sejak awal berada di pintu masuk mencoba menghalangi aksi itu.Seorang
petugas pengamanan langsung memukul salah seorang pengunjuk rasa, Indra, di
bagian wajahnya. Tidak terima rekannnya dipukul,pengunjuk rasa lainnya berontak
dan bersikeras tetap bertahan di lokasi.
Aparat keamanan
dari Kepolisian Sektor Ujung Pandang yang berada di lokasi langsung mengamankan
empat orang pengunjuk rasa untuk menghindarkan dari kemarahan tim pengamanan
muswil.
“Kami amankan
mereka agar tidak terjadi kericuhan.Kami minta semua bersabar karena mereka hanya
diamankan. Kami di sini hanya
bertugas mengamankan jalannya acara,” tegas Kapolsek Ujung Pandang Kompol
Aisyah Saleh di tengah amukan pengunjuk rasa yang bersikeras ingin kembali ke lokasi
muswil namun ditahan oleh sejumlah aparat kepolisian.
Kader yang
diamankan itu berteriak bahwa mereka adalah kader PPP yang memiliki hak untuk
ikut dalam muswil. “Saya ini
kader asli PPP yang memiliki hak tapi mengapa saya diusir oleh preman.Kami
sangat menyayangkan sikap DPW, yang memakai cara premanisme,”teriak seorang kader
bernama Karman sambil memperlihatkan kartu tanda anggota (KTA) miliknya.
Karman yang
mengaku pimpinan PPP Kecamatan Makassar ini menegaskan, pihaknya menolak muswil
karena sarat kecurangan. Bahkan
dia menilai Ketua DPW PPP Amir Uskara melakukan sabotase terhadap sejumlah
suara.
“Kami menolak
muswil karena delapan suara dari empat kabupaten disabotase.Amir Uskara itu
sudah tidak layak menjadi ketua karena menggunakan cara premanisme,” tegasnya
saat berada di Mapolsek Ujung Pandang,kemarin. Menuruntnya,beberapa daerah yang
tidak diikutkan di muswil sengaja dijegal karena diketahui tidak mendukung
ketua incumbentitu.
Ketua DPW PPP
Sulsel Amir Uskara yang juga mencalonkan diri kembali pada perebutan kursi
ketua mengatakan, apa yang terjadi itu hanya bentuk antusiasme dari para kader
yang ingin bertemu langsung dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
”Yang tadi itu
bukan insiden, tapi hanya antusiasme dari para kader untuk ketemu langsung dengan
ketua umum.Namun karena ruangan tidak dapat menampung kader yang hadir,ada yang
tidak dapat masuk,”ujarnya.
Sementara terkait
adanya persoalan kepengurusan DPC yang belum tuntas, Amir mengatakan itu telah
diserahkan ke DPW untuk diambil alih.
Perebutan kursi
ketua DPW yang digelar hari ini diprediksi melibatkan sejumlah kader PPP
Sulsel, antara lain Amir Uskara,Taufiq Zainuddin, A Mariattang dan Abubakar Wasahua.Namun,
dengan melihat dukungan DPC terhadap incumbent Amir Uskara,besar peluang muswil
akan berakhir aklamasi. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment