Saturday, February 12, 2011

Pembukaan Muswil PPP Ricuh

Sabtu 8 Januari 2011
MAKASSAR(SINDO) – Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel yang digelar di Hotel Singgasana Makassar, kemarin,diwarnai kericuhan.

Sejumlah kader PPP dari DPC Makassar tidak menerima keputusan DPW yang tidak memberikan hak suara kepada mereka pada pemilihan ketua yang akan digelar hari ini.

Awalnya,kader tersebut berencana menggelar aksi unjuk rasa di lokasi muswil.Namun, niat tersebut batal dilakukan karena sejumlah tim pengamanan internal dan eksternal yang dikerahkan ke lokasi muswil menghadang mereka saat tiba di lokasi.

Kericuhan berawal saat para pengunjuk rasa memukul spanduk ucapan selamat datang yang terpajang di depan pintu masuk menggunakan kayu berbendera PPP.

Tim pengamanan yang sejak awal berada di pintu masuk mencoba menghalangi aksi itu.Seorang petugas pengamanan langsung memukul salah seorang pengunjuk rasa, Indra, di bagian wajahnya. Tidak terima rekannnya dipukul,pengunjuk rasa lainnya berontak dan bersikeras tetap bertahan di lokasi.

Aparat keamanan dari Kepolisian Sektor Ujung Pandang yang berada di lokasi langsung mengamankan empat orang pengunjuk rasa untuk menghindarkan dari kemarahan tim pengamanan muswil.

“Kami amankan mereka agar tidak terjadi kericuhan.Kami minta semua bersabar karena mereka hanya diamankan. Kami di sini hanya bertugas mengamankan jalannya acara,” tegas Kapolsek Ujung Pandang Kompol Aisyah Saleh di tengah amukan pengunjuk rasa yang bersikeras ingin kembali ke lokasi muswil namun ditahan oleh sejumlah aparat kepolisian.

Kader yang diamankan itu berteriak bahwa mereka adalah kader PPP yang memiliki hak untuk ikut dalam muswil. “Saya ini kader asli PPP yang memiliki hak tapi mengapa saya diusir oleh preman.Kami sangat menyayangkan sikap DPW, yang memakai cara premanisme,”teriak seorang kader bernama Karman sambil memperlihatkan kartu tanda anggota (KTA) miliknya.

Karman yang mengaku pimpinan PPP Kecamatan Makassar ini menegaskan, pihaknya menolak muswil karena sarat kecurangan. Bahkan dia menilai Ketua DPW PPP Amir Uskara melakukan sabotase terhadap sejumlah suara.

“Kami menolak muswil karena delapan suara dari empat kabupaten disabotase.Amir Uskara itu sudah tidak layak menjadi ketua karena menggunakan cara premanisme,” tegasnya saat berada di Mapolsek Ujung Pandang,kemarin. Menuruntnya,beberapa daerah yang tidak diikutkan di muswil sengaja dijegal karena diketahui tidak mendukung ketua incumbentitu.

Ketua DPW PPP Sulsel Amir Uskara yang juga mencalonkan diri kembali pada perebutan kursi ketua mengatakan, apa yang terjadi itu hanya bentuk antusiasme dari para kader yang ingin bertemu langsung dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

”Yang tadi itu bukan insiden, tapi hanya antusiasme dari para kader untuk ketemu langsung dengan ketua umum.Namun karena ruangan tidak dapat menampung kader yang hadir,ada yang tidak dapat masuk,”ujarnya.

Sementara terkait adanya persoalan kepengurusan DPC yang belum tuntas, Amir mengatakan itu telah diserahkan ke DPW untuk diambil alih.

Perebutan kursi ketua DPW yang digelar hari ini diprediksi melibatkan sejumlah kader PPP Sulsel, antara lain Amir Uskara,Taufiq Zainuddin, A Mariattang dan Abubakar Wasahua.Namun, dengan melihat dukungan DPC terhadap incumbent Amir Uskara,besar peluang muswil akan berakhir aklamasi. (abdullah nicolha)

No comments: