Saturday, February 12, 2011

Kemenangan Busrah Terancam Dianulir

KAMIS 20 JANUARI 2011
Dinilai Langgar AD/ART Partai karena Tiga Kali Memimpin PAN
MAKASSAR (SINDO) – Kemenangan Busrah Abdullah di Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat Nasional (PAN) Makassar beberapa waktu lalu terancam dianulir.
Faktor yang berpotensi menggugurkan kemenangan Ketua DPD PAN Makassar terpilih itu adalah aturan AD/ART PAN yang menyebutkan masa kepemimpinan ketua maksimal dua periode.

Sekretaris DPW PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan sejumlah pimpinan kecamatan yang menggugat Busrah. Salah satu inti gugatan DPC itu, yakni Busrah Abdullah tidak seharusnya terpilih karena dia telah memimpin PAN Makassar selama dua periode.

Buhari mengakui, dalam aturan AD/ART partai memang diatur bahwa kader hanya memiliki kesempatan memimpin selama dua periode. Melihat tuntutan tersebut, Buhari mengaku akan mengomunikasikan hal itu dengan DPP.

”Salah satu poin yang dianggap cukup kuat dari beberapa tuntutan DPC itu, yakni masa kepemimpinan dua periode itu,”ujarnya.

Buhari mengatakan,kepemimpinan Busrah Abdullah di PAN memang memasuki periode ketiga. Namun, kata dia, orang perlu mengetahui bahwa periode pertama Busrah hanya selama satu setengah tahun. Saat itu,Busrah terpilih melalui musyawarah daerah luar biasa (musdalub).

”Apakah satu tahun lebih itu dikategorikan satu periode atau tidak, itu yang akan kami konsultasikan ke DPP. Jika memang begitu, ya,bisa saja tuntutan DPC itu dipenuhi,” jelas legislator PAN Sulsel ini.

Buhari mengaku belum menerima laporan resmi dari DPC terkait hal itu sehingga DPW belum mengambil sikap.“Belum ada yang kami lihat secara formal untuk menjadi alasan menggelar rapat terkait keberatan DPC itu,” ungkap Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel ini, kemarin.

Sementara itu, Ketua DPD PAN Makassar Busrah Abdullah yang berusaha dikonfirmasi
kemarin belum berhasil dihubungi. Busrah selama ini tidak mengindahkan tuntutan DPC pasca dia terpilih di musda.

Dia mengaku hanya fokus menyusun struktur kepengurusan PAN Makassar periode 2010- 2015. Diberitakan,PAN Makassar terancam pecah karena sejumlah kader PAN dikabarkan akan hengkang ke partai lain apabila Busrah Abdullah tetap diakui sebagai
ketua DPD PAN Makassar.

Sejumlah kader yang akan hengkang menyusul Wakil Ketua DPW PAN Ramli Haba yang lebih dulu hengkang ke Partai Demokrat, yakni mantan sekretaris PAN Makassar Gazali Abd Rahman yang akan pindah ke PPP,dan mantan bendahara PAN Naptsul Sulaeman yang akan pindah ke Partai Golkar.

Mantan Wakil Bendahara PAN Makassar Muh Arif Haji Udin juga menyatakan akan pindah ke PPP. “Ada beberapa kader yang akan pindah dari PAN. Ini merupakan imbas dari permintaan musda ulang DPC yang tidak dikabulkan DPW,” ujarnya.

Sementara itu, mantan deklarator PAN Sulsel Ramli Haba resmi menyatakan mundur dari partai berlambang matahari terbit tersebut. Ramli Haba memilih hengkang ke Partai Demokrat Sulsel. Dia akan dilantik bersama pengurus Demokrat lainnya pada 29 Januari di Gedung Celebes Convention Center (CCC).

Mantan legislator DPRD Sulsel ini mendapat jabatan di Komisi Pengkajian Strategi dan Kebijakan Daerah DPD Demokrat Sulsel. “Pak Ramli akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada saya.Tentunya, kami sangat menghargai keputusan dia dalam menentukan pilihannya,”tutur Sekretaris DPW PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar, kemarin.

Buhari menjelaskan, pengunduran diri Ramli Haba itu ditengarai akibat kecewa dengan proses musda PAN Makassar. Ramli merupakan salah satu bakal calon yang memilih mundur dari bursa pencalonan karena menilai musda sarat pelanggaran.

“Selain dinamika di musda, salah satu faktor hengkangnya Pak Ramli karena adanya keputusan DPP yang membatasi setiap kader duduk di DPRD maksimal dua kali. Ini merupakan efek dari pemberlakuan aturan itu,”pungkasnya. (mulyadi abdillah/abdullah nicolha).

No comments: