KAMIS 20 JANUARI
2011
Dinilai Langgar
AD/ART Partai karena Tiga Kali Memimpin PAN
MAKASSAR (SINDO)
– Kemenangan Busrah Abdullah di Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat
Nasional (PAN) Makassar beberapa waktu lalu terancam dianulir.
Sekretaris DPW
PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan sejumlah
pimpinan kecamatan yang menggugat Busrah. Salah satu inti gugatan DPC itu,
yakni Busrah Abdullah tidak seharusnya terpilih karena dia telah memimpin PAN
Makassar selama dua periode.
Buhari mengakui,
dalam aturan AD/ART partai memang diatur bahwa kader hanya memiliki kesempatan
memimpin selama dua periode. Melihat tuntutan tersebut, Buhari mengaku akan mengomunikasikan hal itu
dengan DPP.
”Salah satu poin
yang dianggap cukup kuat dari beberapa tuntutan DPC itu, yakni masa
kepemimpinan dua periode itu,”ujarnya.
Buhari
mengatakan,kepemimpinan Busrah
Abdullah di PAN memang memasuki periode ketiga. Namun, kata dia, orang perlu mengetahui bahwa
periode pertama Busrah hanya selama satu setengah tahun. Saat itu,Busrah
terpilih melalui musyawarah daerah luar biasa (musdalub).
”Apakah satu
tahun lebih itu dikategorikan satu periode atau tidak, itu yang akan kami
konsultasikan ke DPP. Jika memang begitu, ya,bisa saja tuntutan DPC itu
dipenuhi,” jelas legislator
PAN Sulsel ini.
Buhari mengaku
belum menerima laporan resmi dari DPC terkait hal itu sehingga DPW belum mengambil
sikap.“Belum ada yang kami lihat secara formal untuk menjadi alasan menggelar
rapat terkait keberatan DPC itu,” ungkap Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel ini, kemarin.
Sementara itu,
Ketua DPD PAN Makassar Busrah
Abdullah yang berusaha dikonfirmasi
kemarin belum
berhasil dihubungi. Busrah selama ini tidak mengindahkan tuntutan DPC pasca dia terpilih di musda.
Dia mengaku hanya
fokus menyusun struktur kepengurusan PAN Makassar periode 2010- 2015. Diberitakan,PAN
Makassar terancam pecah karena sejumlah kader PAN dikabarkan akan hengkang ke
partai lain apabila Busrah Abdullah tetap diakui sebagai
ketua DPD PAN
Makassar.
Sejumlah kader
yang akan hengkang menyusul Wakil Ketua DPW PAN Ramli Haba yang lebih dulu
hengkang ke Partai Demokrat, yakni mantan sekretaris PAN Makassar Gazali Abd
Rahman yang akan pindah ke PPP,dan mantan bendahara PAN Naptsul Sulaeman yang
akan pindah ke Partai Golkar.
Mantan Wakil
Bendahara PAN Makassar Muh Arif Haji Udin juga menyatakan akan pindah ke PPP. “Ada beberapa kader yang akan pindah dari
PAN. Ini merupakan imbas dari permintaan musda ulang DPC yang tidak dikabulkan DPW,”
ujarnya.
Sementara itu,
mantan deklarator PAN Sulsel Ramli Haba resmi menyatakan mundur dari partai berlambang
matahari terbit tersebut. Ramli Haba memilih hengkang ke Partai Demokrat
Sulsel. Dia akan dilantik bersama pengurus Demokrat lainnya pada 29 Januari di Gedung Celebes
Convention Center (CCC).
Mantan legislator
DPRD Sulsel ini mendapat jabatan di Komisi Pengkajian Strategi dan Kebijakan Daerah
DPD Demokrat Sulsel. “Pak Ramli akan menyerahkan surat pengunduran dirinya
kepada saya.Tentunya, kami sangat menghargai keputusan dia dalam menentukan pilihannya,”tutur
Sekretaris DPW PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar, kemarin.
Buhari
menjelaskan, pengunduran diri Ramli Haba itu ditengarai akibat kecewa dengan
proses musda PAN Makassar. Ramli
merupakan salah satu bakal calon yang memilih mundur dari bursa pencalonan karena
menilai musda sarat pelanggaran.
“Selain dinamika
di musda, salah satu faktor hengkangnya Pak Ramli karena adanya keputusan DPP
yang membatasi setiap kader duduk di DPRD maksimal dua kali. Ini merupakan efek
dari pemberlakuan aturan itu,”pungkasnya. (mulyadi abdillah/abdullah nicolha).
No comments:
Post a Comment