MAKASSAR(SINDO) –
DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel meminta Wakil Ketua PAN Sulsel Ramli
Haba tetap bergabung di PAN dan mengurungkan niatnya pindah ke partai lain.
Menurut Wakil
Ketua DPRD Sulsel ini,pihaknya masih membutuhkan figur Ramli Haba karena dia merupakan kader tulen PAN. Kahfi
enggan menjawab pertanyaan terkait langkah yang akan diambil menyusul
hengkangnya Ramli ke Partai Demokrat Sulsel.
“Saya belum bisa
berandai-andai karena kami berharap tetap bersama di PAN. Kalau toh dia
menyerahkan surat pengunduran diri, dia tetap akan kami minta untuk bertahan,” ujarnya.
Sekaitan dengan
isu pemberhentian secara tidak terhormat terhadap Ramli Haba, hal itu ditampik Kahfi.
Menurut dia,hal itu tidak akan
dilakukan karena Ramli merupakan salah satu deklarator PAN. “Itu tidak benar,
karena Pak Ramli sampai hari ini masih pengurus PAN,”tandasnya.
Senada
diungkapkan Sekretaris DPW PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar. Dia juga berharap
Ramli Haba tetap di PAN untuk
bersama-sama membesarkan
partai. “Kami selama ini bersama-sama membangun PAN,” kata Ketua Fraksi PAN
DPRD Sulsel itu.
Terpisah, Ramli
Haba kembali menegaskan sikapnya untuk pindah ke Partai Demokrat. Politikus yang
juga pengacara ini mengaku telah
menyiapkan surat pengunduran diri secara resmi yang akan disampaikan ke DPP dan
DPW dalam waktu dekat.
“Niat saya untuk
pindah partai sudah bulat. Kalau saya bolak-balik, atau tiba-tiba bilang akan
kembali ke PAN, itu artinya saya merusak diri sendiri. Satu dua hari ini saya
akan serahkan surat pengunduran diri,”tegasnya,kemarin.
Ramli Haba
memutuskan meninggalkan partai yang telah membesarkan namanya itu
pascapemilihan ketua DPD PAN
Makassar yang dimenangkan oleh Busrah Abdullah. Saat itu, Ramli
Haba juga termasuk kandidat, meskipun akhirnya mengundurkan diri karena menilai
panitia tidak netral.
Ramli menilai
salah satu calon menggunakan kekuatan uang untuk mendapatkan dukungan dari
pemilik suara. Dia mengaku menghargai harapan sejumlah petinggi PAN yang menginginkan
dirinya tetap berada di partai yang didirikan Amien Rais itu, namun tekadnya
hengkang sudah bulat. Menurut
dia, permintaan elite PAN itu sudah terlambat.
”Saya sangat
menghargai itu. Semua puji-pujian itu membuat saya tersanjung. Tapi itu sudah terlambat,”ujarnya.
Ramli
menyebutkan, sejak awal dirinya bersedia “turun pangkat” dengan mencalonkan
diri di musyawarah daerah (musda) PAN Makassar semata demi memperbaiki citra
partai.
Dia berharap
kepindahannya ke Partai Demokrat mendapat respons positif dari jajaran PAN.“Saya
hanya berharap teman-teman di wilayah mengikhlaskan langkah politik saya.Saya
pribadi berat meninggalkan PAN, tapi apalah artinya itu semua kalau saya sudah
tidak dihitung,”jelasnya.
Kendati telah
memiliki tempat di Partai
Demokrat dan masuk dalam jajaran pengurus harian dengan menempati Komisi
Kebijakan Strategis,namun dia mengaku belum memiliki target di partai yang
dipimpin Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin itu.
Dia hanya berjanji
memberikan kemampuan terbaiknya di partai pemenang kedua Pemilu 2009 di Sulsel itu. “Saya ini akan diatur oleh Demokrat. Tentunya
pikiran dan tenaga siap saya curahkan untuk membesarkan partai yang telah
memberi apresiasi kepada saya,” tandas Ramli.
Ramli memutuskan
pindah ke Partai Demokrat Sulsel hanya berselang beberapa hari pascamusda PAN Makassar. Dia mengaku
sempat dihubungi oleh Ilham Arief Sirajuddin dan diajak
bergabung ke Demokrat. Saat itu juga dia langsung mengiyakan ajakan tersebut.
Ramli Haba
termasuk salah satu
deklarator PAN Sulsel. Melalui partai berlambang matahari terbit itu, Ramli
terpilih dua kali berturut-turut sebagai anggota DPRD Sulsel, yakni pada Pemilu
1999 dan Pemilu 2004.
Pada Pemilu 2009,
Ramli tidak diperbolehkan lagi mencalonkan diri di level DPRD provinsi
sebagaiman aturan partai. Dia mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI namun
gagal terpilih. (abdullah nicolha).
No comments:
Post a Comment