Saturday, February 12, 2011

Kahfi Minta Ramli Haba Tetap di PAN

Selasa 18 Januari 2011
MAKASSAR(SINDO) – DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel meminta Wakil Ketua PAN Sulsel Ramli Haba tetap bergabung di PAN dan mengurungkan niatnya pindah ke partai lain.
Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi mengungkapkan,hingga kemarin Ramli Haba masih tercatat sebagai pengurus PAN karena belum menyerahkan surat pengunduran dirinya. “Sampai hari ini Pak Ramli masih pengurus PAN.Dan,kami masih berharap beliau tetap berada di PAN,”ungkap Kahfi.

Menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel ini,pihaknya masih membutuhkan figur Ramli Haba karena dia merupakan kader tulen PAN. Kahfi enggan menjawab pertanyaan terkait langkah yang akan diambil menyusul hengkangnya Ramli ke Partai Demokrat Sulsel.

“Saya belum bisa berandai-andai karena kami berharap tetap bersama di PAN. Kalau toh dia menyerahkan surat pengunduran diri, dia tetap akan kami minta untuk bertahan,” ujarnya.

Sekaitan dengan isu pemberhentian secara tidak terhormat terhadap Ramli Haba, hal itu ditampik Kahfi. Menurut dia,hal itu tidak akan dilakukan karena Ramli merupakan salah satu deklarator PAN. “Itu tidak benar, karena Pak Ramli sampai hari ini masih pengurus PAN,”tandasnya.

Senada diungkapkan Sekretaris DPW PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar. Dia juga berharap Ramli Haba tetap di PAN untuk bersama-sama membesarkan partai. “Kami selama ini bersama-sama membangun PAN,” kata Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel itu.

Terpisah, Ramli Haba kembali menegaskan sikapnya untuk pindah ke Partai Demokrat. Politikus yang juga pengacara ini mengaku telah menyiapkan surat pengunduran diri secara resmi yang akan disampaikan ke DPP dan DPW dalam waktu dekat.

“Niat saya untuk pindah partai sudah bulat. Kalau saya bolak-balik, atau tiba-tiba bilang akan kembali ke PAN, itu artinya saya merusak diri sendiri. Satu dua hari ini saya akan serahkan surat pengunduran diri,”tegasnya,kemarin.

Ramli Haba memutuskan meninggalkan partai yang telah membesarkan namanya itu pascapemilihan ketua DPD PAN Makassar yang dimenangkan oleh Busrah Abdullah. Saat itu, Ramli Haba juga termasuk kandidat, meskipun akhirnya mengundurkan diri karena menilai panitia tidak netral.

Ramli menilai salah satu calon menggunakan kekuatan uang untuk mendapatkan dukungan dari pemilik suara. Dia mengaku menghargai harapan sejumlah petinggi PAN yang menginginkan dirinya tetap berada di partai yang didirikan Amien Rais itu, namun tekadnya hengkang sudah bulat. Menurut dia, permintaan elite PAN itu sudah terlambat.

”Saya sangat menghargai itu. Semua puji-pujian itu membuat saya tersanjung. Tapi itu sudah terlambat,”ujarnya.

Ramli menyebutkan, sejak awal dirinya bersedia “turun pangkat” dengan mencalonkan diri di musyawarah daerah (musda) PAN Makassar semata demi memperbaiki citra partai.

Dia berharap kepindahannya ke Partai Demokrat mendapat respons positif dari jajaran PAN.“Saya hanya berharap teman-teman di wilayah mengikhlaskan langkah politik saya.Saya pribadi berat meninggalkan PAN, tapi apalah artinya itu semua kalau saya sudah tidak dihitung,”jelasnya.

Kendati telah memiliki tempat di Partai Demokrat dan masuk dalam jajaran pengurus harian dengan menempati Komisi Kebijakan Strategis,namun dia mengaku belum memiliki target di partai yang dipimpin Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin itu.

Dia hanya berjanji memberikan kemampuan terbaiknya di partai pemenang kedua Pemilu 2009 di Sulsel itu. “Saya ini akan diatur oleh Demokrat. Tentunya pikiran dan tenaga siap saya curahkan untuk membesarkan partai yang telah memberi apresiasi kepada saya,” tandas Ramli.

Ramli memutuskan pindah ke Partai Demokrat Sulsel hanya berselang beberapa hari pascamusda PAN Makassar. Dia mengaku sempat dihubungi oleh Ilham Arief Sirajuddin dan diajak bergabung ke Demokrat. Saat itu juga dia langsung mengiyakan ajakan tersebut.

Ramli Haba termasuk salah satu deklarator PAN Sulsel. Melalui partai berlambang matahari terbit itu, Ramli terpilih dua kali berturut-turut sebagai anggota DPRD Sulsel, yakni pada Pemilu 1999 dan Pemilu 2004.

Pada Pemilu 2009, Ramli tidak diperbolehkan lagi mencalonkan diri di level DPRD provinsi sebagaiman aturan partai. Dia mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI namun gagal terpilih. (abdullah nicolha).

No comments: